45 Istilah dalam Cryptocurrency Terlengkap 2024, Trader Kripto Wajib Tahu!

Ditulis oleh Almira Yoshe - Monday, 29 April 2024, 11:15
Ingin coba berinvestasi dan trading di dunia kripto? Pelajari dulu istilah dalam cryptocurrency supaya nggak bingung. Simak di sini.

Bagi para trader dan investor baru, memahami istilah dalam cryptocurrency merupakan langkah awal yang krusial. Pengetahuan ini membantu mereka memahami cara kerja teknologi blockchain dan aktivitas perdagangan cryptocurrency.

Istilah-istilah ini juga menjadi alat komunikasi penting antar trader. Bayangkan jika kamu tidak familiar dengan istilah crypto, tentu akan sulit untuk beradaptasi dan berkomunikasi dalam komunitas.

Artikel ini akan menjadi panduanmu menjelajahi dunia kripto dengan memahami berbagai istilah penting. Simak sampai selesai, ya!

Disclaimer!

Pastikan kamu memahami bagaimana investasi kripto berjalan, ya! Investasi mata uang kripto membutuhkan pengetahuan fundamental dan harus dipelajari sebelum melakukan deposit berapapun jumlahnya. Jaka tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan kesalahan pengambilan keputusan investasimu!

1. Cryptocurrency

Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi enkripsi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol penciptaan unit-unit baru.

Berbeda dengan mata uang konvensional, cryptocurrency beroperasi dalam jaringan terdesentralisasi yang disebut blockchain.

2. Blockchain

Sumber foto: Blockchain - Inc. Magazine

ADVERTISEMENT

Blockchain adalah teknologi yang mendasari cryptocurrency. Ini adalah buku besar digital yang terdistribusi secara desentralisasi dan mencatat semua transaksi cryptocurrency yang dilakukan di jaringan.

3. Bitcoin

Bitcoin adalah cryptocurrency pertama yang diluncurkan pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto dan yang paling dikenal. Bitcoin juga memiliki kapitalisasi pasar terbesar dan menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi dan menghindari penggandaan uang.

4. Halving

Halving Bitcoin adalah peristiwa yang terjadi setiap kira-kira 4 tahun sekali, atau tepatnya setelah sekitar 210.000 blok ditambang di jaringan blockchain Bitcoin. Dalam peristiwa ini, imbalan yang diberikan kepada penambang Bitcoin untuk setiap blok yang berhasil mereka validasi dipotong menjadi setengahnya.

Halving memiliki tujuan utama untuk membatasi pasokan Bitcoin yang beredar. Seperti yang kita tahu, total Bitcoin ada dibatasi hanya 21 juta. Dengan adanya halving, laju pertambahan Bitcoin baru menjadi lebih lambat seiring berjalannya waktu.

Daftar Istilah dalam Cryptocurrency Lainnya

Masih banyak istilah asing di dalam kripto yang terdengar seperti bahasa pemrograman selain ketiga unsur utama di atas. Berikut adalah daftar istilah-istilah kripto untuk trader pemula yang harus kamu tahu.

  1. Altcoin: Mata uang digital jenis lain selain Bitcoin.

  2. Bagholder: Istilah saat investor rugi karena aset kripto yang buruk.

  3. Pump and Dump: Strategi yang dilakukan investor dalam trading kripto untuk menaikkan dan menurunkan harga secara manipulatif.

  4. Satoshi/Sats: Satuan terkecil Bitcoin.

  5. HODL: Hold On for Dear Life, strategi menyimpan atau mempertahankan aset kripto untuk jangka panjang.

  6. DEX: Decentralized Exchange atau pertukaran terdesentralisasi.

  7. Rekt: Istilah bagi pemain kripto yang mengalami kesialan, seperti kehilangan aset karena penipuan.

  8. Mining: Aktivitas menambang kripto untuk mendapatkan hadiah berupa koin baru.

  9. No Coiner: Orang yang tidak memiliki aset kripto.

  10. Software Wallet: Tempat investor menyimpan mata uang kripto.

  11. Moon/to the moon: Istilah untuk aset kripto yang tengah naik tinggi dengan cepat.

  12. Cryptosis: Antusiasme yang sangat tinggi terhadap aset kripto.

  13. FUD: Fear, Uncertainty, and Doubt, strategi untuk menurunkan harga koin kripto dengan menyebarkan berita negatif.

  14. Staking: Aktivitas untuk mendapat pemasukan pasif dengan memvalidasi transaksi pada blockchain.

  15. FOMO: Fear of Missing Out, digunakan untuk orang yang takut kehilangan kesempatan dan terburu-buru membeli aset kripto.

  16. Whale: Pedagang atau trader dalam pasar kripto dengan modal besar yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.

  17. DApps: Aplikasi terdesentralisasi yang basisnya sistem komputer terdistribusi.

  18. Scalping: Strategi trading untuk mencapai keuntungan dalam waktu singkat dengan memanfaatkan fluktuasi harga yang kecil.

  19. Bearish dan Bullish: Sebutan ketika harga aset kripto stagnan dan mengalami penurunan (bearish) atau naik (bullish).

  20. Liquid: Ketika koin dikonversi menjadi uang tunai lainnya tanpa mengganggu harga pasar.

  21. Borrowing Rate: Bunga pinjaman dalam trading leveraged.

  22. Lending rate: Rekening pinjaman sebagai tempat menyetor koin untuk dipinjamkan kepada trader lain dan mendapatkan bunga.

  23. DeFi: Desentralized Finance atau keuangan terdesentralisasi, sistem keuangan yang tidak dikendalikan oleh pihak terpusat.

  24. Private Key: Kunci dompet tempat kamu menyimpan koin kripto yang harus dirahasiakan.

  25. Public Key: Kunci yang kamu bagikan untuk dapat menerima koin kripto.

  26. NFT: Aset digital yang ditautkan ke sistem besar blockchain dan memiliki nilai unik.

  27. Snapshot: Momen dalam blockchain pada waktu tertentu untuk merekam data dan menentukan hak kepemilikan aset.

  28. Koreksi: Ketika harga koin menurun ke harga yang stabil di level tertentu setelah mengalami kenaikan yang signifikan.

  29. Mint: Proses mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset digital di blockchain.

  30. Fork: Perubahan dalam protokol blockchain yang membuat versi baru blockchain dengan fitur dan aturan berbeda.

  31. Smart contract: Program transaksi otomatis pada blockchain yang dijalankan ketika kondisi tertentu terpenuhi.

  32. Tokenomics: Tokenomics adalah desain ekonomi dan model insentif di balik aset kripto atau proyek blockchain. Ini mencakup distribusi token, utilitas token, suplai token, inflasi/deflasi token, serta program insentif dan model ekonomi.

  33. Utility Token: Utility Token atau token utilitas adalah jenis kripto yang dirancang untuk digunakan sebagai alat pembayaran atau akses dalam ekosistem atau platform tertentu.

  34. Governance Token: Governance Token adalah jenis kripto yang memberi pemilik hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan terkait sistem atau protokol blockchain tertentu.

  35. Liquidity Mining: Liquidity Mining adalah proses di mana individu atau entitas menyediakan likuiditas untuk pasangan kripto tertentu di platform exchange atau protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) dengan imbalan token kripto.

  36. Yield Farming: Yield farming adalah strategi dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) di mana pengguna memanfaatkan berbagai layanan dan produk keuangan untuk mengoptimalkan keuntungan dari aset kripto mereka.

  37. Staking: Staking mengacu pada proses berpartisipasi dalam mekanisme konsensus Proof of Stake (PoS). Saat Anda mengunci kripto yang Anda miliki untuk mendukung jaringan, ini disebut staking.

  38. Impermanent Loss: Impermanent Loss adalah kerugian sementara yang mungkin dialami oleh penyedia likuiditas ketika mempertimbangkan dua kripto dalam kumpulan likuiditas. Kerugian ini terjadi karena perbedaan antara harga aset di kumpulan likuiditas dan harga aset di pasar.

  39. APY: APY, atau Annual Percentage Yield, menunjukkan tingkat pengembalian atau bunga yang diperoleh investor atas investasi mereka selama periode tertentu, biasanya diukur per tahun.

  40. Obsessive Crypto Disorder: Obsessive Crypto Disorder (OCD) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan mental di mana seseorang merasa terdorong untuk terus-menerus memeriksa harga kripto, berita, dan volume perdagangan secara kompulsif.

  41. Zero Confirmation: Zero Confirmation merujuk pada transaksi Bitcoin atau kripto lainnya yang belum diproses oleh jaringan blockchain. Transaksi ini belum dimasukkan ke dalam blok dan belum diverifikasi oleh penambang.

Akhir Kata

Dengan pengetahuan yang kuat tentang konsep-konsep dasar dan istilah yang digunakan dalam industri ini, kamu sebagai investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan meminimalkan potensi kerugian.

Namun ingatlah bahwa investasi selalu mengandung risiko, dan penting untuk melakukan riset yang menyeluruh sebelum mengambil keputusan investasi. Semoga bermanfaat!

Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

Kembali Keatas