Seorang wanita Malaysia mengungkapkan penyesalannya menikah saat masih berstatus mahasiswi. Pengakuan ini menjadi viral di media sosial, memicu perdebatan tentang pernikahan dini dan dampaknya terhadap pengembangan diri.
Wanita tersebut, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, merasa kehilangan kesempatan untuk menikmati masa mudanya. Ia membandingkan hidupnya dengan teman-teman sebayanya yang masih lajang dan bebas beraktivitas.
"Setelah menikah, kamu punya tanggung jawab dan harus patuh (suamimu)," ungkapnya dalam sebuah curhatan yang dibagikan di platform media sosial. Pernyataan ini mengindikasikan ketidakpuasan dalam pernikahannya.
Wanita itu menceritakan bagaimana ia terpaksa mengorbankan banyak aspek kehidupan kampusnya. Suaminya membatasi aktivitas di luar rumah, termasuk kegiatan-kegiatan perkuliahan yang penting.
"Khusus bagi perempuan yang masih berstatus pelajar, mohon jangan menikah jika suami tidak mendukung. Di saat kawan lain senang keluar dan jalan-jalan, kamu harus pulang ke rumah karena suami tak mengizinkan," imbuhnya dengan nada sedih.
Bahkan di semester terakhir, ia tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan penting. "Bahkan perjalanan semester terakhir pun saya tidak bisa ikut. Sedih sekali, saya ingin bebas seperti teman-teman." kenangnya.
Pengakuan ini menimbulkan berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang mengkritik keputusannya untuk menikah muda tanpa pertimbangan matang. Seorang pengguna media sosial berkomentar, "Keluarganya menyekolahkanmu ke universitas, kenapa kamu mau menikah? Jadi hadapi saja."
Komentar lain menyoroti kecemburuan wanita tersebut terhadap teman-temannya yang masih lajang. "Orang lain menikah, kau pun mau menikah, tapi sekarang kamu cemburu melihat kawan-kawan yang masih single. Kasihan orangtuamu membiayai kuliah untuk belajar tapi kau pilih menikah," tulis seorang netizen.
Beberapa netizen juga mempertanyakan ekspektasi wanita tersebut terhadap pernikahan. "Mau menikah tapi hidup seperti orang yang masih single?" tanya salah seorang pengguna media sosial.
Namun, ada pula yang memberikan sudut pandang berbeda. "Pernikahan itu tidak salah, kamulah yang salah mengartikannya. Setelah menikah, kamu tidak bisa hidup seperti orang single," ujar netizen lainnya.
Kisah ini membuka diskusi lebih luas tentang pernikahan dini, terutama di kalangan mahasiswa. Hal ini menunjukkan pentingnya kesiapan mental dan dukungan pasangan dalam menjalani pernikahan, terutama bagi mereka yang masih dalam proses pendidikan.