Komponen pada mesin mobil listrik tentu berbeda dengan mobil konvensional. Jika pada mobil konvensional terdapat ratusan part di dalamnya, maka lain halnya pada mobil ramah lingkungan seperti ini.
Pada mobil listrik, komponen yang digunakan terbilang jauh lebih sedikit. Oleh karena itu, cara kerja mobil listrik pun juga bisa dibilang jauh lebih sederhana dibanding dengan mobil berbahan bakar bensin.
Namun jika ingin lebih spesifik lagi, setiap mobil listrik sebenarnya mengusung komponen mesin utama yang sama. Untuk lebih jelasnya, silakan simak ulasan selengkapnya di bawah ini, ya!
1. Traction Battery Pack
Traction battery pack atau yang dikenal sebagai baterai traksi di Indonesia merupakan komponen mobil listrik yang paling utama. Komponen ini memiliki fungsi untuk menyimpan energi listrik searah atau DC (direct current).
Seiring pengembangannya, kebanyakan pabrikan mobil listrik kini menggunakan jenis baterai Lithium-ion. Alasannya, baterai mobil listrik ini memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding jenis lainnya.
Komponen mesin mobil ini akan mengalirkan listrik DC ke inverter untuk memutar atau menggerakkan motor traksi ketika ada sinyal dari controller. Baterai traksi pun umumnya dapat diisi ulang untuk penggunaan jangka panjang.
Karena fungsinya yang cukup berat, yakni untuk menyimpan energi listrik dalam jumlah besar, maka komponen ini harus dibuat dalam bentuk yang kokoh dan kekar. Bobotnya pun merupakan salah satu yang terberat dibanding komponen mobil listrik lainnya.
2. Power Inverter
Sudah sedikit di singgung sebelumnya, baterai traksi akan memberi arus ke bagian inerter ketika ada sinyal dari controller. Nah, tugas power inverter atau inverter daya adalah mengubah arus DC (searah) dari baterai menjadi arus AC (bolak-balik).
Arus listrik yang dikonversi tersebut nantinya akan digunakan untuk membuat motor traksi (motor listrik) bergerak atau berputar. Sedangkan ketika mobil listrik melakukan pengeraman, inverter ini akan mengubah arus AC yang dihasilkan menjadi arus DC.
Sistem kerja inverter yang seperti ini juga akan berpengaruh pada battery pack, yaitu agar kondisi arus atau tegangan di dalam baterai dapat kembali terisi. Adapun kebanyakan inverter yang dipakai biasanya berjenis bi-directional inverter.
3. Controller
Setiap mobil listrik pasti akan memiliki komponen mesin yang bernama controller. Sebagai komponen utama, controller akan berfungsi sebagai pengatur energi di dalam battery pack dan inverter, serta menyalurkannya ke motor traksi.
Sederhananya, controller akan bekerja ketika ada input dari pedal mobil yang diatur oleh pengemudi. Jadi, ketika pengemudi menginjak pedal, sinyal tegangan serta frekuensi yang masuk ke motor listrik akan diatur oleh controller untuk menyesuaikan kecepatan laju mobil.
4. Motor Traksi
Terakhir adalah motor traksi, di mana fungsinya untuk menggerakkan transmisi dan roda. Motor traksi ini juga kerap disebut sebagai motor listrik ataupun dinamo listrik.
Komponen ini bahkan bisa disebut sebagai komponen terpenting karena sangat berpengaruh dalam performa mobil listrik yang sedang dikendarai. Dengan komponen ini pula mobil listrik dapat berjalan alias bisa dipakai untuk berkendara.
Saat ini, jenis motor traksi yang paling banyak digunakan adalah Brushless DC Traction Motor (BLDC). Sementara bagi jeni mobil listrik murni (BEV), motor traksi juga punya fungsi untuk menggantikan Internal Combustuion Engine (ICE).
Akhir Kata
Itulah pembahasan yang bisa Jaka bagikan seputar mesin mobil listrik beserta dengan fungsi dan cara kerjanya. Ya, sistem kerja pada mesin mobil listrik memang bisa dibilang lebih sederhana dibandingkan dengan mobil konvensional.
Selain keempat komponen barusan, tentu masih ada lagi sejumlah komponen pendukung lainnya yang biasanya terdapat pada kendaraan ramah lingkungan. Nah, supaya pengetahuan kamu jadi lebih luas lagi, kamu bica baca artikel Jaka di bawah ini:
Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News
Baca juga artikel seputar Otomotif, NFT Games, Apps, atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.