Muhammad Mukhlis, seorang pemuda asal Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah merintis bisnisnya sejak masa kuliah. Kini, usahanya telah berkembang pesat, dengan merek dagangnya yang sudah dikenal luas di seluruh Jawa Timur dan bahkan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Sebelum mendirikan bisnis sendiri, Mukhlis bekerja sebagai buruh di sebuah industri pentol di Kabupaten Sidoarjo. Melihat potensi bisnis di bidang tersebut, ia memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan menghormati bekas bosnya dengan menggunakan nama bosnya sebagai merek pentol buatannya.
Mukhlis merintis usaha Pentol Kabul saat masih kuliah. Setelah lulus, ia memutuskan untuk fokus mengembangkan bisnisnya dan tidak melamar pekerjaan di tempat lain.

"Setelah lulus kuliah saya masih dorong gerobak pentol dan ketemu teman kuliah, ya sempat minder, tapi tetap saya jalankan bisnis ini," ujar Mukhlis dalam wawancara di YouTube Liputan6.
Mukhlis menekankan bahwa perkembangan bisnisnya saat ini berkat inovasi yang terus-menerus dilakukan. "Awalnya mimpi ingin punya bisnis sendiri, kemudian ingin punya 10 cabang, lama-lama nambah," tuturnya.

Sebagai lulusan program sarjana Manajemen dari Universitas Islam Majapahit (UNIM), Mukhlis kini memiliki lebih dari 70 pegawai dan ratusan gerai pentol. "70 itu baru pegawai bagian produksi, belum di pabrik tahu dan bagian penyembelihan ayam," tambahnya.
Mukhlis memiliki prinsip untuk tidak pernah memberhentikan karyawan dan terus meningkatkan pangsa pasar sehingga produksi bisa terus meningkat dan memberikan lapangan pekerjaan bagi lebih banyak orang. Setiap hari, sekitar 700 pembeli datang langsung ke rumah produksi Pentol Kabul milik Mukhlis.

Rumah produksi ini mampu menghasilkan sekitar 500 ribu biji pentol setiap harinya, dengan harga 100 biji pentol dibanderol Rp35 ribu. Siti, seorang pelanggan setia, mengaku sudah lama berlangganan Pentol Kabul. Ia mengatakan bahwa selain rasanya yang enak, harga pentol ini juga relatif terjangkau. Siti sering membeli Pentol Kabul untuk konsumsi pribadi maupun acara keluarga.
Kesuksesan Muhammad Mukhlis dalam mengembangkan bisnis Pentol Kabul menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan inovasi, seorang pemuda bisa meraih kesuksesan besar. Prinsipnya untuk terus mempekerjakan lebih banyak orang dan menjaga kualitas produknya menjadi kunci utama keberhasilannya dalam mengelola bisnis ini.