Kamu pasti tak akan percaya dengan kisah menakjubkan ini! Pasangan suami istri, Rusman (64) dan Ponisih (59), yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung, akhirnya memiliki kesempatan untuk berangkat ke tanah suci pada tahun ini.
Warga Dusun IV Desa Telaga Sari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang ini terpilih menjadi 2 dari 692 jamaah calon haji asal Kabupaten Deli Serdang. Mereka akan bergabung dengan kloter 14 Sumatera Utara dan memasuki asrama haji pada tanggal 27 Mei, lalu berangkat pada tanggal 28 Mei.
Bercerita kepada www.tribun-medan.com, Ponisih tidak dapat menahan air matanya. Dalam suasana duduk lesehan di belakang rumah mereka, Ponisih menceritakan tentang perjuangan keras suaminya.
Suami Ponisih dulunya bekerja sebagai petugas kebersihan di Medan pada tahun 1990-an. Pekerjaannya saat itu adalah menarik gerobak sampah dengan tenaga sendiri. Namun, kondisi fisiknya seringkali terganggu karena sakit perut ketika menghadapi tanjakan.
"Alhamdulillah semuanya dimudahkan oleh Allah. Ketika saya ingat bagaimana suamiku bekerja keras dengan gerobak sampah itu dulu, dia seringkali merasa sakit perut. Suamiku bekerja sebagai petugas kebersihan di Medan, dan setelah pulang kerja, kami mengumpulkan barang bekas untuk dijual," ujar Ponisih pada Selasa, 21 Mei 2024.
Rusman, suami Ponisih, menceritakan bahwa ia menjadi petugas kebersihan di Medan sejak tahun 1990. Dengan gerobak sampahnya, ia bertugas di wilayah Seirayu dan Seimusi. Awalnya, gajinya hanya Rp75 ribu per bulan dengan tiga orang anak untuk dibiayai.
Namun, menyadari bahwa gaji tersebut tidak mencukupi kebutuhan rumah tangga, Rusman mulai mengumpulkan barang-barang bekas yang bisa didaur ulang dan dijual kembali. Itulah awal mula niat mereka untuk menabung demi berangkat haji.
"Niat untuk naik haji muncul pada tahun 1996. Saya pikir jika kita menabung dari hasil sampah ini, kita bisa pergi haji. Istri saya juga ingin ikut, jadi kami sangat gigih menabung. Setiap bulannya kami bisa menabung sekitar 100 ribu rupiah atau lebih," cerita Rusman.
Selain bekerja sebagai pemulung, Rusman juga sering membantu membersihkan parit atau membersihkan kebun milik orang lain setelah pulang kerja. Semua usaha mereka akhirnya membuahkan hasil ketika kesempatan berangkat haji datang.
Kisah inspiratif pasangan suami istri ini membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat, impian apapun bisa terwujud. Mari kita berikan apresiasi dan doa terbaik untuk Rusman dan Ponisih dalam perjalanan mereka menuju tanah suci.
Bagi kamu yang sedang merasa putus asa, cerita ini bisa menjadi motivasi untuk tetap berjuang dan mengejar impianmu. Jangan pernah menyerah, karena siapa tahu suatu hari nanti, kamu juga bisa mewujudkan impianmu seperti pasangan ini.
Semoga kisah mereka dapat menginspirasi banyak orang untuk tidak pernah berhenti bermimpi dan selalu bekerja keras untuk meraih apa yang diinginkan. Selamat menunaikan ibadah haji, Rusman dan Ponisih!