Setelah setahun menanti, akhirnya dunia mendapat kabar baik seputar perkembangan pandemi virus COVID-19 yang sudah memakan jutaan korban jiwa.
Vaksin-vaksin yang dikembangkan untuk melawan virus tersebut berhasil memasuki tahap akhir klinis dan siap disuntikkan pada manusia.
Akan tetapi, muncul banyak berita kurang sedap mengenai efek samping yang ditimbulkan vaksin tersebut. Salah satunya adalah bisa memperbesar alat kelamin pria. Benarkah demikian?
Vaksin COVID-19 Bisa Memperbesar Penis, Fakta atau Hoaks?

Sejauh ini, di dunia sudah dikembangkan hingga 6 jenis vaksin COVID-19, yaitu Bio Farma, Sinovac, AstraZaneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer-Biontech.
Nah, Indonesia sendiri sudah membeli sekitar 1,8 juta vaksin Sinovac yang datang di awal Januari 2021. Vaksin tersebut sudah mulai disuntikkan secara merata pada pejabat pemerintah dan tenaga kesehatan, yang dimulai dari Presiden Jokowi pada hari Rabu, 13 Januari 2021.
Biarpun sudah didistribusikan, masih ada yang menolak vaksin buatan Tiongkok ini karena takut terkena efek sampingnya. Salah satunya yang sedang viral belakangan ini adalah vaksin Sinovac dituduh bisa membesarkan penis.
Benarkah tuduhan di atas? Daripada kamu berspekulasi, simak penelusuran fakta di lapangan yang berhasil dikumpulkan Jaka seputar vaksin COVID-19 berikut!
Berawal dari Facebook

Kabar tersebut berawal dari sebuah postingan di media sosial paling populer Facebook. Sebuah akun bernama Azmi Brel mengunggah potongan koran yang menyebut vaksin Sinovac memberi efek samping perbesaran penis pada pria.
Nggak main-main, dalam postingan tertanggal tanggal 7 Januari 2021 tersebut menuliskan bahwa perbesaran penis bisa terjadi hingga 3 inci atau 7,62 cm.
Potongan koran itu juga menyebut bahwa hasil penelitian tersebut ditulis oleh sebuah jurnal terbitan Inggris, tapi nggak disebutkan nama dan penerbitnya siapa. Hmmm, sudah mulai curiga kira-kira hoaks atau bukan, nih!
Jurnal Ilmiah atau Tulisan Satir?

Jaka coba menelusuri berita ini lewat situs cek fakta Snopes. Dari sini, Jaka berhasil menemukan sebuah postingan berformat studi ilmiah yang (katanya) diterbitkan di New England Journal of Medicine.
Studi ilmiah tersebut menyebutkan bahwa vaksin COVID-19, khususnya Sinovac, mampu meningkatkan ukuran penis pria hingga 3 inci.
Sayangnya, ketika Jaka coba perhatikan studi ilmiah tersebut, baik dari segi format penulisan dan struktur sangat tidak akademis dan terlalu mengada-ada.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa sebenarnya apa yang dikira sebagai "studi ilmiah" tersebut ternyata hanyalah tulisan satir yang bertujuan menghibur pembaca.
Profesor Iris: Itu HOAKS!

Dilansir CNN Indonesia, Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Profesor Iris Rengganis menyatakan bahwa memperbesar penis bukan efek samping dari vaksin COVID-19.
Profesor Iris secara gamblang menyebut bahwa berita tersebut hoaks alias tidak benar. Bahkan ia menyebut bahwa vaksin COVID-19 sama sekali tidak memiliki korelasi dengan pembesaran penis.
Jadi sudah bisa disimpulkan kan kalau berita di atas hanyalah hoaks? Tetap hati-hati dalam membaca atau mendapatkan informasi seputar vaksin ya, geng!
Tetap Ada Efek Samping

Meskipun begitu, bukan berarti vaksin COVID-19 bebas dari efek samping ya, geng. Mengingat vaksin merupakan sel-sel virus yang telah dilumpuhkan, efek samping klinis masih bakal tetap ada, dan kamu tetap harus waspada dengan hal tersebut.
Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan, berdasarkan hasil uji klinis hingga saat ini, efek samping yang ditimbulkan vaksin COVID-19 berada dalam skala ringan hingga sedang.
Efek samping yang muncul di antaranya nyeri lokal, nyeri otot, pembengkakan, sakit kepala, dan diare. Tenang, hal tersebut masih wajar, kok.
Tentu saja, vaksin COVID-19 nggak bakal bikin kamu berubah menjadi titan seperti yang dimainkan di game-game Attack on Titan atau jadi mutan seperti yang digambarkan dalam film-film science-fiction.
Akhir Kata
Itulah tadi pembahasan khusus Jaka mengenai fakta di balik pernyataan bahwa vaksin COVID-19 punya efek samping memperbesar penis. Gimana menurutmu, geng?
Jangan lupa tuliskan pendapat kamu pada kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel Jaka yang selanjutnya!
Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Diptya.