Untuk sebuah film yang diproduseri oleh Christopher Columbus (Harry Potter, Percy Jackson), The Young Messiah tampaknya cukup melenceng dari genre fiksi yang biasa dia garap. Meski diangkat dari novel Christ the Lord: Out of Egypt besutan Anne Rice (Interview with the Vampire, Queen of the Damned), kisah masa kecil Yesus ini dibuat sedemikian rupa agar tetap utuh dan sesuai panduan kepercayaan Kristiani yang telah diyakini para penganutnya di seluruh dunia.
Dijadwalkan untuk rilis bertepatan dengan salah satu hari besar umat kristiani, The young Messiah memang ditujukan untuk menggambarkan kisah masa kecil Yesus dan sekelumit drama serta kejadian-kejadian yang menghantarkannya dalam pencarian jati diri sang anak Tuhan tersebut. Mulai dari perjalanan panjang berliku penuh tantangan, hingga detil-detil syahdu tentang kedekatan Yesus kepada Tuhan. Alur cerita yang lama ini dibuat dengan sudut pandang yang fresh dan akting yang cukup mengesankan. Seperti apa?
Yesus, Maria dan Yoseph
Yesus (Adam Greaves-Neal), Maria (Sara Lazarro) dan Yoseph (Vincent Walsh) harus meninggalkan Mesir untuk kembali ke Nazareth karena khawatir akan ancaman dari Komandan Herod (Jonathan Bailey) dan Severus (Sean Bean) yang memburu sang anak (Yesus) yang lolos dari pembunuhan masal tujuh tahun silam. Yesus tidak hanya dikejar oleh mereka, para manusia, tapi juga sang Setan berambut perak yang tak kenal ampun.
Ditengah-tengah kekacauan tersebut, Yesus mengetahui akhirnya kenapa ia bisa menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang mati. Meski demikian, tidak banyak dramatisasi yang dilakukan oleh Produser Cyrus Nowrasteh (The Stoning of Soraya M, The Path to 9/11) maupun sang penulis Betsy Giffen Nowrasteh (Bad Day on the Block). Film The Young Messiah memang tidak banyak mengumbar action dan lebih terkesan sunyi , namun bagi para umat kristiani, film ini bisa menjadi medium tersendiri untuk semakin mendekatkan diri dengan keluarga disaat menontonnya bersama-sama.