Platform pertukaran kripto Indonesia, Indodax, dikabarkan menjadi korban peretasan. Melalui akun resminya, Cyvers Alerts yang merupakan perusahaan keamanan Web3 mengungkapkan bahwa mereka telah mendeteksi sejumlah transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet Indodax di berbagai jaringan blockchain.
Lebih lanjut, Cyvers Alerts juga melaporkan adanya lebih dari 150 transaksi mencurigakan dengan total kerugian mencapai USD 18,2 juta atau sekitar Rp280,3 miliar (dengan asumsi kurs Rp15.402 per dolar AS).
Bagaimana Nasib Aset Nasabah?
Insiden ini menarik perhatian karena Indodax merupakan salah satu pemain kunci di pasar kripto Indonesia. Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menunjukkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia telah mencapai 16,55 juta orang hingga Juni 2023, naik sekitar 3,04% dibandingkan akhir tahun 2022.
Pasar kripto Indonesia juga menunjukkan kemajuan pesat. Laporan Chainalysis dalam Global Crypto Adoption Index 2023 menempatkan Indonesia di peringkat ke-20 dalam adopsi kripto global, naik dari posisi ke-23 pada tahun sebelumnya. Volume transaksi harian kripto di Indonesia pada tahun 2023 rata-rata mencapai Rp700 miliar, menurut Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI).
Melalui situs resminya, pihak Indodax mengonfirmasi adanya potensi masalah keamanan di platform mereka. Namun, perusahaan belum memberikan rincian mengenai apakah masalah tersebut berkaitan dengan transaksi ilegal atau faktor lainnya.
"Saat ini, kami sedang melakukan pemeliharaan menyeluruh untuk memastikan seluruh sistem beroperasi dengan baik," ujar Indodax dalam keterangan yang mereka sampaikan lewat blog resmi Rabu (11/9).
Perusahaan juga mengumumkan bahwa selama periode pemeliharaan ini, akses ke platform web dan aplikasi akan ditangguhkan sementara. Meski demikian, Indodax memastikan bahwa dana pengguna tetap aman.
"Namun jangan khawatir, dapat kami pastikan bahwa saldo Anda tetap 100 persen aman, baik secara kripto maupun rupiah," jelas Indodax.
Daftar Aset Kripto yang Dicuri
Sementara itu, dikutip dari Coinvestasi, Kamis (12/9), Arkham Intelligence telah merinci aset kripto yang diduga dicuri dari Indodax. Berikut adalah rincian mengenai aset yang terlibat dalam insiden tersebut hingga berita ini dimuat.
- 6,14 juta USDT
- 1.047 ETH senilai US$2,48 juta
- 25 BTC senilai US$1,41 juta
- 2,2 juta MATIC senilai US$849 ribu
- 1,4 juta ARB senilai US$749,6 ribu
- 2 juta ENA senilai US$465 ribu.
Peretas telah mengonversi sebagian besar aset yang dicuri menjadi token asli dan saat ini menguasai:
- 5584 $ETH(US$13 juta);
- 16,74 juta $TRX(US$2,56 juta);
- 6,84 juta $POL(US$2,55 juta);
- 25 $BTC(US$1,41 juta).
Baca artikel dan berita menarik lainnya dari JalanTikus di Google News