Zuckerberg kembali membuat pernyataan kalau media sosial miliknya, Facebook tidak membantu kemenangan Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump. Kabar ini tentu membuat pemilik nama lengkap Mark Elliot Zuckerberg gerah.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu Facebook diduga mempublikasikan konten palsu, negatif, dan bisa pada masa Pilpres AS. Berita yang dimaksud untuk menyerang kubu Hillary Clinton dan di sisi lain menguntungkan kubu Donald Trump pada kampanye Pilpres AS lalu.
Perangi Konten Palsu Lewat Pengguna dan AI
Mark Zuckerberg mengatakan bahwa sebuah ide yang "gila bila media sosial miliknya menghasut pemilih dalam Pilpres AS dengan membiarkan konten palsu beredar di News Feed-nya. Dia mengatakan bahwa lebih dari 99 persen konten yang ada di Facebook adalah otentik, dan hanya 1 persen berunsur politik.
Facebook pun sebenarnya telah mengizinkan pengguna untuk melaporkan konten yang mereka rasa tidak benar untuk kemudian dimoderasi dan dihapus oleh pihaknya. Selain melalui pengguna, Facebook juga berupaya memoderasi konten-konten yang tidak jelas dengan menggunakan Artificial Intellegent (AI) pada News Feed.
Namun, kedua langkah ini sepertinya belum cukup untuk membendung arus informasi yang saat ini begitu cepat. Banyaknya konten palsu dan negatif belum sebanding dengan moderasi oleh pengguna maupun AI. Semoga saja secepatnya Facebook dapat membendung konten palsu dan negatif. Jadi apakah kamu mendukung langkah Facebook?