Mengenal Lapisan 1 di Blockchain & Contohnya, Mulai dari Elrond hingga Harmony!

Ditulis oleh Diptya - Sunday, 17 April 2022, 11:00
Pernah dengar istilah lapisan 1 di blockchain? Jika belum, kamu bisa membaca ulasan Jaka berikut beserta contoh-contohnya.

Pernah dengar istilah lapisan 1 di blockchain? Jika belum, kamu bisa membaca ulasan Jaka di bawah ini. Hal ini penting mengingat perannya yang sangat fundamental dalam dunia kripto.

Jika kamu sudah lama berkecimpung di dunia investasi cryptocurrency, pastilah familiar dengan istilah blockchain. Teknologi ini menjadi dasar perkembangan mata uang kripto serta digitalisasi metaverse yang kompleks.

Nah, salah satu unsur blockchain yang akan Jaka bahas kali ini adalah lapisan 1. Protokol ini diklaim mampu mempermudah pengguna dalam melakukan transaksi secara bebas sebelum dicatat ke dalam chain utama.

Mau tahu lebih lanjut? Berikut Jaka rangkum seluruh penjelasan mengenai jaringan lapisan 1 di blockchain beserta contohnya. Selamat membaca!

BACA JUGA
  • 9 Game Android Penghasil Uang Asli 2024, Terbukti Membayar!
  • 10+ Aplikasi Crypto Terbaik 2024 untuk iOS dan Android
  • NFT Art: Definisi, Contoh, Cara Membuat & Jual NFT Crypto Art
  • Mengenal Apa Itu NFT dan Cara Membuatnya untuk Mendapatkan Cuan

Apa itu Lapisan 1?

Sumber foto: Binance Academy

Lapisan 1 adalah jaringan dasar dalam blockchain. Lapisan ini memiliki kemampuan untuk memvalidasi dan menyelesaikan transaksi tanpa memerlukan jaringan lain.

Dengan kata lain, protokol ini memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi secara bebas sebelum mencatatkan seluruh riwayat jual-beli ke dalam chain utama.

Lapisan 1 memiliki ciri khas, yakni memiliki token asli sendiri yang digunakan untuk membayar biaya transaksi. Salah satu contohnya seperti Ethereum yang jadi protokol dasar hampir semua game NFT.

ADVERTISEMENT

Contoh Blockchain Lapisan 1

Setelah mengetahui secara sekilas mengenai lapisan 1 di blockchain, ini Jaka akan menjelaskan beberapa contohnya dalam kehidupan jaringan sehari-hari.

Masing-masing jaringan yang akan Jaka sebutkan di bawah sudah memiliki solusi berkenaan dengan permasalahan teknologi blockchain cryptocurrency, yaitu desentralisasi, keamanan, dan skalabilitas.

1. Celo

Sumber foto: Bitcoin Press

Celo adalah jaringan lapisan 1 yang berasal dari hasil forking Go Ethereum (Geth). Dari tahun 2017 hingga kini, Celo sudah mengalami beberapa perubahan signifikan karena adanya implementasi PoS dan sistem alamat unik.

Ekosistem Web3 Celo sendiri sangat luas dan besar, mencangkup DeFi, NFT, dan solusi pembayaran lebih dari 100 juta transaksi yang dikonfirmasi secara resmi.

Menariknya, siapapun bisa menggunakan nomor telepon atau alamat email sebagai kunci publik. Celo pun juga mudah dijalankan dengan komputer konvensional tanpa perangkat khusus.

Token utama Celo adalah CELO yang menjadi token utilitas standar untuk transaksi, keamanan, sekaligus reward. Jaringan Celo juga memiliki stablecoin, yakni cUSD, cEUR, dan cREAL.

2. Elrond

Sumber foto:

Dibentuk pada tahun 2018, Elrond adalah jaringan lapisan 1 yang menggunakan sharding dalam meningkatkan kinerja dan skalabilitasnya. Sebagai informasi, blockchain Elrond mampu memproses lebih dari 100.000 transaksi per detik (TPS), loh!

Elrond sendiri dipersenjatai 2 fitur utama, yakni protokol konsensus Secure Proof of Stake (SPoS) dan Adaptive State Sharding. Keduanya berperan penting dalam menyeimbangkan sistem yang bekerja di dalamnya.

Elrond memiliki token asli, yakni EGLD Token yang digunakan untuk berbagai macam keperluan, mulai dari biaya transaksi, menerapkan DApp, hingga memberi reward kepada pengguna yang berpartisipasi menyusun validasi jaringan. Kerennya, jaringan Elrond sudah mengantongi sertifikasi karbon negatif.

3. Harmony

Sumber foto: MobileyourLife

Harmony adalah jaringan lapisan 1 Effective Proof of Stake (EPoS) yang sedang viral belakangan ini. Dengan dukungan sharding, blockchain ini memiliki empat shard dengan tugas yang berbeda, yakni membuat dan memverifikasi blok baru secara paralel.

Blockchain Harmony menggunakan token aslinya, yakni ONE untuk membayar biaya transaksi jaringan secara menyeluruh. Token ini juga bisa dimasukkan dalam staking berpartisipasi dalam mekanisme konsensus serta tata kelola Harmony.

Mau tahu lebih lanjut? Berikut Jaka rangkum seluruh penjelasannya dalam artikel berjudul Blockchain Harmony (ONE): Definisi, Cara Kerja, Cara Beli atau silakan klik banner di bawah ini.

Blockchain Harmony (ONE): Definisi, Cara Kerja, Cara Beli
Harmony (ONE) adalah jaringan blockchain terbaru yang menjanjikan skalabilitas, keamanan, dan desentralisasi maksimum. Berikut ulasannya!
LIHAT ARTIKEL

4. THORChain

Sumber foto: Bitnovo Blog

THORChain merupakan bursa terdesentralisasi (DEX) permissionless cross-chain. Sebagai jaringan lapisan 1 yang dibangun dengan SDK Cosmos, THORChain menggunakan mekanisme Tendermint dalam melakukan tugas validasi transaksi.

Tujuan utama dari blockchain THORChain adalah sebagai jaminan likuiditas cross-chain terdesentralisasi tanpa perlu mematok atau melakukan wrapping aset. Hal tersebut disebabkan kegiatan mematok dan melakukan wrapping hanya akan menambah risiko tambahan pada prosesnya.

Inilah yang membuat THORChain memiliki fungsi tambahan sebagai manajer brankas yang memonitor penyetoran dan penarikan transaksi, di mana semuanya menggunakan RUNE TOoken sebagai token asli THORChain.

5. Kava

Sumber foto: Bitnovo Blog

Pernah dengar blockchain Kava? Kava sendiri masih merupakan jaringan lapisan 1 yang menggabung kecepatan dan interoperabilitas Cosmos didukung oleh developer Ethereum.

Kava Network memiliki blockchain yang berbeda pada lingkungan pengembangan EVM dan SDK Cosmos berkat penggunaan arsitektur co-chain . Hal tersebut mendukung penerapan aplikasi terdesentralisasi yang beroperasi dengan lancar antara ekosistem Cosmos dan Ethereum.

Kava memiliki token utilitas asli, yaitu KAVA, didukung dengan stablecoin dengan patokan dolar AS, yaitu USDX. KAVA Token dipakai untuk membayar biaya transaksi dan dimasukkan ke dalam staking oleh para validator untuk menghasilkan konsensus jaringan.

Akhir Kata

Itulah ulasan lengkap tentang apa itu lapisan 1 di blockchain secara rinci beserta contoh-contohnya. Dengan ekosistem yang solid, harapannya jaringan ini bisa dijelajahi dan digunakan secara maksimal untuk mendulang keuntungan.

Baca juga artikel seputar Crypto Blockchain, DApps, NFT, atau artikel menarik lainnya dari Diptya.

ARTIKEL TERKAIT

24 Game NFT Android Terbaik 2023, Bersenang-senang Sambil Meraup Kripto!

A-Z Istilah Dalam NFT yang Wajib Kamu Tahu, Panduan Penting buat Pemula!

NFT Art: Definisi, Contoh, Cara Membuat & Jual NFT Crypto Art

NFT Marketplace: Definisi, Cara Kerja, dan Contoh NFT Marketplace!

Mengenal Apa Itu NFT dan Cara Membuatnya untuk Mendapatkan Cuan

Kembali Keatas