Siapa, sih, di antara kamu yang nggak mengenal Apple, geng? Salah satu perusahaan teknologi raksasa ini sangat dikenal dengan produk gadgetnya yang canggih dan berkualitas.
Sebut saja salah satunya produk iPhone mereka yang banyak digemari oleh banyak pecinta gadget di seluruh dunia.
Hampir semua orang memberikan kesan positif terhadap produk-produk yang diluncurkan oleh perusahaan ternama dengan reputasi global ini.
Namun, di balik kesuksesan dan kepopulerannya ternyata ada beberapa sisi gelap dan mencekam dari perusahaan Apple yang nggak banyak diketahui oleh publik lho, geng.
Penasaran apa saja? Yuk, simak penjelasan selengkapnya mengenai sisi gelap perusahaan Apple yang jarang diketahui berikut ini.
Sisi Gelap Perusahaan Apple yang Jarang Diketahui
Berbicara mengenai sisi gelap, kayanya nggak banyak yang percaya deh kalau ternyata Apple juga punya beberapa sisi gelap yang bakal bikin kamu tercengang.
Nah, kalau kamu nggak percaya nih Jaka kasih beberapa bukti sisi gelap perusahaan Apple, geng.
1. Steve Jobs Lebih Memilih Apple daripada Amal

Setelah meninggalkan Apple pada tahun 1986, Steve Jobs sempat membuka yayasan amal yang ia beri nama Steven P. Jobs.
Namun baru juga setahun lebih dibuka, Jobs justru kembali lagi ke Apple pada tahun 1997 dan segera menutup yayasannya tersebut dan tak pernah membukanya kembali meskipun Apple telah meraih kesuksesan.
Dalam sebuah wawancara, seseorang yang pernah mengurus yayasan tersebut mengatakan kalau Jobs tak lagi memiliki waktu untuk menjalankan yayasan amalnya.
Sementara, menurut sumber lainnya mengatakan bahwa semenjak kekayaan Jobs membengkak dan kesehatannya mulai menurun, ia lebih memilih fokus pada pengembangan Apple daripada yayasan amalnya.
2. Masalah Hukum dengan Banyak Pihak

Kalau kamu berpikir perusahaan Apple aman-aman saja ternyata faktnya nggak demikian lho, geng.
Apple bahkan terhitung sering tersangkut masalah hukum dengan banyak pihak.
Seperti yang terjadi pada tahun 2018 lalu, di mana Apple berseteru dengan Qualcomm mengenai hak paten chipset yang akhirnya berujung pada pelarangan impor beberapa jenis iPhone.
Nggak cuma itu saja Apple juga pernah bermasalah dengan beberapa pihak lain seperti Spotify dan Samsung.
Pertikaian antara Apple dengan Samsung sendiri sudah berlangsung selama tujuh tahun dan kasusnya berhenti pada akhir Mei lalu.
Pertikaian tersebut dipicu oleh Apple yang menganggap Samsung telah meniru desain-desain produk mereka yang jelas melanggar hak paten.
Sementara dengan Spotify, Apple dianggap telah memonopoli pasar layanan streaming musik dengan menetapkan tarif diskriminatif.
Tarif diskriminatif tersebut berupa pajak sebesar 30% untuk setiap pemasangan aplikasi Spotify yang dilakukan melalui sistem In-App-Purchase (IAP).
3. Para Staff Sering Mendapat Kekerasan Verbal

Di balik wajah ramah Jobs, ternyata CEO perusahaan teknologi ini memiliki reputasi sebagai tiran di perusahaan miliknya itu lho, geng.
Hal itu terlihat sesaat setelah peluncuran sebuah sistem email yang menyediakan fitur sinkronisasi bernama MobileMe yang telah membuatnya sangat kecewa.
Saat itu Jobs diketahui menghina seluruh tim yang bertanggung jawab di depan publik selama kurang lebih setengah jam yang berakhir pada penggantian ketua tim.
4. Mengancam dan Mengintimidasi untuk Membungkam Media

Di bawah aturan Jobs, tim hukum perusahaan Apple dikenal sebagai pengintimidasi para awak media.
Salah satu kasus intimidasi tersebut terjadi pada tahun 2005, di mana Apple mengajukan gugatan perdata kepada Nick Ciarelli.
Hal itu terjadi setelah blogger berumur 19 tersebut kedapatan mengumumkan perangkat Mac Mini ke publik sebelum perilisan resminya.
Pertikaian tersebut baru berakhir setelah Ciarelli menyetujui dorongan dari pihak Apple untuk menutup blog miliknya selamanya.
5. Menghindari Pajak

Dengan ketenaran yang berhasil diraihnya sudah pasti hal itu berpengaruh juga pada penghasilan yang didapat oleh perusahaan ini.
Tapi rupanya Apple justru memiliki banyak cara untuk menghindari pajak yang harus mereka bayarkan dengan jumlah yang mencapai puluhan miliar dolar.
Hal ini diungkapkan oleh lembaga investigasi Amerika Serikat yang mengatakan bahwa perusahaan Apple selalu mencari cara agar terhindar dari pembayaran pajak.
Salah satu manuver Apple untuk menghindari pajak adalah dengan mengubah keuntungan perusahaan menjadi anak perusahaan yang berlokasi di beberapa negara yang berbeda.
Selain itu, Apple juga memanfaatkan regulasi pajak yang rendah di Jersey, sebuah pulau kecil di Selat Inggris, untuk menyimpan keuntungannya sejumlah 252 miliar dolar AS.
6. Mempekerjakan Anak di Bawah Umur

Siapa yang menyangka kalau perusahaan dengan reputasi global seperti Apple ternyata mempekerjakan anak di bawah umur lho, geng.
Menurut sebuah laporan pada tahun 2010, pabrik perusahaan Apple yang beroperasi di China diketahui telah mempekerjakan anak-anak berumur 16 tahun.
Bahkan di tahun 2011, kondisi ini justru semakin buruk lho, geng. Hal itu terjadi ketika para karyawannya dipaksa untuk bekerja dengan jam kerja yang sangat ekstrim.
Selain itu di beberapa pabrik Apple juga kedapatan tidak mematuhi aturan kesehatan dan keselamatan untuk para karyawannya, geng.
7. Banyak Karyawannya yang Bunuh Diri

Kesuksesan Apple sekarang ini tak lepas dari kerja keras para buruh pabrik komponen elektronika, Foxconn yang merakit iPhone mereka.
Sayangnya, mereka seringkali tidak memperdulikan mengenai kondisi kesehatan, kenyamanan, dan keamanan para buruhnya.
Hal itu terbukti ketika pada tahun 2010 lalu sebanyak 18 orang pekerja Foxconn berusaha melakukan aksi bunuh diri dan hanya 4 orang yang berhasil diselamatkan.
Bunuh diri seolah sudah menjadi ritual tahunan di pabrik Foxconn.
Beberapa bekas pekerja Foxconn mengatakan bahwa situasi kerja di pabrik tersebut sangat mirip dengan perbudakan.
Yang lebih mencengangkan, Foxconn justru merespon kejadian tersebut dengan cara memecat para pekerjanya yang dianggap lemah dan memaksa pekerja lainnya bersumpah untuk tidak bunuh diri.
Akhir Kata
Nah, itulah beberapa sisi gelap dari perusahaan Apple yang jarang diketahui banyak orang, geng.
Wah, ternyata di balik produk-produk gadgetnya yang mengagumkan ada juga hal mencengangkan dari perusahaan teknologi ini, ya, geng.
Baca juga artikel seputar Out of Tech menarik lainnya dari Shelda Audita.