Pada masa purba, terdapat sebuah gunung raksasa di Selat Sunda yang menyisakan kawah besar setelah letusannya yang dahsyat. Gunung ini merupakan induk dari Gunung Krakatau, yang pada tahun 1883 meletus dengan kekuatan mencengangkan, menjadikannya salah satu letusan gunung terdahsyat dalam sejarah bumi.
Teks kuno "Pustaka Raja Parwa" menceritakan betapa mengerikannya letusan gunung purba ini. Suara guntur menggelegar, goncangan bumi menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat, badai angin serta hujan mengerikan menyelimuti seluruh dunia. Air bah melanda Pulau Jawa dan memisahkan pulau tersebut menjadi dua bagian, menciptakan Pulau Sumatera.
Letusan Krakatau Purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan kecepatan massa mencapai 1 juta ton per detik. Dampaknya sangat luas, termasuk penurunan suhu bumi sebesar 5-10 derajat dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun serta menimbulkan penyakit sampar bubonic karena pendinginan suhu bumi.
Baca Juga: Si Montok Browser VPN 18+ - Aplikasi VPN Terbaik untuk Membuka Situs yang Diblokir
Tidak hanya itu, ledakan Krakatau Purba juga diduga berperan dalam berbagai peristiwa penting di seluruh dunia seperti abad kegelapan global dan punahnya beberapa peradaban kuno.
Letusan Gunung Krakatau tahun 1883 adalah momen tragis yang tak akan dilupakan. Kekuatannya setara dengan 13.000 kali bom atom Hiroshima dan Nagasaki. Suara ledakannya terdengar sampai radius lebih dari 4600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh seperdelapan penduduk bumi saat itu.
Baca Juga: Cara Buka Blokir Vimeo dengan Vimeo Proxy VPN
Dampaknya sangat merusak; debu vulkanik menyembur hingga jarak yang jauh dan tsunami mega menghancurkan pemukiman desa di Pulau Sumatera. Korban tewas resmi mencapai ribuan jiwa menurut catatan pemerintah Hindia Belanda.
Namun demikian, cinta alam tetap hadir dalam cerita ini. Setelah letusannya pada tahun 1883, dua pertiga pulau Krakatau tenggelam ke dasar laut. Namun pada tahun 1927, sebuah pulau baru muncul di lokasi yang sama dengan semburan lava geothermal yang spektakuler - Anak Krakatau.
Gunung api aktif ini terus bertambah tingginya secara konstan dan masih menjadi objek penelitian serta ketertarikan para ilmuwan hingga saat ini.
Dengan semua tragedi dan keajaiban alamnya, kisah tentang Krakatau membuktikan bahwa kekuatan alam semesta tidak bisa dianggap enteng oleh siapapun.
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Bacaan Menarik Lainnya