5 Teknologi Canggih yang Dapat Menghentikan Penyebaran Virus Corona

Ditulis oleh Ayu Pratiwi - Thursday, 05 March 2020, 14:00
Di tengah kondisi penyebaran virus Corona yang semakin parah, beberapa teknologi canggih berikut ini kabarnya dapat membantu menghentikan virus Corona.

Di kala wabah virus Corona semakin ganas dan bahkan telah menyebar ke sekitar 75 negara di berbagai belahan dunia, vaksin untuk memutus rantai penyebaran virus paling mematikan satu ini pun masih belum tersedia hingga saat ini.

Itulah juga yang menjadi alasan kenapa penyebaran virus Corona dapat terjadi dengan sangat cepat dan semakin parah dari waktu ke waktunya.

Alhasil, meningkatkan antibodi dalam tubuh pun menjadi salah satu solusi terbaik untuk menghadapi situasi ini.

Tapi, usut punya usut, selain vaksin itu sendiri ternyata ada juga lho beberapa teknologi canggih yang diklaim dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona. Penasaran?

Teknologi Canggih yang Dapat Membantu Mneghentikan Virus Corona

Selama ini kita mengetahui bahwa benda paling mujarab untuk menyembuhkan sebuah penyakit adalah obat medis.

Hal itu memang benar dan sudah terbukti, tapi apa jadinya kalau ternyata ada juga teknologi-teknologi canggih yang diklaim dapat membantu menghentikan virus Corona seperti berikut ini.

1. Antiviral Reusable Facemask

Salah satu perusahaan startup asal Israel bernama Sonovia Ltd. baru-baru ini mengumumkan bahwa produk masker buatan mereka diklaim dapat membantu memerangi penyebaran virus Corona.

ADVERTISEMENT

Hal itu sendiri dapat terjadi karena mereka memproduksi masker dengan menggunakan proses teknologi nano di mana tekstil yang digunakan dilapisi dengan dengan bahan kimia anti-jamur dan anti-bakteri.

Cara itu dipilih karena dianggap paling efektif dan bermanfaat untuk membantu menghentikan virus COVID-19 ini.

Menariknya, menurut serangkaian tes yang telah mereka jalani untuk menguji keefektifan masker buatannya dalam memerangi virus-virus, masker buatan Sonovia ini diketahui mampu melawan 6 jenis virus termasuk E. coli dan Staph.

Selain itu, hal menarik lainnya yang ditawarkan oleh produk masker satu ini adalah dapat dicuci dan digunakan kembali, geng.

2. Bio-Block Facemask

Masih dari produk serupa seperti poin sebelumnya, Bio-Block Facemask merupakan produk masker yang diciptakan oleh sebuah perusahan teknologi asal Israel bernama Argaman.

Masker ini sendiri dibuat dari kapas yang dilapisi dengan partikel oksida dan tekstil nanofiber yang mampu menghalangi masuknya virus.

Bukan hanya menghalangi, bahan tekstil yang digunakan oleh masker ini juga diklaim mampu membunuh virus-virus yang menempel sehingga lebih aman bagi penggunanya.

Selain itu, serupa dengan masker buatan Sonovia sebelumnya, masker ini juga kabarnya efektif melawan bakteri Staph dan E. coli, geng.

3. Medical Robot

Kalau di dua poin sebelumnya teknologi canggih yang dimaksud lebih ke arah proses dan material pembuatannya, maka lain halnya dengan benda satu ini, geng.

Sesuai dengan namanya, Medical Robot adalah tenaga medis dalam bentuk teknologi robot yang dianggap akan lebih efektif untuk menghentikan penyebaran virus Corona.

Pasalnya, seperti yang kita ketahui bahwa salah satu penyebab penyebaran virus Corona dapat terjadi adalah karena kontak fisik dengan penderitanya.

Itu artinya, saat seorang suspect virus Corona mendapatkan perawatan dari para petugas medis maka mereka pun memiliki risiko tinggi untuk ikut tertular.

Oleh karena itu, teknologi robot yang digunakan sebagai pengganti tenaga medis dinilai dapat menghentikan penularan virus Corona.

Teknologi robot tenaga medis ini sendiri sebenarnya pernah dipakai di Amerika Serikat saat seorang pria didiagnosis mengidap virus Corona.

Kemudian, pihak rumah sakit memanfaatkan teknologi robot untuk memungkinkan dokter tetap dapat berkomunikasi dengan pasien melalui layar. Lebih canggihnya lagi, robot ini juga sudah dilengkapi dengan alat stetoskop.

4. UVD Robot

Jika teknologi robot sebelumnya bermanfaat sebagai perantara antara tenaga medis dengan pasien, maka UVD Robot buatan perusahaan Denmark ini merupakan robot disinfektan, geng.

Robot ini sendiri berfungsi untuk membasi bakteri dan virus yang mungkin ada di ruangan pasien dengan cara memancarkan sinar ultraviolet di seluruh area ruangan.

Tapi, meskipun judulnya robot, teknologi UVD Robot ini harus tetap dikendalikan oleh penggunanya walaupun hanya dari jarak jauh.

Teknologi canggih satu ini mungkin memang belum benar-benar mampu untuk menghentikan ganasnya virus Corona, tapi setidaknya cukup efektif untuk menurunkan risiko penularan.

5. AI Untuk Mendeteksi Penyebaran Virus Corona

Teknologi yang terakhir yaitu artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi penyebaran virus Corona, walaupun nggak sepenuhnya menghentikan.

AI sendiri telah berkembang semakin canggih dari masa ke masa hingga akhirnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan termasuk salah satunya untuk menanggulangi virus Corona.

Hal ini sudah dibuktikan sendiri oleh sebuah perusahaan pemantauan kesehatan berbasis AI yang berpusat di Toronto bernama Bluedot.

Bluedot bahkan mengalahkan World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) ketika mengeluarkan peringatan tentang penyebaran virus Corona.

Perusahaan ini menggunakan analisis big data untuk melacak dan mengantisipasi penyebaran penyakit menular berbahaya.

Nantinya dari semua informasi tentang laporan berita, data maskapai, hingga laporan wabah penyakit hewan diidentifikasi oleh algoritma Bluedot untuk menemukan "tren".

"Tren" yang didapat ini kemudian dianalisis oleh para ahli epidemilogi dan lalu membagikan informasi yang didapat kepada kliennya.

Jika teknologi AI ini terus dikembangkan, maka bukan nggak mungkin kalau kedepannya di saat ada kemunculan virus-virus baru dapat lebih cepat untuk menemukan langkah preventif atau bahkan vaksinnya.

Akhir Kata

Nah, itulah tadi beberapa teknologi yang kabarnya dapat membantu menghentikan penyebaran virus Corona, geng.

Walaupun mungkin sebenarnya nggak semua teknologi di atas dapat benar-benar menghentikan, tapi setidaknya dapat memperlabat risiko penularan. Kalau menurut kamu gimana?

Baca juga artikel seputar Virus Corona atau artikel menarik lainnya dari Shelda Audita.

ARTIKEL TERKAIT

Cara 7 Perusahaan Teknologi Menangkal Hoax Virus Corona, Salut!

Kembali Keatas