Game-game bergenre FPS seperti Counter Strike memang sangat menarik untuk dimainkan, karena dalam game tersebut kamu dapat berperan menjadi seorang yang memiliki persenjataan canggih untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Namun hal itu hanya berlaku di dunia game saja dan sangat berbahya jika dilakukan di dunia nyata.
Lain halnya dengan efek yang ditimbulkan pada dunia nyata. Sayangnya ada orang-orang yang justru nekat melakukan berbagai tindak kejahatan karena terinspirasi dari berbagai kejadian yang terjadi dalam video game. Bahkan tak jarang yang berujung kematian.
Hal mengerikan tersebut dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penembakan, penusukan, hingga penganiayaan. Dikutip dari Looper, berikut ini 6 Game yang Malah Menginspirasi Untuk Melakukan Tindakan Kriminal.
6 Game yang Malah Menginspirasi Untuk Melakukan Tindakan Kriminal, Jangan Dimainin!
1. World of Warcraft
RPG online multiplayer World of Warcraft menjadi penyebab penusukan terhadap seorang pria Kanada. Hal itu bermula saat Justin Williams, terlibat pertengkaran verbal dengan sesama pemain lainnya dalam game. Kemudian Jordan Osborne, sebagai tetangga mencoba menenangkannya dan mengatakan bahwa itu hanyalah sebuah permainan. Namun Williams malah mengatakan bahwa game tersebut adalah hidupnya hingga akhirnya dia menusuk Jordan dan melukainya.
2. Lineage II
Game MMORPG yang dikembangkan NCSOFT ini menjadi sorotan pada tahun 2008, ketika dua tim yang bersaing dalam game tersebut melakukan tawuran di jalan. Akibat tawuran yang tidak diketahui penyebabnya secara jelas tersebut, seorang pria 22 tahun yang tidak disebutkan namanya memukul dan melukai seorang pria dari tim lawan hingga akhirnya tewas saat akan dibawa ke rumah sakit terdekat.
3. Mortal Kombat
Terinspirasi dari pertarungan dalam game Mortal Kombat, seorang remaja bernama Heather Trujillo 16 tahun nekat bertarung layaknya Kung Lao. Kemudian Trujillo mempraktikkan pertarungan tersebut kepada adiknya yang berusia 7 tahun bernama Garcia, kepada polisi Trujillo mengaku telah memukul dan menendang hingga membanting Garcia.
Akibatnya, Garcia mengalami pendarahan di otot-otot lehernya dan beberapa luka serius lainnya. Sehingga akhirnya ia meninggal akibat trauma otak dan kerusakan sistem saraf pusat yang cukup parah.
4. GTA IV
Seorang remaja SMA 19 tahun bernama Chino nekat menusuk dan membunuh sopir taksi di Bangkok, Thailand. Petugas kepolisian mengungkapkan bahwa hal itu dilakukan atas inspirasi dalam game GTA IV, dimana Chino memulai dengan membeli pisau sebelum menusuk supir taksi sebanyak sepuluh kali hingga kemudian mencoba untuk mencuri mobilnya.
Setelah melalui proses pengejaran di jalan raya, akhirnya Chino tertangkap dan didakwa perampokan dan pembunuhan bersenjata. Hal tersebut membuat ia terancam hukuman mati seperti yang diberlakukan di Thailand.
5. Halo 3
Remaja 16 tahun bernama Daniel Petric membunuh kedua orang tuanya pada tahun 2007 karena dilarang bermain game FPS tersebut. Kemudian Petrick menembak ibunya hingga akhirnya tewas, untungnya Mark, ayah Patrick berhasil selamat dengan hanya mengalami sedikit luka.
Pihak kepolisian menemukan fakta Petric telah merencanakan pembunuhan tersebut selama berminggu-minggu. Hingga akhirnya pada tahun 2009, Petric dinyatakan bersalah dan dituntut penjara selama 13 tahun.
6. Counter Strike
Game FPS Counter Strike benar-benar menginspirasi Zelot Julien Barreaux untuk melakukan tindak kejahatan kepada lawannya dalam game online tersebut. Pria berusia 20 tahun menghabiskan lebih dari enam bulan memburu orang yang mengalahkannya dalam game tersebut dan akhirnya menemukannya di Cambrai, daerah luar Paris.
Berbekal pisau dapur, Barreaux masuk kerumah pria tersebut dan menusuk dadanya sebagai upaya pembunuhan. Untungnya korban yang diketahui bernama Michael tersebut selamat dan polisi berhasil menangkap Barreaux satu jam setelah kejadian tersebut. Akhirnya pengadilan menghukumnya dengan dua tahun penjara dan terapi untuk meredakan kecanduannya tersebut.
Akhir Kata
Itulah 6 Game yang Malah Menginspirasi Untuk Melakukan Tindakan Kriminal. Seharusnya sebuah game dapat membantu mengolah emosi, bukan malah menjadi pemicu untuk berbuat kejahatan yang merugikan orang lain.
