Kasus hilangnya berbagai jenis kapal dan pesawat di wilayah perairan Samudra Atlantik melambungkan nama Segitiga Bermuda sebagai kawasan yang misterius dan berbahaya.
Masih ingat kasus Flight 19 pada tahun 1945 yang menghilang secara tiba-tiba di Segitiga Bermuda? Jejak dan penyebab fenomena itu tak pernah terungkap, lho.
Segitiga Bermuda juga pernah dilewati Christopher Columbus yang ia ceritakan dalam catatannya. Dalam sebuah pelayaran, seorang awak kapalnya berkata ada cahaya aneh berkilau di cakrawala dan kompas tidak dapat bekerja dengan baik.
Di antara mitos yang beredar, apa sajakah fakta mengenai segitiga bermuda yang perlu kita ketahui?
Sebenarnya, wilayah Segitiga Bermuda sama saja seperti perairan lain - hanya saja ia menyimpan misteri dan kekuatan alam berbeda yang membuatnya dianggap berbahaya.
Berikut fakta-fakta mengenai area yang juga disebut dengan Segitiga Setan ini!
1. Asal Muasal Nama

Vincent Gaddis adalah orang pertama yang menggunakan nama Segitiga Bermuda dalam tulisannya di majalah Argosy pada tahun 1964.
Nama itu digunakan karena kawasan ini berbentuk segitiga yang terletak di Kepulauan Bermuda.
Adapun Charles Berlitz lah yang mempopulerkan wilayah perairan misterius ini lewat buku yang ditulisnya dengan judul "The Bermuda Triangle" tahun 1974.
Berlitz berpendapat bahwa Segitiga Bermuda memiliki kaitan dengan kota yang hilang, Atlantis.
2. Penemuan Garis Batas Berbentuk Segitiga

Selain memberi nama, Vincent Gaddis juga merupakan tokoh yang menemukan garis-garis batas Segitiga Bermuda.
Dalam artikelnya, ia menyebutkan bahwa area yang ia sebut sebagai "Segitiga Bermuda yang Mematikan" ini membentuk garis yang terletak di Miami, Pulau Bermuda, dan Puerto Rico.
Meski lokasi dan garis batasnya telah diketahui sejak dulu, tidak ada yang tahu pasti mengenai luas Segitiga Bermuda.
Diperkirakan sih, luasnya sekitar 500ribu kilometer persegi atau bahkan tiga kali lipat dari itu.
3. Kompas Tidak Berfungsi

Christopher Columbus menulis dalam jurnalnya bahwa kompas tidak dapat berfungsi dengan benar ketika ia melintasi kawasan Segitiga Bermuda.
Dahulu, orang-orang meyakini hal tersebut terjadi karena energi misterius yang ada di dalam segitiga itu, tetapi sebenarnya peristiwa ini dapat dijelaskan dengan sains.
Arah jarum kompas menjadi aneh karena bintang dan kompas terletak sejajar di Segitiga Bermuda. Sementara wilayah itu dikenal sebagai salah satu titik di mana magnet utara dan utara sejati adalah sama.
4. Terjadinya Efek Hutchison

Efek Hutchison dinamai sesuai penemunya, John Hutchison yang tak sengaja menemukannya saat mempelajari gelombang membujur Tesla pada 1979.
Ia mendemonstrasikan reaksi yang terjadi saat medan elektromagnetik dengan panjang gelombang berbeda saling berinteraksi satu sama lain.
Hutchison menyebutkan fenomena ini dapat melelehkan dan memecahkan logam, bahkan dapat membuatnya menjadi putih panas.
Teori ini kemudian membuktikan adanya kabut elektronik yang berada di sekitar pesawat dan kapal dan menyebabkan peralatan dan sistem elektronik yang berfungsi.
Hal tersebut menjadi jawaban mengapa pesawat dan kapal jadi aneh kala melintasi kawasan tersebut, seperti yang terjadi pada kasus Gernon dan Jenson.
5. Tidak Diakui Pemerintah Amerika Serikat

Meski gembar-gembor soal tempat misterius ini tak pernah berhenti, Angkatan Laut dan Penjaga Pantai AS menampik hal-hal supernatural yang pernah terjadi di perairan ini.
Menurut mereka, hal tersebut diakibatkan oleh kombinasi kekuatan alam dan kesalahan manusia, bukan teori-teori seperti itu.
Lebih jauh, disebutkan bahwa tak ada peta resmi mengenai lokasi dan batas-batas Segitiga Bermuda, bahkan nama dan data resmi Segitiga Bermuda tak dikenali oleh Badan Nama Geografis Amerika Serikat.
Akhir Kata
Hmmm, tampaknya berbagai kecelakaan yang terjadi di Segitiga Bermuda dapat dijelaskan secara ilmiah meski kita masih harus menanti hingga ada teori dan bukti yang bisa menjawabnya.
Konon, ada wilayah sejenis Segitiga Bermuda di Indonesia, Malaysia, dan India juga, lho. Serem banget ya.
Menurutmu, apa tempat yang lebih menyeramkan dari Segitiga Bermuda?
Baca juga artikel seputar Out of Tech atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.