Kacau! 4 Cara Hacker untuk Nge-hack Gadget yang Sering Digunakan
ProductivityTerlalu banyaknya perangkat yang saling terhubung membuat konsep Internet of Things (IoT) ini sangat mudah untuk di-hack. Walaupun sampai sekarang perangkat IoT masih dikembangkan, namun sudah ada yang mengembangkannya pada barang-barang seperti lampu, mobil, peralatan industri, drone, dan pembangkit listrik. Namun sayangnya, dari sekian banyak produk yang sudah dibangun tersebut, perangkat IoT masih lemah dalam pengembangan keamanannya.
Dikutip dari situs TNW, Direktur Riset Synack, sebuah perusahaan cyber security, Patrick Wardle, menjelaskan bahwa perangkat IoT yang notabene terselip teknologi komputer tersebut dapat di-hack menggunakan segala cara, termasuk dengan cara tradisional (red: cara lama). Dampak yang dapat diakibatkan oleh konsep IoT ini lebih menghawatirkan yaitu perangkat IoT sering kali terhubung ke internet, kemudian memungkinkan untuk dapat diakses oleh penyerang cyber di seluruh dunia.
Kacau! 4 Cara Hacker Untuk Nge-hack Gadget yang Sering Digunakan
Lebih lanjut untuk megetahui skenario terburuk dari kemanan IoT, berikut adalah beberapa cara umum yang sering kali penjahat cyber gunakan untuk menyerang perangkat IoT.
1. Mencari Kelemahan dan Memanfaatkan Banyaknya Pengguna

Menurut Direktur Riset Keamanan Fastly, Jose Nazario, banyak perangkat yang terhubung ke internet mengandung malware dan kode berbahaya, dan hal ini sudah pada tingkat yang menghawatirkan. Nazario juga mengungkapkan, setelah melakukan analisis Botnet IoT, dia menemukan bahwa perangkat IoT memiliki kerentanan 800 kali per jam dari penjahat cyber di seluruh dunia. Ini artinya, para penjahat cyber tersebut terus-menerus berusaha menemukan cara untuk mencoba masuk ke dalam akses perangkat IoT orang lain.
Nazario melanjutkan, dia menemukan bahwa rata-rata ada lebih dari 400 percobaan login oleh penjahat cyber dan 66% di antaranya berhasil. Setelah salah satu perangkat IoT tersebut terinfeksi, maka satu perangkat tersebut dapat melakukan serangan dalam waktu 6 menit saat online ke perangkat lain. Dengan banyaknya perangkat IoT yang terhubung, tentu akan dimanfaatkan oleh para penjahat cyber untuk melakukan serangan dalam skala yang lebih besar.
2. Mengeksploitasi Kelemahan Universal Plug n Play (uPNP)

Universal Plug n Play (uPNP) merupakan teknologi yang menyediakan sambungan instan pada perangkat yang terhubung ke jaringan tersebut. Perangkat seperti kamera video menggunakan teknologi uPNP agar dapat berbicara dengan router untuk menerima koneksi dari luar. Teknologi tersebut membuat perangkat IoT lebih mudah untuk terhubung dan mengakses internet, tetapi justru itu membuat perangkat IoT juga terpapar dengan jaringan di seluruh dunia. Kemudahan tersebut menjadi kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk mengeksploitasi perangkat kita.
3. Mencegat Jaringan Selular

Sebagian besar perangkat IoT masih bergantung dengan jaringan selular, bukan WiFi. Di satu sisi menghubungkan perangkat ke internet adalah membuka pintu bagi penyerang. Di sisi lain, menggunakan jaringan selular juga bukan menjadi pilihan yang aman.
Mungkin sebagian besar pengguna yang awam tidak pernah berpikir bahwa saat mereka melakukan panggilan telepon, seseorang di luar sana dapat saja dengan mudah menyadap atau mencegat panggilan tersebut tanpa kita ketahui. Hanya dengan alat yang bisa kita dapatkan dengan mudah, mungkin dengan harga senilai US$500 siapa pun dapat mendengarkan panggilan kita, membaca pesan teks, dan menyerang perangkat IoT kita.
Coba bayangkan jika mobil kita telah menjadi perangkat IoT, kemudian mobil tersebut memiliki akses jaringan selular dan terhubung, kemudian terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, yaitu para penjahat cyber mencegat perangkat IoT kita dan mengendalikan mobil tersebut dari jarak jauh. Melalui teknologi IoT, justru celah ini sangat mudah dimanfaatkan oleh penyerang untuk menyusup ke seluruh sistem perangkat.

4. Membuat Firmware Palsu

Meskipun kebanyakan para perusahaan teknologi berusaha untuk membuat produk mereka sulit untuk dipalsukan, tetapi yang sering diekploitasi oleh penyerang adalah melakukan kode ulang pada firmware dan mencari kerentanan pada sisi perangkat lunaknya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebaiknya para konsumen dapat mengikuti panduan praktis sederhana, seperti memastikan produk yang mereka beli dan membaca ulasan keamanan pada produk yang ingin mereka beli.
Nah, itu dia 4 cara hacker untuk nge-hack gadget yang sering digunakan. Tentunya mulai sekarang kita harus berhati-hati memperketat keamanan gadget kita sendiri. Sebab, bagaimana pun kejahatan akan terjadi bila ada kesempatan. Kamu punya cara menjaga keamanan gadget milikmu? Jangan lupa share di kolom komentar ya!