Train to Busan: Tegang, Seru dan Menggetarkan

Ditulis oleh Anggi Oktaviani - Friday, 02 September 2016, 17:35
Hasil kawin silang Snowpiercer dan 28 Days Later ini tidak hanya seru, menegangkan dan mendebarkan, tapi benar-benar menghibur untuk ditonton bersama teman dan keluarga!

Film zombie mungkin sudah berkali-kali kita saksikan. Bahkan, TV Seri The Walking Dead dengan serta merta meningkatkan ekspektasi penonton akan sajian yang tidak hanya menghibur, tapi juga menggetarkan. Train to Busan menerima tantangan tersebut dengan mengabungkan elemen Snowpiercer (2013) serta 28 Days Later (2002) dan melahirkan film zombie yang tegang, seru dan menggetarkan.

Sejak ditayangkan di festival film Cannes ke-69 dan memecahkan rekor box office negara asalnya di Korea (USD 38 Juta dalam 5 hari!), nama Train to Busan terus menggema di seluruh dunia. Kini di Indonesia, film besutan Sutradara Yeon Sang-ho ini pun mencoba peruntungannya. Seperti di belahan dunia lain, di tanah air, Train to Busan juga sukses menghibur para penontonnya.

BACA JUGA

    Perjalanan Yang (Tidak) Menyenangkan

    Soo-an (Soo-an Kim) adalah anak dari keluarga broken home. Saat ini ia tinggal bersama ayahnya Seok Woo (Yoo Gong) yang gila kerja dan jarang ada di rumah. Suatu ketika, Soo-an berhasil membujuk ayahnya untuk mengantarkan dirinya ke Busan untuk bertemu sang ibu. Sayangnya, perjalanan yang tadinya diharap-harapkan menyenangkan malah berubah jadi pertarungan hidup dan mati. Berkali-kali Soo-an terancam nyawanya karena serangan tiba-tiba dari sejumlah manusia terinfeksi yang berubah menjadi Zombie.

    Soo-an bersama sang ayah dan sekelompok penumpang kereta menuju Busan harus memutar otak agar mereka bisa survive sampai tujuan. Namun ternyata tantangan yang mereka hadapi tidak hanya berasal dari mahluk jejadian pengigit daging tersebut, tapi juga dari sesama penumpang kereta api lain. Banyak korban berjatuhan hanya karena masing-masing kelompok penumpang memiliki rasa takut bahwa kelompok yang satunya sudah terinfeksi. Apakah mereka bisa sampai dengan selamat sampai Busan?

    Dunia Kiamat. Apa yang Akan Kamu Lakukan?

    Skenario What If? Apa jadinya jika kiamat? Apa yang akan kamu lakukan? Bukanlah sesuatu hal yang baru, sudah banyak film yang mencoba untuk menerjemahkan reaksi kita lewat mirroring karakter dalam film tersebut. Meski demikian, Train to Busan mengambil satu langkah yang lebih jauh. Alih-alih menawarkan tontonan action kosong, film yang naskahnya ditulis oleh Park Joo-suk ini secara halus menyindir perilaku manusia jaman sekarang yang egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Train to Busan menekankan bahwa hanya dengan bekerja sama lah, mereka bisa keluar hidup-hidup dari mimpi buruk ini.

    Ya, Train to Busan adalah film Zombie. Namun dibalik keseruan pertarungan man vs zombie, latar gerbong yang bikin claustrophobic dan alur cerita yang mendebarkan, Train to Busan menyiratkan pesan penting dan mempertanyakan dasar-dasar moral kita sebagai manusia terhadap satu sama lain jika kondisi dalam keadaan genting atau bahkan kiamat. A very thought-provoking movie, that s actually enjoyable to watch and experience!

    ARTIKEL TERKAIT

    7+ Aplikasi Android Pendeteksi Hantu Asli, Penakut Jangan Coba!

    APPS TERKAIT
    Hantu Pocong Hunter 1.1.0
    Games Polo Games 16
    Plants vs. Zombies 2 7.9.3
    Games EA Swiss Earl
    X-War: Clash of Zombies 1.0
    Games CAESARS STUDIO
    Zombify - Be a Zombie 1.2.2
    Apps Apptly LLC
    Kembali Keatas