Hadirnya Internet memang sangat membantu kehidupan kita sebagai manusia. Namun, di satu sisi internet juga bisa bahaya yang mengancam kehidupan manusia, terutama anak-anak. Terlebih dengan mudahnya menemukan konten dewasa di internet, tentu akan berdampak buruk bagi anak yang mengonsumsi semuanya tanpa bimbingan orangtua. Jangka panjangnya, anak-anak bisa saja terlibat cybercrime atau malah menjadi korban kejahatan siber itu sendiri.
Survei yang dilakukan oleh Net Aware belum lama ini dengan responden 1.725 anak sekolah dan 500 orangtua murid dilakukan dengan memanfaatkan 50 situs media sosial paling populer untuk mengungkapkan potensi risiko yang dihadapi oleh anak-anak dalam hal konten berbahaya yang mereka konsumsi saat berselancar di internet.
Ditemukan bahwa separuh dari anak-anak yang disurvei telah melihat materi dewasa berkaitan dengan seksual, kekerasan, atau materi dewasa lainnya di media sosial, melalui situs seperti ChatRoulette, Omegle, dan Tumblr dinilai sangat berisiko tinggi untuk konten seksual. Anak-anak masih merasa terlalu mudah untuk mengakses konten yang berpotensi berbahaya secara online.
7 Tips Ampuh Cegah Anak Jadi Korban Cybercrime
Mengatasi berbagai permasalahan di atas, ESET memberikan beberapa tips atau saran yang berguna melindungi anak dari potensi bahayanya dunia siber:
1. Masuki Dunia Anak
Orangtua harus terlibat langsung dengan kegiatan anak agar tahu apa yang anak lakukan. Dengan belajar dan memahami aktivitas yang dilakukan anak, orangtua dapat mengambil tindakan yang tepat untuk memproteksi mereka.
2. Tentukan Aturan Main
Tentukan berapa lama anak-anak boleh melakukan aktivitas online, dan situs mana saja yang boleh mereka kunjungi. Pilih mesin telusur, peramban, situs web, dan aplikasi mana yang terbaik untuk digunakan oleh anak Anda. Orangtua bisa membuat daftar dan perjanjian mengenai aturan yang dibuat dan konsekuensi jika mereka melanggarnya.
3. Ajari Anak Lindungi Privasi
Anak tidak akan sepenuhnya memahami risiko mengungkap informasi pribadi secara online, karena itu orangtua harus mengingatkan hal ini kepada anak seperti tidak memberi informasi penting tanpa seizin orangtua, tidak membuka e-mail dari orang tak dikenal, hingga tidak mengizinkan bertemu siapapun secara online tanpa pengawasan.
4. Parental Control
ESET menyarankan orangtua menggunakan software parental control di setiap perangkat yang digunakan anak, termasuk ponsel, tablet, dan PC desktop untuk menyaring konten web yang seharusnya tidak dilihat anak.
5. Pantau Histori Browsing
Pantau konten yang dilihat. Tinjau kembali apa yang anak-anak Anda lihat dan tetap yakin bahwa mereka mematuhi aturan yang disepakati dan tidak menemukan hal-hal berbahaya secara online karena ketidaksengajaan.
6. Lokasi adalah Kunci
Jaga agar komputer tetap berada di tempat yang sentral, di mana mudah untuk memantau penggunaannya. Sehingga memudahkan orangtua mengawasi aktivitas anak, dan anak tentu juga tidak akan berani untuk mencoba-coba mencari tahu hal-hal yang belum pantas untuk diketahui.
7. Jadilah Karib
Anjurkan anak untuk datang langsung kepada Anda saat dia melihat sesuatu yang membuatnya tidak nyaman, dan pastikan Anda tidak akan bereaksi berlebihan, menyalahkannya, atau melarang mereka untuk online. Ajarkan anak-anak untuk menghindari konten yang tidak sesuai.
Akhir Kata
Itulah ketujuh tips dan saran yang diberikan ESET untuk mencegah potensi anak-anak kita menjadi korban cybercrime. Sekali lagi ditekankan betapa pentingnya peran orangtua memimpin sang anak hingga nantinya sudah bisa dewasa dalam berinternet.
Baca juga artikel seputar Kejahatan atau artikel menarik lainnya dari Reynaldi Manasse.