Pada 10 Juli 1913, tempat terpanas di Bumi tercatat di Death Valley, California, dengan suhu mencapai 56,7 C atau 134 F. Menurut Guinness World Record, Furnace Creek, Death Valley, sering mencatat suhu harian rata-rata 115 F (46,1 C), menjadikannya neraka di Bumi yang sesungguhnya. Death Valley dikenal luas sebagai tempat terpanas di Bumi, dengan suhu yang tak tertandingi.
Bahkan lebih mengejutkan, suhu permukaan tanah di Death Valley jauh lebih ekstrem. Pada 15 Juli 1972, tercatat suhu tanah mencapai 201 F (93,8 C), mendekati titik didih air. Hal ini memperkuat status Death Valley sebagai tempat terpanas di Bumi yang memegang rekor panas di Bumi hingga hari ini.
Salah satu faktor yang membuat Death Valley begitu panas adalah lokasinya, yang sebagian besar berada di bawah permukaan laut. Semakin rendah letaknya, semakin panas udaranya. Selain itu, Death Valley menerima kurang dari 5 cm curah hujan per tahun, sehingga tidak heran wilayah ini sering dianggap neraka di Bumi. Antara tahun 1929 hingga 1953, wilayah ini bahkan tidak menerima hujan sama sekali.
Menurut LiveScience, pegunungan Sierra Nevada yang berada di sekitar Death Valley menghalangi uap air dari Samudera Pasifik, membuat wilayah ini semakin kering. Minimnya vegetasi juga tidak membantu menyerap sinar matahari, membuat suhu musim panas sering kali mencapai 125 F (51,6 C) atau lebih. Kondisi ini semakin mempertegas bahwa Death Valley memang pantas disebut tempat terpanas di Bumi.
Kondisi ekstrem di Death Valley memaksa hewan-hewan di sana memiliki adaptasi yang luar biasa. Amfibi, misalnya, harus tetap berada di dekat sumber air untuk bertahan hidup, sedangkan kelelawar gua bersembunyi di bawah tanah dan hanya keluar di malam hari. Burung-burung pun harus terbang ke ketinggian untuk menghindari panas yang membara.
Linda Manning, seorang ahli biologi satwa liar di Taman Nasional Death Valley, menjelaskan bahwa kura-kura gurun di sana memiliki kemampuan unik untuk bertahan hidup. Mereka dapat mengonsentrasikan urine sehingga bisa hidup hingga satu tahun tanpa minum. Adaptasi ini menjadi kunci keberlangsungan hidup mereka di tempat terpanas di Bumi.
Meskipun suhu tertinggi yang pernah tercatat di Death Valley terjadi lebih dari satu abad yang lalu, para ilmuwan memperingatkan bahwa ancaman rekor panas di Bumi dapat terjadi kembali. Flora dan fauna di wilayah tersebut terus beradaptasi agar tetap bisa bertahan hidup di tengah ancaman suhu ekstrem yang dapat memecahkan rekor panas di Bumi di masa depan.