Siapa Bilang Perempuan Nggak Bisa Maju? Yuk, Berani Inovasi Bareng #MakeWhatsNext

Ditulis oleh Jaka - Saturday, 23 April 2016, 14:30
Rayakan Hari Kartini, #MakeWhatsNext ajak perempuan untuk berani berinovasi. Dibutuhkan kesempatan dan akses yang luas terhadap teknologi untuk menciptakan generasi perempuan inovatif berikutnya.

Dalam rangka merayakan Hari Kartini, #MakeWhatsNext ajak perempuan untuk berani berinovasi. Dibutuhkan kesempatan dan akses yang luas terhadap teknologi untuk menciptakan generasi perempuan inovatif berikutnya. Microsoft Indonesia mengadakan kegiatan bertajuk #MakeWhatsNext, sebuah kampanye inspiratif bagian dari program Microsoft YouthSpark yang ditujukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa perempuan memiliki kebebasan untuk menggapai cita-cita dan tidak ada keterbatasan gender dalam setiap profesi.

Bekerjasama dengan Prestasi Junior Indonesia (PJI), sebuah LSM yang memiliki fokus di bidang pendidikan, #MakeWhatsNext melibatkan 100 siswi SMA/SMK untuk berkarya di bidang Science, Technology, Engineering, dan Mathematic (STEM) dengan memperkenalkan mereka kepada dasar-dasar teknologi serta membuka wawasan mereka akan kayanya profesi yang dapat perempuan tekuni.

Bapak Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia

BACA JUGA

    Perempuan Harus Berani Inovasi Bareng #MakeWhatsNext

    Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) mengatakan, "Hari ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendukung kampanye inspiratif #MakeWhatsNext yang dilakukan oleh Microsoft Indonesia karena kampanye ini sesuai dengan peringatan Hari Kartini yang sedang dirayakan oleh masyarakat, khususnya perempuan Indonesia. Kartini telah memperjuangkan emansipasi perempuan. Kini saatnya kita memberikan kesempatan dan membuka peluang bagi Kartini-Kartini muda agar dapat berinovasi, sehingga mampu menjadi perempuan yang aktif, cerdas serta inspiratif."

    Ibu Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

    Kementerian PP dan PA telah menetapkan isu kesetaraan gender sebagai salah satu strategi pembangunan nasional karena perempuan diyakini mampu berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Sayangnya, kesenjangan gender masih dirasakan oleh dunia pendidikan Indonesia. Sebanyak 1,8 juta anak usia 7-12 tahun tercatat tidak bersekolah dan 60% di antaranya adalah perempuan. Angka yang terus bertambah seiring dengan semakin tingginya jenjang pendidikan ini menunjukkan masyarakat masih membutuhkan suatu gerakan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

    Teknologi menjadi kian penting karena era digital telah membawa begitu banyak perubahan yang diiringi dengan berbagai peluang baru. Di Jakarta, 73% pengguna internet didominasi oleh perempuan. Akan tetapi, secara nasional, masih banyak perempuan di Indonesia yang belum tersentuh akses pendidikan dan teknologi.

    (kiri ke kanan) Ibu Mira Soetjipto, Atimas Nurahmad, dan Pravina

    ADVERTISEMENT

    Mira Fitria Soetjipto, Human Resources Director, Microsoft Indonesia mengatakan, Setiap anak muda, laki-laki dan perempuan, berhak memiliki kesempatan yang sama terhadap akses pendidikan teknologi dan bisa memanfaatkannya untuk berinovasi. Microsoft berkomitmen untuk memfasilitasi pendidikan dan sumber daya informatika agar dapat membantu menjembatani kesenjangan gender di bidang STEM dengan mendorong bakat-bakat muda di bidang tersebut.

    Berusaha menjawab permasalahan mengenai kesenjangan gender di bidang STEM, Microsoft Philanthropies mengupayakan keterbukaan akses pendidikan ilmu komputer di seluruh dunia dengan memberikan dana sejumlah USD 75 juta kepada 100 organisasi non profit di 55 negara melalui program YouthSpark.

    Sharing session di Kantor Microsoft Indonesia

    Sejalan dengan komitmen ini, Microsoft Indonesia pun turut menyalurkan dana sebesar lebih dari USD 50.000 kepada Prestasi Junior Indonesia agar dapat membantu memberikan peluang dan mengikutsertakan perempuan muda dari golongan marjinal untuk berinovasi serta berkreasi menggunakan teknologi.

    Natalia Subagyo, Chair of the Executive Board, Transparency International Indonesia on behalf of Prestasi Junior Indonesia menjelaskan, "Program-program yang selama ini PJI jalankan bertujuan untuk memfasilitasi siswa-siswi dengan latar belakang kurang beruntung agar dapat mengenyam pendidikan yang lebih baik. Kali ini, bertepatan dengan Hari Kartini, kami ingin memberikan kesempatan lebih kepada para siswi dengan membangun kesadaran bahwa mereka pun memiliki kemampuan dan peluang yang sama dengan teman-teman prianya untuk menciptakan serta berinovasi dengan teknologi."

    (dari kiri ke kanan) Ibu Natalia Soebagyo, Ibu Yohana Yembise, Ibu Mira Soetjipto

    MakeWhatsNext Indonesia ditutup dengan dilakukannya Hour of Code oleh ke-100 siswi SMA/SMK, dimana kegiatan ini merupakan bentuk motivasi kepada para peserta akan pentingnya pembekalan serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

    100 siswi SMA/SMK dari Jakarta dan Tangerang berpartisipasi dalam acara #MakeWhatsNext

    ARTIKEL TERKAIT
    APPS TERKAIT
    Microsoft Office 2016 (64-bit) Update Feb 20
    Apps Microsoft Corporation
    Microsoft Security Essentials 4.7.205 Vista
    Apps Microsoft Corporation
    Office Lens 16.0.7904.3001
    Apps Microsoft Corporation
    Microsoft Office Mobile 15.0.3722.2000
    Apps Microsoft Corporation
    Kembali Keatas