7 Film dengan Penggunaan CGI Paling Konyol, Buang-buang Duit!
Out Of TechPenggunaan efek CGI (computer-generated imagery) sudah umum dilakukan di berbagai film Hollywood, bahkan Indonesia. Penggunaan teknologi canggih dan mahal ini bisa membantu sebuah film menjadi lebih realistis.
Meskipun demikian, kadang ada juga film-film yang menggunakan efek CGI secara amburadul, sehingga bukannya membuat film tersebut menjadi tampak meyakinkan, tapi malah mengerikan.
Nah, kalau penggunaan efek CGI di 7 film berikut ini dilakukan karena alasan-alasan konyol yang terjadi selama proses produksi. Kru yang bekerja di balik layar terpaksa menganggarkan dana sangat besar hanya untuk menciptakan efek yang sebenarnya nggak terlalu signifikan.
Kalau kamu sudah penasaran dengan efek CGI payah apa saja yang digunakan, simak penjelasan Jaka berikut ini.
7 Film dengan Efek CGI Paling Absurd
Mulai dari aktor yang menolak untuk melakukan adegan tertentu, membuat wajah tampak lebih muda, hingga menambahkan hal sepele yang sebenarnya nggak berpengaruh besar terhadap keseluruhan jalan cerita menjadi beberapa alasan konyol penggunaan efek CGI dalam film.
Meskipun mahal, namun filmmakers rela mengeluarkan dana besar untuk memberikan efek CGI yang harapannya mampu meningkatkan kualitas film produksi mereka. Tapi, apakah cara tersebut berhasil?
1. Blade: Trinity (2004)

Bintang film Blade: Trinity, Wesley Snipes, memang dikenal nggak akrab dengan sutradara film ini, yaitu David S. Goyer. Hubungan mereka sangat buruk sampai-sampai pernah berkomunikasi hanya melalui notes Post-it.
Nggak hanya sampai di situ, ketegangan ini juga berlanjut saat proses syuting. Dalam salah satu scene di kamar mayat, Goyer meminta Snipes untuk tiduran di meja dan membuka matanya ketika diberi aba-aba.
Namun, Snipes menolak arahan sang sutradara dan tetap menutup matanya sepanjang adegan berlangsung. Alhasil, editor film ini harus menggunakan CGI untuk membuat mata Snipes terlihat terbuka.
2. John Wick (2014)

Sutradara film John Wick, Chad Stahelski, mengungkapkan bahwa ia dan timnya nggak berhasil memberikan laksatif alias obat pelancar pencernaan untuk anjing milik John Wick (Keanu Reeves). Padahal, mereka butuh anjing ini supaya bisa BAB.
Oleh karena itu, Stahelski dan para kru lain memutuskan untuk membuat kotoran anjing dengan teknologi CGI yang menghabiskan dana sebesar 5.000 USD atau Rp74 juta.
Tapi, hasilnya justru terlihat kurang realistis, geng. Bukannya diam di tempat, kotoran tersebut malah seolah melayang di atas rumput.
3. Herbie: Fully Loaded (2005)

Lindsay Lohan yang menjadi pemeran utama film Herbie: Fully Loaded ternyata juga nggak luput dari efek CGI konyol, lho, geng.
Aktris yang kariernya hancur akibat reality show ini dianggap memiliki ukuran dada yang terlalu besar, sehingga efek CGI pun diberikan supaya dada Lohan terlihat lebih kecil.
Keputusan ini diambil setelah perilisan terbatas film Herbie: Fully Loaded. Banyak penonton yang protes dan mengatakan bahwa Lohan terlihat terlalu sensual di film yang harusnya ramah anak ini.
4. Trilogi The Hobbit (2012-2014)

Bagi kamu yang gemar nonton trilogi The Lord of the Rings (2001-2003) yang menjadi sekuel dari trilogi The Hobbit, pasti sudah nggak asing dengan karakter Legolas (Orlando Bloom). Nah, Peter Jackson selaku sutradara memutuskan untuk memasukkan Legolas ke trilogi The Hobbit juga.
Tapi, cerita di film kedua dan ketiga trilogi The Hobbit, The Desolation of Smaug (2013) dan Battle of the Five Armies (2014), memiliki timeline sebelum karakter Legolas di trilogi The Lord of The Rings diperkenalkan kepada para penonton.
Oleh karena itu, Jackson memutuskan untuk membuat Bloom menjadi tampak jauh lebih muda dengan bantuan CGI. Namun, wajah Bloom jadi kelihatan terlalu mulus, serta matanya dibuat berwarna biru yang nggak natural.
5. Avengers: Endgame (2019)

Film yang menjadi puncak 11 tahun perjalanan Marvel Cinematic Universe ini memiliki banyak efek CGI keren yang membuat pertarungan antara para Avengers dan Thanos terlihat sangat nyata. Tapi, bukan berarti nggak ada efek CGI absurd dalam film ini, geng.
Pada awal film, ada adegan ketika Captain Marvel (Brie Larson) terbang di luar angkasa. Karena sebenarnya luar angkasa adalah ruang vakum alias nggak ada udara, rambut Captain Marvel seharusnya nggak bisa berkibar-kibar seperti di film, dong?
Benar saja, hal tersebut adalah efek CGI yang ditambahkan pada masa pasca produksi. Saat syuting, Larson diminta menggunakan penutup kepala supaya rambutnya nggak kelihatan. Kemudian, rambut digital akan ditambahkan ke kepalanya saat proses editing.
6. Fear and Loathing in Las Vegas (1998)

Nggak hanya di film Avengers: Endgame, penambahan rambut dengan teknologi CGI juga dilakukan kepada Tobey Maguire di film adaptasi novel berjudul sama, Fear and Loathing in Las Vegas.
Akibat tim produksi lupa menyertakan klausul di kontrak bahwa ia harus mencukur habis seluruh rambutnya supaya bisa dipasangi wig, Maguire hanya mau melakukan hal tersebut kalau dibayar 15.000 USD atau sekitar Rp200 juta.
Terry Giliam selaku sutradara lantas meminta Maguire menggunakan bald cap dan menambahkan rambut panjang warna pirang di kepalanya. Meskipun akhirnya menelan dana lebih dari 15.000 USD, namun banyak penonton yang mengira rambut tersebut asli karena sangat realistis.
7. Blood Diamond (2006)

Seorang aktor dituntut untuk mampu menyampaikan emosi kepada para penonton melalui akting mereka. Nggak cuma adegan bahagia, mereka juga harus bisa berakting sedih secara meyakinkan.
Oleh karena itu, ketika akting sedih Jennifer Connelly menjelang akhir film Blood Diamond dianggap kurang dramatis, Edward Zwick selaku sutradara memutuskan untuk meningkatkan performa Connelly dengan bantuan CGI.
Hal ini dilakukan dengan cara menambahkan air mata CGI di wajah Connelly, bahkan tanpa sepengetahuan sang aktris.
Akhir Kata
Itu dia 7 penggunaan efek CGI paling konyol dan bisa dibilang nggak penting yang pernah dilakukan di film. Kalau menurutmu, apakah film-film di atas menjadi lebih baik berkat efek CGI yang diberikan? Atau sebenarnya nggak berpengaruh sama sekali?
Baca juga artikel seputar Out Of Tech atau artikel menarik lainnya dari Sheila Aisya Firdausy.