Haji Isep Dadang Sukmana, nama ini belakangan tengah menjadi viral di media massa. Pria asal Kampung Pasirpulus, Kelurahan/Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat ini telah menginspirasi banyak orang dengan kebaikannya dalam membantu sesama yang sedang mengalami kesulitan.
Dulu, Haji Isep pernah hidup dalam kesulitan ekonomi sebagai seorang tukang ojek dan kondektur bus. Namun kini, ia telah sukses dengan berbagai bisnisnya dan memiliki penghasilan ratusan juta rupiah.
Meski begitu, Haji Isep tidak lupa akan masa sulit yang pernah ia alami dan selalu siap untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Salah satu aksi kemanusiaan terbaru dari Haji Isep adalah membantu pembangunan rumah untuk Ato (51), seorang warga Kampung Mekarjaya, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Sebelumnya, Ato hanya tinggal di gubuk bersama dua anaknya yang masih berusia 12 dan 10 tahun.

Haji Isep tergerak hatinya setelah melihat video viral tentang kehidupan Ato di media sosial. Dengan cepat, ia bertanya kepada rekan-rekannya dan merespons dengan penuh rasa hormat terhadap sosok Ato tersebut.
Pada hari Jumat waktu itu, Haji Isep langsung mengunjungi Ato dan menyediakan bahan-bahan bangunan untuk memulai pembangunan kembali rumahnya.

"Niat saya, kalau saya jadi orang yang mampu, saya ingin membantu kepada orang-orang yang kurang mampu. Dulu, saat menjadi tukang ojek, saya pernah mendapatkan ongkos hanya 100 rupiah. Ketika ada yang memberi 150 rupiah, itu sungguh membuat saya senang," ungkap Haji Isep.

Rumah baru yang dibangun untuk Ato memiliki ukuran 6x6 meter dan kedua anaknya juga dibawa menginap di Hotel Mahessa milik Haji Isep selama proses pembangunan berlangsung. Rumah gubuk yang dulu dihuni Ato telah diruntuhkan dan kini digantikan dengan rumah yang lebih layak huni.

Kisah perjuangan dan kebaikan hati Haji Isep tidak hanya berhenti di situ. Ia juga memulai bisnis kecil-kecilan dengan mengkreditkan suku cadang sepeda motor kepada para tukang ojek di Pajampangan. Sebanyak 500 motor telah ia kreditkan pada waktu itu kepada para teman seprofesinya.
Dari hasil mendapatkan kredit suku cadang sepeda motor, Isep mengalami peningkatan pendapatan yang memungkinkannya membuka toko sembako. Dari situlah, Isep memulai berbagai bisnis lainnya, termasuk membangun hotel, bisnis hiburan, dan mendirikan layanan pengaturan pernikahan (Wedding Organizer/WO). Bisnisnya berkembang pesat mulai tahun 2000 dan terus meraih kesuksesan hingga kini.

Haji Isep, yang kini berusia 60 tahun, adalah Ketua Umum Yayasan Forum Silaturahmi Barisan Benteng Pajampangan. Ia telah menikah sebanyak 28 kali, sebuah tindakan yang ia lakukan sebagai bentuk kebaikan.
Para wanita yang dinikahinya sebelumnya seringkali telah mengalami kesakitan dalam hubungan mereka sebelumnya.
"Orang mungkin berpikir negatif, menganggap saya sebagai 'tukang kawin'. Tapi jika orang sudah mengenal saya dan alasan saya menikah, mereka bisa bertanya kepada istri saya yang pertama. Bahkan istri pertama saya selalu memberi izin untuk saya menikah lagi," ucapnya.
Namun sekarang Isep hanya memiliki dua istri saja, yakni Dedah Haryati (istri tua) dan Eva Novianti (istri muda). Keputusan ini dia ambil setelah pergi ke Tanah Suci bersama kedua istrinya.
"Alhamdulillah setelah pergi ke Tanah Suci saya punya niat tidak akan menikah lagi. Sekarang cukup dua saja."