Ustadz Jaka: Nonton Anime Ecchi Membatalkan Puasa?
NgabuburitPertanyaan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sebagai anak sekolah, kadang kalo pas pulang ke rumah bingung mau ngapain. Kebetulan Saya ini orangnya suka banget sama hal yang berbau Jepang, baik itu manga atau Anime. Nah, untuk menunggu waktu berbuka, Saya biasanya nonton film Anime.
Pertanyaan Aaya, apakah nonton Anime membatalkan puasa jika ada adegan-adegan yang menonjolkan aurat (Anime Ecchi)? Apakah hukumnya sama dengan nonton bokep di bulan puasa? Soalnya itu kan cuma gambar buatan tangan saja.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Kiki, 16 tahun.
Jawaban
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Sebagai informasi untuk yang tidak tahu, Anime Ecchi adalah Anime yang banyak menggambarkan adegan erotis. Yang namanya erotis, mau apapun bentuknya pasti akan memberikan 'efek depan' bagi cowok. Ya kan? Karena memang manga dan Anime diracik sedemikian rupa untuk memanipulasi alam pikiran penikmatnya.

Janganlah seorang laki-laki melihat aurat laki-laki (lain) dan janganlah seorang wanita melihat aurat wanita (lain). Janganlah seorang laki-laki berada dalam satu selimut dengan laki-laki lain dan janganlah seorang wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain. (HR. Al Baihaqi)
Sesungguhnya Allah telah menetapkan terhadap anak-anak Adam bagian dari zina yang bisa jadi ia mengalaminya dan hal itu tidaklah mustahil. Zina mata adalah penglihatan, zina lisan adalah perkataan dimana diri ini menginginkan dan menyukai serta kemaluan membenarkan itu semua atau mendustainya. (HR. Bukhori)
Perlu diingat yang membatalkan puasa itu ada 3, salah satunya jima' (bersenggama). Bahkan keluar sperma karena mimpi basah saja tidak membatalkan puasa. Lalu, nonton Anime Ecchi ini gimana hukumnya?

Saya akan bilang nonton Anime Ecchi ini tidak membatalkan puasa. Karena kamu tidak akan melihat farji atau kemaluan orang lain. Bagaimana pun itu hanyalah gambar yang dibuat sedemikian rrupa, tidak masuk dalam kategori kemaluan secara nyata.
Tapi, jika kamu sampai terangsang oleh adegan-adegan yang ada di Anime tersebut, ada baiknya kamu tidak menontonnya lagi. Hal ini demi kelancaran puasa kamu juga. Soalnya kalo kamu puasa tapi gak bisa nahan syahwat, hasilnya tentu sia-sia.
Al-Baydhowi rahimahullah mengatakan, Ibadah puasa bukanlah hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja. Bahkan seseorang yang menjalankan puasa hendaklah mengekang berbagai syahwat dan mengajak jiwa pada kebaikan. Jika tidak demikian, sungguh Allah tidak akan melihat amalannya, dalam artian tidak akan menerimanya. (Fathul Bari, 4/117)
Wallahu A'lam Bishawab.