5 Alasan Epic Games Store Dibenci Banyak Orang, Mencuri Data Pribadi Pengguna?

Default

Gamer mana yang nggak kenal Steam? Sebagai platform terbesar distribusi game secara digital, Steam telah mendominasi pasar game selama bertahun-tahun.

Dengan menerapkan monopoli game ini, Valve menjadi kaya raya, geng. Apalagi Valve juga menerapkan pajak penjualan 25% - 30% dari setiap game yang terjual di Steam.

Epic Games, developer dan publisher dari game battle royale Fortnite berniat untuk mengalahkan dominasi Valve dengan menciptakan pesaing Steam, yaitu Epic Games Store.

5 Alasan Kenapa Epic Games Nggak Disukai oleh Banyak Orang

Banyak pihak yang awalnya bakal merasa diuntungkan dengan hadirnya Epic Games Store. Pasalnya, Epic Games Store mengambil keuntungan yang lebih kecil dibandingkan Steam.

Namun, lama-kelamaan pendapat orang-orang mengenai Epic Games Store menjadi berubah. Wah, ada apa ya, geng? Simak dalam artikel Jaka berikut ini, ya!

1. Hampir Sebagian Besar Sahamnya Dimiliki Tencent

1 F4b21

Tencent merupakan perusahaan teknologi raksasa dari China yang mem-publish game PUBG. Tencent saat ini memegang sekitar 40% saham dari Epic Games.

Tencent menggelontorkan dana sebesar US$330 juta untuk bisa membeli 40% saham Epic Games dan memilih anggotanya untuk menjadi komisaris di Epic Games.

Banyak penggemar yang tidak menyukai keputusan ini. Alasannya, karena perusahaan asal China dianggap nggak bisa dipercaya, mengingat kasus pencurian data yang dilakukan Huawei di Amerika Serikat.

Penggemar juga merasa kalau akuisisi ini akan memengaruhi keputusan bisnis Epic Games yang sebelumnya murni dari dalam tim. Tencent dinilai akan banyak mengubah Epic ke depannya.

Setelah diakuisisi oleh Tencent, banyak juga karyawan di Epic yang cabut dari perusahaan tersebut. Bahkan, sampai kini Epic hanya mampu menciptakan 2 game saja.

2. Tawaran Epic Games kepada Developer Indie

2 70303

Salah satu hal yang membuat banyak developer game tertarik untuk menjual game-nya lewat Epic Games Store adalah pembagian keuntungan yang lebih adil.

Di Epic Games Store, Developer mendapatkan 88% keuntungan dari game yang dijualnya. Lain dengan di Steam yang cuma bisa mendapatkan 70% keuntungan.

Epic juga menawarkan visibilitas yang lebih baik untuk developer indie. Epic berani menjamin kalau game indie yang dipasarkan di Epic bakal lebih terlihat dibanding di Steam.

Namun, komunitas Steam yang begitu besar bakal membuat developer indie berpikir 2 kali. Mereka harus memilih antara mengejar keuntungan lebih besar, atau komunitas yang lebih besar.

3. Game Eksklusif yang Merugikan

3 776d2

Salah satu strategi Epic Games dalam mengalahkan dominasi Steam adalah dengan merilis game terbaik secara eksklusif di platform distribusi game mereka.

Salah satu kasus kontroversial yang dilakukan oleh Epic adalah ketika game FPS Metro Exodus diumumkan. Seri ketiga dari game yang dirilis 4A Games ini sebelumnya sudah bisa di pre-order di Steam.

Epic Games mengumumkan bahwa game Metro Exodus bisa dibeli secara eksklusif di Epic Games Store beberapa minggu sebelum resmi dirilis.

Hal ini tentu mengejutkan para penggemar, terutama mereka yang telah terlebih dahulu melakukan pre-order game ini di Steam.

Untungnya, mereka yang pre-order di Steam tetap mendapatkan game tersebut. Namun, hal ini memancing kemarahan banyak penggemar.

Banyak pihak yang merasa dirugikan dengan strategi bisnis Epic Games tersebut. Nggak cuma Epic Games saja yang kena, publisher Metro Exodus juga kena, geng.

4. Epic Games Store Dicurigai Mencuri Data Pengguna

4 222d8

Beberapa waktu yang lalu, seorang pengguna Reddit mengungkapkan bahwa Epic Games Store menyelipkan spyware yang digunakan untuk melacak user.

File bernama "tracking.js" yang ada di dalam folder Epic Games Store, dicurigai merupakan spyware yang diam-diam dimasukkan oleh Epic Games ke dalam program tersebut.

Namun, Epic Games menyangkal tuduhan dengan mengatakan bahwa file tersebut digunakan untuk melacak pembagian keuntungan yang dibayarkan kepada konten kreator.

Selain itu, Epic Games juga meng-copy file-file dari Steam tanpa meminta persetujuan dari pengguna. Pokoknnya banyak banget isu keamanan yang dilanggar oleh Epic Games Store.

Jaka jadi ingat kasus Huawei di Amerika Serikat, nih, geng. Mungkinkah ini adalah pekerjaan dari Tencent yang telah mengakuisisi 40% saham Epic Games?

5. Fitur Epic Games Store yang Terbatas

5 D72ac

Epic Games Store memang dibuat untuk menyaingi Steam, namun tetap saja nggak bisa mengalahkan beragam fitur-fitur menarik yang ada di Steam.

Salah satu perusahaan game yang dibenci para gamer ini menawarkan banyak keuntungan untuk para developer, namun nggak demikian untuk para pengguna.

Semua game yang ada di Epic Games Store memiliki harga yang sama dengan di Steam.

Masalahnya, banyak banget fitur penting di Steam yang nggak diadopsi di platform mereka. Contohnya, men-save game di Cloud, memainkan game di platform lain secara streaming, dan masih banyak lagi.

Men-download game di Epic Games Store juga lemot banget, geng. Soalnya, Epic Games nggak menyediakan server dedicated untuk penggunanya di Asia Tenggara.

Kamu harus men-download melalui megaserver yang disediakan oleh Epic Games sehingga kecepatan internetmu menjadi terbatas.

Akhir Kata

Demikian artikel Jaka mengenai 5 alasan mengapa Epic Games Store nggak disukai oleh banyak orang. Menurut kamu, apakah Epic Games Store masih worth it?

Tulis jawabanmu di kolom komentar ya, geng!

Baca juga artikel seputar Games atau artikel menarik lainnya dari Prameswara Padmanaba

ARTIKEL TERKAIT
Maxresdefaultagag A2f4f
5 Misteri dalam Game Fortnite yang Hingga Kini Masih Belum Terjawab
Item Terunik Fortnite 1313f
9 Item Fortnite Terunik yang Pernah Ada, Tidak Ada di Game Battle Royale Lainnya!
Tautan berhasil disalinX
x

Keluar dari JalanTikus

Popup External Background JalanTikus

Apakah anda yakin untuk meninggalkan website JalanTikus?

Ya
Batal