Begini Jurus Jitu Habibie Sulap Dolar dari Rp16.800 Jadi Rp6.650, Bisakah Ditiru Pemerintah saat Ini?

Ditulis oleh Jaka Gledek - Monday, 08 July 2024, 08:17
Semoga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS semakin menguat ya geng, biar nggak ada efek samping yang mencekik buat rakyat.

Dalam sejarah ekonomi Indonesia, ada satu nama yang tak bisa dilupakan ketika membahas kejadian krisis tahun 1998. BJ Habibie, presiden pertama setelah runtuhnya Orde Baru, memiliki jurus jitu yang berhasil membuat rupiah menguat drastis terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada masa-masa sulit tersebut, dolar AS melambung tinggi hingga mencapai angka Rp 16.800. Namun, dengan kepemimpinan Habibie yang hanya berlangsung selama 1 tahun dan 5 bulan saja, rupiah berhasil menguat hingga 34% menjadi Rp 7.385 per dolar AS. Bahkan, rupiah pernah menyentuh level terkuatnya dalam sejarah Indonesia yakni Rp6.550 per dolar AS.

Salah satu langkah penting yang diambil oleh Habibie adalah melakukan restrukturisasi perbankan dengan membangun kembali bank-bank yang sehat pada tanggal 21 Agustus 1998. Beberapa bank kuat seperti Bank Mandiri digabungkan untuk menciptakan sistem perbankan yang lebih stabil.

Selain itu, pemerintah juga memutuskan untuk melepaskan Bank Indonesia (BI) dari kendali pemerintah dan menjadikannya sebagai lembaga independen. Keputusan ini memberikan kepercayaan kepada pasar bahwa BI dapat bekerja tanpa intervensi politik dan bertanggung jawab dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Hasilnya pun terlihat nyata. Rupiah berhasil menguat tanpa intervensi dari BI, yang saat itu belum memiliki kewenangan dalam stabilisasi nilai tukar. Pada tanggal 3 Juli 2024, rupiah ditutup menguat 0,31% menjadi Rp 16.275 per dolar AS.

Ketangguhan rupiah ini juga terlihat dalam pergerakannya secara mingguan. Rupiah berhasil menguat sebesar 0,58%, mengikuti tren positif pada pekan sebelumnya yang mencapai 0,46%. Sementara itu, DXY (indeks dolar AS) pada pukul 15:52 WIB melemah sebesar 0,14% menjadi angka 104,97. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi kemarin yang berada di angka 105,13.

Kendati begitu, tantangan tetap ada. Meskipun Habibie mampu mengubah keadaan dengan drastis pada masanya, kita harus tetap waspada terhadap fluktuasi nilai tukar dan faktor-faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.

Kembali Keatas