Nama Ning Umi Laila tiba-tiba menjadi viral di media sosial karena ceramahnya yang disebut menyinggung pedangdut Rhoma Irama. Potongan video ceramahnya tentang bahaya narkoba dikaitkan dengan anak Rhoma Irama yang tersandung narkoba. Video ini mendapat reaksi pro dan kontra dari masyarakat. Akhirnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapannya terhadap kontroversi tersebut.
Berikut ini adalah fakta-fakta penting seputar teguran MUI kepada Ning Umi Laila mengenai ceramah gibah Rhoma Irama:
1. Tanggapan MUI tentang Ceramah Ning Umi Laila
Anggota Komisi Fatwa MUI Jatim, Nur Hasyim S Anam, memaklumi kesalahan yang dilakukan oleh Ning Umi Laila. Menurutnya, ustazah pengasuh Pondok Pesantren Rahmatullah Surabaya itu masih minim pengalaman dalam dunia dakwah. Dia juga menyatakan bahwa kesalahan dalam video viral tersebut bukan sepenuhnya kesalahan dari Ning Umi Laila.
"Ketika video ini viral, saya melihat bahwa isi acara di TV ada beberapa fatwa yang tidak sesuai dengan kaidah fikih. Sebenarnya bukan kesalahan Ning Umi Laila karena setelah saya telusuri, sepertinya timnya yang salah," ujar Nur Hasyim saat dihubungi detikJatim.
Nur Hasyim menjelaskan bahwa Ning Umi Laila dibantu oleh tim dalam menyusun materi ceramahnya. Sayangnya, tim tersebut memberikan masukan yang kurang tepat.
"Acara TV ini sebenarnya settingan tanya jawab, dan sepertinya tim yang dia bawa adalah orang yang salah. Jadi apa yang disampaikan merupakan jawaban dari tim tersebut. Saya sudah memberikan masukan agar memilih orang yang tepat," tambahnya.
2. Apresiasi MUI terhadap Kebesaran Hati Ning Umi Laila
Nur Hasyim juga memberikan apresiasi terhadap sikap Ning Umi Laila yang mau mengakui kesalahan setelah video ceramahnya viral di media sosial. Dia menyebutkan bahwa Ning Umi Laila memiliki keinginan untuk belajar dan berkembang.
"Saya bersyukur bahwa Ning Umi Laila mau menerima nasihat. Beliau ingin berkembang. Semoga ke depannya kesalahan seperti ini tidak terulang lagi," ujar Nur Hasyim. Dia juga menambahkan, "Meskipun pengetahuan fikih Ning Umi Laila belum mapan, tapi saya menghargai sikap beliau yang mau mengakui kesalahannya."
3. Himbauan MUI kepada Ning Umi Laila
MUI memberikan himbauan kepada semua pendakwah agar menghindari melakukan gibah atau menggunjingkan orang lain dalam ceramah mereka.
"Pesan saya untuk para penceramah adalah mempersiapkan nilai-nilai penting dalam ceramah mereka. Jangan sampai isi ceramah menjadi kontroversial, materi harus dipersiapkan dengan baik. Hindari melakukan gibah jika memungkinkan agar tidak bersifat kontraproduktif," ungkap Nur Hasyim.
"Sebenarnya, menurut prinsip fikih, melakukan gibah tidak diperbolehkan dalam ceramah," tambahnya.
Nur Hasyim menegaskan bahwa sebaiknya para pendakwah menghindari melakukan gibah dalam setiap ceramah agama yang disampaikan. Namun, dia menyebut ada jenis gibah yang diperbolehkan dalam ceramah. "Gibah yang diperbolehkan adalah yang berfungsi sebagai imbauan agar orang-orang menjauhi orang jahat.
Misalnya, diberikan contoh untuk menjauhi seseorang karena kejahatannya telah terbukti secara nyata. Tujuannya adalah untuk melindungi orang dari hal-hal yang buruk. Tapi gibah yang viral di media sosial seperti mengumbar keburukan seseorang tidak boleh dilakukan," jelas Nur Hasyim.
4. Ceramah yang Menyinggung Rhoma Irama Viral di Medsos
Potongan video ceramah Ning Umi Laila tiba-tiba viral dan menuai kontroversi. Dalam salah satu kesempatan, Ning Umi Laila menyampaikan materi ceramah tentang bahaya narkoba.
Dalam video tersebut, Ning Umi Laila menyampaikan kalimat-kalimat berikut: "Ada orang yang gembar-gembor larangan narkoba dan sabu-sabu, tapi ternyata secara tidak langsung anaknya terjerumus ke dalam narkoba." Lalu dia melanjutkan, "Siapa itu? Oh, saya tidak tahu. Rhoma Irama." Video inilah yang kemudian menjadi viral di TikTok dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.
5. Ning Umi Laila Mengaku Salah Paham
Ketika dihubungi, Ning Umi Laila mengakui bahwa pernyataannya merupakan salah paham belaka. "Sebenarnya itu hanya salah paham saja, termasuk kesalahan dari diri saya sendiri. Jadi bagaimana pun juga, tidak apa-apa," ujar Ning Umi Laila saat diwawancarai oleh detikJatim melalui telepon.
Namun, Ning Umi Laila tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai arti sebenarnya dari kesalahpahaman tersebut. Dalam sikap yang dia tunjukkan, dia tampak tidak masalah dengan persepsi yang ada di masyarakat terhadapnya.
"Mohon maaf, tapi saya belum memberikan klarifikasi terbuka mengenai ceramah tersebut," jawab Ning Umi Laila singkat.
Demikianlah fakta-fakta teguran MUI kepada Ning Umi Laila tentang ceramah gibah Rhoma Irama. Semoga hal ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam kepada kita semua tentang pentingnya menyampaikan pesan-pesan agama dengan bijaksana dan memperhatikan prinsip-prinsip fikih yang benar.