Ketika menyebut kata film, bayangan kita pasti tertuju pada sederet film Barat terbaru dan terbaik. Memang selama ini kita selalu dihibur oleh film-film asal Hollywood ataupun film Indonesia sendiri.
Jarang kita temukan film-film dari negara lain yang terkenal ataupun diputar di televisi kesayangan kita. Maka dari itu, Jaka bakal coba memperluas cakrawalamu tentang dunia perfilman.
Kawasan Arab menjadi salah satu yang mampu menghasilkan film-film berkualitas. Bahkan banyak yang berhasil masuk dan ditayangkan dalam sederet festival film internasional terbesar di dunia, loh. Film apa sajakah itu? Berikut ulasannya!
Film Arab Terbaik yang Berhasil Lolos di Festival Film Internasional
Beberapa film asal kawasan Arab berikut ini mampu menembus ketatnya seleksi festival film internasional karena menyajikan plot cerita yang berbobot dan berkualitas.
Tanpa perlu berlama-lama, Jaka bakal tunjukkan 7 film Arab terbaik yang berhasil lolos di festival film internasional. Cek daftar berikut!
1. The Perfect Candidate (2019) - Venice Film Festival 2019
The Perfect Candidate adalah film bergenre drama asal Arab Saudi yang dirilis di tahun 2019. Disutradarai oleh Haifaa al-Mansour, film ini dipilih untuk bersaing untuk memperebutkan Golden Lion di Festival Film Internasional Venice ke-76.
Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang seorang wanita yang berprofesi sebagai dokter. Ia terpanggil untuk maju dalam pemilihan pimpinan daerah. Nantinya, ia akan menemui berbagai macam konflik yang menarik untuk ditonton.
Film ini juga sempat masuk sebagai kandidat nominasi Oscar tahun 2019 untuk kategori Best International Feature Film. Sayangnya, film The Perfect Candidate gagal masuk.
2. Mahbas/Solitaire (2016) - Dubai International Film Festival 2016
Film yang satu ini berasal dari Libanon. Rilis tahun 2016, film Mahbas atau memiliki judul populer Solitaire menceritakan kisah pernikahan kedua pasangan yang berasal dari negara berbeda.
Sang pria berasal dari Suriah, sementara sang wanita berasal dari Libanon. Perbedaan budaya dan tradisi yang ada menjadikan konflik tersendiri. Film Mahbas dikemas secara apik lengkap dengan guyonan sarkastik yang menyindir nilai dan norma budaya setempat.
Berkat itulah, film ini berhasil masuk dan ambil bagian dalam Dubai International Film Festival pada tahun 2016. Kamu harus coba menonton film ini.
3. On the Edge (2011) - Cordoba African Film Festival 2012
Nah, kalau On the Edge yang rilis di tahun 2011 ini mengusung genre dokumenter. Kisahnya mengangkat kehidupan malam gadis buruh pabrik di kawasan malam yang sensual dan erotis.
Film ini sendiri juga menunjukkan perjuangan berat generasi milenial Maroko yang berusaha mencari identitas dirinya lewat perpaduan budaya Timur dan Barat yang ada di sekitar mereka.
Karena mengangkat isu sosial yang menarik, film ini berhasil masuk ke dalam Cordoba African Film Festival 2012. Festival tahunan ini memang ditujukan untuk mengapresiasi karya film Afrika-Arab yang diadakan di kota Cordoba, Spanyol.
4. Silences of the Palaces (1994) - Cannes Film Festival 1994
Meskipun jadul, film ini patut diacungi jempol karena menyajikan plot cerita yang keren dan berkualitas. Dirilis pada tahun 1994 di Tunisia, film ini disutradarai oleh Moufida Tlatli, seorang editor terkenal yang banting setir jadi sutradara.
Film ini mengangkat isu kesetaraan gender dan seksualitas di dunia Arab, secara khusus pada generasi para putri kesultanan yang hidup di masa penjajahan Prancis.
Nggak cuma dinobatkan sebagai salah satu film paling berpengaruh di Arab, film Silences of the Palaces berhasil masuk ke dalam Cannes Film Festival 1994 karena plot ceritanya yang berbobot.
5. Looking for Oum Kulthum (2017) - Toronto International Film Festival 2017
Looking for Oum Kulthum adalah film drama biopik yang dirilis di tahun 2017. Film ini mengisahkan tentang kisah perjalanan hidup Umm Kulthum, diva legendaris Mesir yang sangat terkenal di kawasan Timur Tengah sepanjang tahun 1920 hingga 1970an.
Saking besar namanya, ia bahkan dijuluki sebagai Kawkab al-Sharq atau Bintang dari Timur. Di film ini, kamu bakal mendalami sosok sang legenda, secara khusus dari kehidupan pribadinya yang tak lepas dari konflik.
Film ini dirilis pertama kali di Venice Film Festival pada tahun 2017 dan berhasil memasuki beberapa festival film internasional sekaligus. Salah satunya yang paling bergengsi adalah Toronto International Film Festival 2017.
6. Sheikh Jackson (2017) - Toronto International Film Festival 2017
Masih ingat dengan sosok Michael Jackson, Sang Raja Pop yang meninggal di tahun 2009 lalu? Nah, ada banyak cara untuk menghormati dan mengenang karya musiknya yang melegenda. Salah satunya lewat film ini.
Dirilis pada tahun 2017 di Mesir, film ini mengisahkan tentang seorang ulama yang terinspirasi dengan karya dan musik Michael. Berita meninggalnya di tahun 2009 membuatnya terpukul, dan ia melakukan banyak cara untuk mengenang idolanya.
Film ini berhasil ditayangkan ke dalam Toronto International Film Festival pada tahun 2017. Film ini juga mendapatkan apresiasi yang cukup positif dari para kritikus film di sana.
7. Wajib (2017) - Cannes Film Festival 2018
Wajib adalah film drama asal Palestina yang rilis di tahun 2017. Film ini disutradarai oleh Annemarie Jacir dan berhasil memenangkan banyak penghargaan. Misalnya saja di Arab Critics Awards, film ini berhasil merebut kategori Best Film, Best Screenplay, bahkan Best Actor.
Nggak hanya itu, film ini juga berhasil masuk ke dalam jajaran film bergensi di Cannes Film Festival 2018, menjadi salah satu film asal Palestina yang terpilih dari ratusan film di seluruh dunia.
Film Wajib sendiri mengisahkan tentang kondisi psikologis keluarga Palestina yang tinggal di Israel. Berbagai macam konflik menghiasi film ini, namun sarat akan nilai moral yang tinggi.
Akhir Kata
Itulah tadi 7 film Arab terbaik yang berhasil lolos di deretan festival film internasional. Gimana menurutmu, geng?
Jangan lupa tuliskan pendapat kamu pada kolom komentar di bawah. Sampai jumpa di artikel Jaka yang selanjutnya!
Baca juga artikel seputar Film atau artikel menarik lainnya dari Diptya.
