Di Georgia, sebuah kisah unik tengah menarik perhatian dunia. Kristina Ozturk, wanita berusia 26 tahun, bersama suaminya Galip (58) sedang mengejar mimpi besar untuk membangun keluarga dengan jumlah anak yang luar biasa. Pasangan ini telah menyambut 22 anak sejak tahun 2020 dan berencana menambah hingga 80 bayi lagi.
Perjalanan Kristina sebagai ibu dimulai saat ia berusia 17 tahun dengan kelahiran anak pertamanya. Saat ini, dari 22 anak yang dimiliki, hanya satu yang merupakan anak kandung Kristina. 21 anak lainnya lahir melalui bantuan ibu pengganti. Keputusan ini diambil sebagai strategi untuk mempercepat pertumbuhan keluarga mereka.
Meskipun memiliki ambisi besar, pasangan ini memutuskan untuk menunda rencana penambahan anak hingga anak-anak mereka yang ada tumbuh lebih besar. Kristina tidak menutup kemungkinan untuk melahirkan secara alami di masa depan, namun mengakui bahwa saat ini hal tersebut kurang praktis mengingat banyaknya anak kecil dalam keluarga mereka.
Kristina menjelaskan, "Kami hanya belum siap membicarakan angka finalnya. Semua ada waktunya."
Dalam kesehariannya, Kristina menghabiskan waktu bersama anak-anak dan melakukan tugas-tugas ibu seperti biasa. Untuk membantu merawat anak-anak mereka, pasangan ini mempekerjakan 16 pengasuh yang tinggal bersama mereka.
Biaya yang dikeluarkan pasangan ini untuk mewujudkan impian mereka sangatlah besar. Dalam rentang waktu Maret 2020 hingga Juli 2021, mereka telah membayar puluhan miliar rupiah kepada ibu pengganti. Selain itu, mereka juga menghabiskan lebih dari 1,34 miliar rupiah per tahun untuk biaya pengasuh anak.
Kristina juga memberikan perhatian khusus pada proses In Vitro Fertilization (IVF), menggambarkannya sebagai beban bagi tubuh. Ia menyatakan keengganannya untuk hamil saat menjalani perawatan tersebut.
Fenomena keluarga besar seperti ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk keyakinan agama, nilai-nilai keluarga, atau keinginan untuk memperluas keluarga. Beberapa keluarga memilih jalur adopsi atau menggunakan ibu pengganti untuk mewujudkan impian mereka.
Kisah Kristina dan Galip ini menggambarkan variasi dalam konsep keluarga di era modern. Namun, penting untuk diingat bahwa artikel ini hanya bersifat informatif dan bukan ajakan untuk meniru hal-hal yang mungkin dianggap tidak sesuai dengan norma sosial pada umumnya.
Setiap keluarga memiliki pilihan dan keputusan masing-masing dalam menentukan jumlah anak yang diinginkan.