Kesuksesan sebuah film ditentukan oleh seluruh kru yang terlibat. Meskipun demikian, sutradara dan aktor sering dianggap paling berperan dalam membawa film yang mereka kerjakan bersama agar meraih kesuksesan.
Oleh karena itu, nggak heran jika sutradara berusaha mengarahkan para aktornya dengan sungguh-sungguh, supaya performa mereka bisa maksimal. Kalau nggak, bisa-bisa filmnya gagal dan menyebabkan karier sang sutradara hancur, geng.
Tapi, ada juga aktor yang sulit diatur dan membuat berbagai masalah lainnya ketika proses syuting. Hal ini pun membuat sang sutradara menjadi jengkel.
Karena sudah terlalu kesal, mereka pun terang-terangan mengkritik aktor yang bermain di filmnya, bahkan beberapa di antaranya mengaku nggak mau bekerja sama lagi.
7 Sutradara yang Mengkritik Penampilan Aktor secara Publik
Agar suasana di lokasi syuting menjadi nyaman, hubungan antarkru seharusnya terjalin dengan baik, khususnya antara sutradara dan aktor yang saling memegang peranan penting.
Sayangnya, hal ini nggak berlaku pada beberapa sutradara dan aktor di film-film terkenal yang diketahui memiliki bad blood di antara keduanya. Akibatnya, proses produksi film yang dikerjakan sempat mengalami kendala.
Berikut adalah 7 sutradara yang berani mengkritik aktornya di hadapan umum karena berbagai alasan yang diakibatkan oleh sang aktor.
1. J.J. Abrams terhadap Daisy Ridley

Aktor pertama yang harus merasakan kritikan sutradara di hadapan umum adalah Daisy Ridley. Pemeran Rey di Star Wars: The Force Awakens (2015) ini mengungkapkan bahwa Abrams mengkritiknya di hari pertama syuting film tersebut.
Abrams nggak segan-segan untuk mengatakan bahwa akting Ridley kaku di hadapan seluruh kru dan aktor lainnya. Oleh karena itu, mereka pun cukup terkejut dengan sikap terang-terangan Abrams.
Untungnya, Ridley justru menerima kritik tersebut dengan baik dan menjadikannya sebagai bahan instrospeksi. Ia juga mengatakan bahwa pengalaman syuting film The Force Awakens secara keseluruhan terbilang menyenangkan.
2. Stephen Norrington terhadap Sean Connery

Bukan dengan kata-kata, Stephen Norrington lebih memilih menyampaikan kritiknya kepada Sean Connery dengan cara lain. Karena hubungan keduanya begitu buruk ketika proses produksi film The League of Extraordinary Gentlemen (2003), mereka hampir saja terlibat pertengkaran fisik.
Akibatnya, film ini mengakhiri karier sang sutradara sekaligus si aktor. Connery saat itu sudah berusia 72 tahun, sehingga wajar baginya untuk pensiun dari dunia akting. Namun, film ini baru menjadi karya keempat Norrington, yang baru saja sukses dengan film Blade (1998).
Padahal, di film tersebut, ia harus mengarahkan Wesley Snipes yang terkenal memiliki ego besar dan sulit diatur, sehingga mereka terpaksa menggunakan CGI dengan alasan konyol.
3. Michael Bay terhadap Megan Fox

Kamu pasti sudah pernah mendengar alasan pertengkaran antara sutradara dan aktor serial film Transformers ini, yaitu karena Fox menyebut Bay seperti Hitler.
Akibatnya, Bay memecat Fox dan memberikan perannya kepada aktor lain pada film Transformers: Dark of the Moon (2011). Selain itu, Bay juga menyindir Fox dengan meminta maaf karena ia sudah meminta sang aktris bekerja 12 jam dan datang tepat waktu ke lokasi syuting.
Tapi, pada akhirnya Bay dan Fox pun berbaikan, serta kembali bekerja sama dalam proyek film Teenage Mutant Ninja Turtles (2014).
4. John Frankenheimer terhadap Val Kilmer

Proses pembuatan film The Island of Dr. Moreau (1996) karya sutradara John Frankenheimer mengalami kekacauan. Saking parahnya, kebobrokan proses produksi film tersebut sampai diabadikan dalam film dokumenter, geng.
Salah satu penyebab kekacauan tersebut adalah aktor Val Kilmer. Sikapnya yang arogan sampai membuat Richard Stanley, sutradara yang awalnya mengarahkan film ini, dipecat saat masih masa syuting. Akhirnya, ia pun digantikan oleh Frankenheimer.
Sayangnya, sikap Kilmer tetap nggak berubah setelah kehadiran sutradara baru. Meskipun pada akhirnya berhasil bekerja sama, Frankenheimer terang-terangan mengaku nggak menyukai sikap dan etos kerja Kilmer, serta nggak ingin bekerja sama dengan dia lagi.
5. Paul Schrader terhadap Lindsay Lohan

Selama proses produksi film The Canyons (2013), Paul Schrader sebagai sutradara mengizinkan jurnalis The New York Times untuk meliput segala hal di dalam maupun luar lokasi syuting.
Melalui liputan tersebut, terlihat bahwa Lindsay Lohan selalu bersikap buruk yang mengakibatkan proses syuting menjadi terhambat. Aktris yang nggak hafal dialognya ini juga bertengkar dengan lawan mainnya, James Deen.
Selain itu, Lohan juga memaksa Schrader untuk bertelanjang di hadapan para kru sebelum ia mau melakukan adegan ranjang. Akibatnya, Schrader mengaku menyesal telah menjadikan Lohan sebagai pemeran di film ini.
6. Sydney Pollack terhadap Dustin Hoffman

Pada film Tootsie (1982), Dustin Hoffman berperan sebagai aktor bertalenta, namun nggak ada sutradara yang mau bekerja sama dengannya karena nggak tahan dengan sikap perfeksionisnya. Akhirnya, ia menyamar sebagai seorang perempuan demi mendapatkan peran di film terbaru.
Ternyata, hubungannya yang sulit dengan sutradara nggak hanya terjadi di film, melainkan di dunia nyata. Sydney Pollack yang menjadi sutradara film ini mengatakan bahwa Hoffman sulit diatur dan bertengkar dengan kebanyakan sutradara yang pernah mengarahkannya.
Meskipun demikian, film ini berhasil meraih 200 juta USD dan mendapatkan 10 nominasi Oscar, termasuk Aktor Pemeran Utama Terbaik.
7. Steven Spielberg terhadap Julia Roberts

Julia Roberts yang baru saja mengakhiri tunangannya dengan Kiefer Sutherland pada saat itu mengaku nggak yakin untuk membintangi film Hook (1991). Ketika ia memutuskan untuk bergabung, Roberts justru terlibat pertengkaran dengan sutradara Steven Spielberg.
Pada salah satu wawancara, Spielberg mengatakan bahwa ia nggak mau lagi bekerja sama dengan Roberts dan mengatakan proses syuting film Hook menjadi saat yang nggak menyenangkan bagi mereka untuk bekerja sama.
Roberts lantas menanggapi hal ini dengan mengatakan bahwa berita tentang kelakuan buruknya di lokasi syuting adalah hoax dan hal itu membuatnya terdengar sebagai orang jahat.
Akhir Kata
Itu dia 7 sutradara yang memberikan kritik terhadap aktornya secara terbuka di hadapan umum. Meskipun mengejutkan, namun sebenarnya hal ini bisa menjadi pembelajaran bagi sang aktor untuk memperbaiki kualitas akting atau kepribadiannya.
Baca juga artikel seputar Out Of Tech atau artikel menarik lainnya dari Sheila Aisya Firdausy.