Wibu sering menjadi kaum minoritas yang kerap tidak disukai oleh sebagian anggota masyarakat. Mereka kerap direndahkan dan dipandang sebelah mata.
Ada banyak macam alasan yang bisa memancing kemarahan mereka dan berusaha untuk menjaga harga dirinya mati-matian.
Apakah kamu merasa dirimu adalah seorang wibu? Kalau kamu penasaran, coba deh kamu baca hal-hal yang bikin wibu kesel di bawah ini!
Hal yang Bikin Wibu Kesal
Jaka telah melakukan riset dan observasi untuk mengetahui hal-hal apa saja yang bisa membuat seorang wibu merasa kesal.
Kalau kamu merasa banyak hal di bawah ini cocok denganmu, itu tandanya kamu adalah seorang wibu, geng! Jadi, apa saja?
1. Dihina Bau Bawang

Salah satu julukan yang sering menempel pada seorang wibu adalah bau bawang. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana bau badan seorang wibu yang dianggap jarang mandi.
Menurut pengakuan teman Jaka yang wibu, mereka memang merasa malas apabila disuruh mandi ketika sedang asyik menonton anime.
Kalau kamu enggak percaya dengan perkataan Jaka, coba deh kamu datang sendiri ke acara yang berbau Jepang. Inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa wibu tidak disukai orang.
Karena jarang mandi, wajar jika mereka pun mendapatkan julukan bau bawang. Tapi, banyak wibu yang bakalan kesel loh kalau dipanggil seperti itu!
2. Dianggap Anak Kecil

Hal lain yang membuat para wibu menjadi kesal adalah ketika diminta untuk berhenti menjadi wibu. Ini sama dengan meminta fans K-Pop berhenti mengidolakan oppa-oppa tampannya.
Salah satu alasan yang mendasari orang meminta wibu berhenti adalah karena menganggap mereka kekanakan.
Ada yang menganggap bahwa menonton anime ataupun membaca komik adalah aktivitas yang hanya dilakukan oleh anak kecil.
Padahal, ada juga anime-anime yang ditujukan untuk penonton dewasa. Pantas jika para wibu marah ketika dianggap sama seperti anak kecil.
3. Ada yang Menghina Jepang

Pengertian dari wibu yang sebenarnya adalah orang yang terlalu menyukai budaya Jepang secara berlebihan, bukan hanya sekadar suka menonton anime.
Nah, kalau wibu sejati pasti juga akan merasa geram apabila ada orang yang menghina negara dan budaya Jepang, geng!
Contohnya, ketika seorang wibu berbicara menggunakan bahasa Jepang, ada orang-orang yang meledek penggunaan bahasa tersebut.
Ada juga yang berusaha mencela Jepang dari sisi lain, seperti pakaian, masyarakat, makanan, dan lain sebagainya.
Yang sering terjadi, mereka akan mengaitkan kesukaan wibu terhadap Jepang dengan masa lalu kita yang pernah dijajah oleh mereka.
4. Anime Favoritnya Tidak Memuaskan

Seorang wibu hampir bisa dipastikan akan menyukai anime. Nah, anime-anime favorit mereka ini juga bisa menjadi pemicu kekesalan mereka, geng!
Salah satunya adalah ketika anime yang mereka tonton memiliki jalan cerita atau ending yang tak sesuai harapan mereka.
Mereka juga akan sebal apabila anime favoritnya memiliki akhir yang menggantung alias nanggung. Apalagi, ada banyak sekali anime yang seperti itu.
Padahal, kebanyakan dari mereka juga nonton secara ilegal, loh. Jadi, seharusnya mereka enggak punya hak untuk mengajukan protes.
5. Waifunya Tersakiti

Yang namanya wibu, pasti memiliki pasangan khayalannnya. Alasan terakhir yang bisa membuat para wibu kesal adalah ketika waifu atau husbando-nya tersakiti!
Untuk kamu yang belum tahu, waifu adalah istilah pacar anime yang dimiliki oleh wibu. Kalau wibunya seorang perempuan, maka pasangannya disebut sebagai husbando.
Kalau laki-laki, biasanya akan memilih karakter anime cantik yang sikapnya bikin hati meleleh. Kalau perempuan, tentu saja cari yang tampan.
Ketika melihat waifu-nya tersakiti, wibu seolah-olah bisa merasakan kesakitannya tersebut. Jika bisa, ia akan masuk ke dalam dunia anime tersebut untuk menghiburnya.
Seperti apa waifu yang tersakiti? Gampangnya, setiap ada adegan yang membuat sang waifu menangis dan bersedih hati, termasuk ketika cintanya ditolak oleh tokoh lain.
Yang lebih membuat marah adalah ketika waifu-nya meninggal, geng! Kalau sampai ini terjadi, bisa frustasi beneran tuh para wibu!
Akhir Kata
Seharusnya, kita tidak boleh memandang rendah seorang wibu. Kita juga tidak boleh melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka kesal.
Jika mereka memang dianggap berlebihan, maka kita harus memberitahu secara halus, bukan dengan cara menghina dan mencaci maki.
Untuk kamu yang merasa sebagai seorang wibu pun juga harus banyak interopeksi diri agar tidak menjadi wibu akut. Jangan sampai hal-hal di atas bikin kamu gampang emosi, ya!
Baca juga artikel seputar Wibu atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah.