Tak bisa dipungkiri kalau perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sudah membawa banyak sekali perubahan.
Bukan hanya terhadap kehidupan manusia saja, tapi juga terhadap beberapa perusahaan penyedia jasa telekomunikasi atau yang sering kita sebut sebagai operator seluler, geng.
Sebelum operator seluler seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan lainnya banyak digunakan masyarakat Indonesia sekarang ini, ternyata ada juga lho beberapa operator seluler lain yang pernah berjaya di tanah air.
Namun, karena persaingan dan demand yang berkurang, banyak dari operator seluler tersebut yang akhirnya gulung tikar alias bangkrut, geng.
Meskipun saat ini ada banyak sekali HP canggih yang beredar di pasaran, tapi HP-HP tersebut nggak bakal bisa memenuhi kebutuhan kamu tanpa adanya sebuah kartu SIM yang dikeluarkan oleh para perusahaan operator seluler.
Nah, berikut adalah beberapa merek operator seluler yang pernah berjaya di tanah air tapi sekarang bangkrut.
1. Esia
Mungkin banyak dari kamu yang sudah nggak asing lagi dengan nama operator seluler satu ini, ya, geng.
Esia sendiri adalah salah satu merek operator seluler berbasis teknologi CDMA dengan layanan limited mobility yang dikeluarkan oleh PT Bakrie Telecom Tbk.
Menariknya, operator seluler ini juga memungkinkan penggunanya untuk bisa melakukan panggilan mulai dari panggilan lokal, interlokal, hingga internasional lho, geng.
Sayangnya, pada akhir tahun 2015 lalu layanan operator Esia ini mulai dihentikan secara bertahap di beberapa kota hingga akhirnya kini operator seluler satu ini sudah benar-benar bangkrut.
Selain menyediakan jaringan telekomunikasi, Esia juga pernah mengeluarkan banyak sekali produk HP dengan nama yang unik-unik.
2. Fren
Sempat populer di tahun '2000-an, operator seluler Fren menawarkan para penggunanya bebas biaya untuk akses roaming.
Didirikan pada tahun 2003 lalu oleh PT Mobile-8 Telecom, operator seluler Fren menyediakan jaringan telekomunikasi tanpa kabel di frekuensi 800 MHz yang berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA).
Sayangnya, operator seluler ini harus bangkrut karena kalah saing dengan operator seluler lainnya terutama mereka yang menggunakan teknologi 4G.
3. Hepi
Didirikan oleh PT Mobile-8 Telecom pada tahun 2008 lalu, operator seluler Hepi menjadi salah satu layanan telekomunikasi yang menyedikan layanan telepon Fixed Wireless Access (FWA).
Operator seluler Hepi sendiri menggunakan jaringan CDMA fekuensi 800 MHz untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Namun, kini operator seluler ini sudah tak ada lagi dan sebenarnya Hepi produk di bawah naungan perusahaan yang kini menghasilkan Smartfren.
Smartfren sendiri memiliki banyak sekali jenis paket internet 4G dengan harga yang bervariasi dan kecepatan yang lumayan kencang.
4. Flexi
TelkomFlexi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Namun sayangnya, pada tahun 2014 lalu PT Telkom resmi menghentikan layanan Telkom Flexi dan memindahkan seluruh pelanggan ke anak usaha Telkom yang lain yaitu Telkomsel, geng.
Flexi sendiri mengalami kebangkrutan karena kalah saing dengan GSM yang dibuktikan dengan jumlah data pelanggan yang terus menyusut sebesar 15% dari tahun ke tahunnya.
Selain dikenal karena jaringan seluler CDMA miliknya, Flexi juga juga dulu populer karena produk HP-nya yang beragam dan memiliki harga terjangkau.
5. StarOne
Resmi diluncurkan pada 2004 lalu, StarOne merupakan merek dagang untuk operator jasa telekomunikasi yang menggunakan teknologi CDMA perusahaan Indosat.
Sampai pertengahan tahun 2009 sendiri cakupan StarOne sudah meliputi berbagai daerah di Indonesia mulai dari Banda Aceh hingga Kendari dan sudah menjangkau 82 kota di Indonesia.
Sangat disayangkan, pada 30 Juni 2015 lalu PT Indosat Tbk akhirnya secara resmi mengakhiri penuh layanan berbasis teknologi CDMA dengan merek StarOne ini, geng.
Pengakhiran layanan StarOne ini terkait keputusan Kominfo yang berencana mengalokasikan frekuensi radio 800 MHZ pada teknologi CDMA untuk keperluan yang lebih besar lagi yaitu untuk layanan seluler yang lebih baik.
6. BOLT!
Operator seluler BOLT! merupakan salah satu operator 4G LTE di Indonesia yang diluncurkan secara resmi oleh Internux pada 14 November 2013 lalu.
BOLT! sendiri bisa dibilang cukup sukses menarik minat masyarakat Indonesia, hal itu terbukti ketika peluncuran perangkat modem besutannya yang juga sangat laris manis di pasaran.
Sayangnya, kesuksesan yang sudah diraih BOLT! sejak awal kehadirannya harus terhenti karena terlilit masalah hutang piutang terkait penggunaan frekuensi 2.3 GHz.
Hingga akhirnya pada Desember 2018 lalu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara resmi mencabut Izin Penggunaan Frekuensi Radio (IPFR) 2.3 GHz yang digunakan PT Internux Tbk.
7. Ceria
Ceria merupakan merek produk layanan telekomunikasi CDMA milik PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) yang merupakan perusahaan yang bergerak di di bidang telekomunikasi sejak tahun 1986 silam.
Namun, seiring dengan menurunnya pamor teknologi CDMA dan peraturan Kominfo tentang pengalihan frekuensi CDMA ke GSM, membuat operator seluler ini mau nggak mau harus terhenti, geng.
Nggak menyerah begitu saja, pada 2017 lalu PT STI akhirnya meluncurkan merek operator seluler baru bernama Net1 sebagai pengganti Ceria yang menyediakan layanan telekomunikasi menggunakan teknologi 4G LTE.
Net1 sendiri kabarnya menjadi satu-satunya operator yang menyediakan layanan telekomunikasi 4G LTE yang berada di frekuensi 450 MHz sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat baik di pelosok pedesaan hingga perkotaan.
Pada saat diluncurkan, jaringan Net1 ini sendiri hanya menjangkau di sekitar Sulawesi Selatan, Maluku, Lombok, Aceh, dan Serang.
Akhir Kata
Nah, itu tadi beberapa merek operator seluler yang pernah meraih kesuksesan di Indonesia tapi kemudian bangkrut, geng.
Dari ketujuh operator seluler yang sudah Jaka sebutkan di atas, apakah kamu pernah menggunakan salah satu di antaranya, geng?
Baca juga artikel seputar Operator Seluler atau artikel menarik lainnya dari Shelda Audita.