Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terkadang kita lupa akan kisah-kisah inspiratif yang tersembunyi di sekitar kita. Salah satu kisah yang patut untuk diteladani adalah kisah Mbah Markus, seorang nenek sebatang kara di Bondowoso, Jawa Timur, yang rela menjual rumahnya demi membangun masjid di desanya.
Mbah Markus, dengan usianya yang mendekati senja, hidup sederhana di sebuah desa terpencil. Beliau tidak memiliki anak atau keluarga yang tinggal bersamanya. Meskipun hidup dalam keterbatasan, Mbah Markus selalu memancarkan aura keikhlasan dan kebaikan hati.
Suatu hari, Mbah Markus untuk membangun masjid di desanya. Masjid yang ada di desanya sudah tua dan tidak lagi mampu menampung jamaah yang semakin banyak. Mbah Markus tergerak hatinya untuk membantu mewujudkan mimpi tersebut.
Tanpa pikir panjang, Mbah Markus memutuskan untuk menjual kedua rumah yang dimilikinya. Keputusan ini tentu tidak mudah, mengingat rumah tersebut merupakan tempat tinggalnya selama ini. Namun, tekad Mbah Markus untuk membangun masjid jauh lebih kuat.
Uang hasil penjualan rumah tersebut kemudian disumbangkan kepada panitia pembangunan masjid. Mbah Markus tidak peduli dengan nasibnya sendiri. Baginya, kebahagiaan dan kenyamanan desanya jauh lebih penting.
Kisah Mbah Markus yang luar biasa ini pun dengan cepat viral di media sosial. Banyak orang yang terharu dan kagum dengan kemuliaan hatinya. Tak sedikit pula yang terinspirasi untuk ikut membantu pembangunan masjid.
Berkat kegigihan Mbah Markus dan bantuan dari berbagai pihak, pembangunan masjid akhirnya rampung. Masjid tersebut kini menjadi tempat ibadah yang ramai dikunjungi oleh warga desa. Mbah Markus sendiri memilih untuk tinggal di sebuah gubuk sederhana di dekat masjid.
Marilah kita jadikan kisah Mbah Markus sebagai inspirasi untuk selalu berbuat kebaikan dan membantu sesama. Ingatlah bahwa sekecil apapun perbuatan kita, dapat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan orang lain.