Seorang pemuda berinisial AK (26) dari Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Cianjur, sedang mengalami rasa malu dan kecewa yang mendalam setelah mengetahui bahwa perempuan yang dinikahinya ternyata seorang laki-laki yang telah menipunya. Kisah ini berawal dari hubungan komunikasi intens antara AK dan seorang laki-laki bernama ESH (26), yang berpura-pura menjadi perempuan bernama Adinda Kanza.
Hubungan AK dan ESH berkembang melalui media sosial selama setahun terakhir, hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk bertemu secara langsung. Pertemuan pertama membuat AK jatuh cinta pada "Adinda", dan mereka mulai berkencan serta mengunjungi keluarga AK. Untuk meyakinkan identitasnya sebagai perempuan, ESH selalu mengenakan pakaian wanita, termasuk cadar, saat bersama AK.
Tipuan ESH berlanjut ketika AK melamarnya, dan mereka menikah secara sederhana pada 12 April 2024 di rumah AK, secara nikah siri, dengan mahar lima gram emas. ESH menggunakan alasan tidak memiliki ibu dan ayahnya hilang entah ke mana untuk menghindari kehadiran wali nikah dari keluarga. Hal ini, ternyata, untuk menyembunyikan identitas aslinya sebagai seorang laki-laki.
Perilaku ESH mulai menimbulkan kecurigaan setelah pernikahan. Ia mengasingkan diri dan tidak mau bergaul dengan keluarga AK, serta menolak ajakan untuk berhubungan intim dengan berbagai alasan. Keluarga AK yang semakin curiga kemudian memutuskan untuk menelusuri latar belakang ESH. Hasilnya mengejutkan, karena ESH sebenarnya adalah seorang laki-laki. Penemuan ini terjadi ketika keluarga AK menemukan alamat rumah ESH dan bertemu dengan ayah kandungnya.
Dengan kekecewaan dan rasa malu yang mendalam, AK dan keluarganya melaporkan ESH ke pihak kepolisian. Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa ESH sengaja menipu AK untuk memperoleh uang. Setiap kali ESH meminta uang, AK selalu memberikannya. Kini, ESH yang bernama asli Erik telah ditangkap dan dikenai pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman penjara empat tahun.
Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya kehati-hatian dalam hubungan, terutama yang berkembang melalui media sosial. Kejadian ini mengingatkan kita untuk selalu waspada dan teliti sebelum mengambil keputusan besar dalam hidup, seperti pernikahan.