WASPADA! 9 dari 10 Pengguna Netflix dan PlayStation Sudah Terinfeksi Virus Ini
Antivirus & SecurityHack merupakan kegiatan paling menyebalkan bagi para pengguna gadget. Sebab, foto, file, serta password kamu bisa diambil sesuka hati hacker, bahkan dilenyapkan. Dilansir dari news.com.au, kini ancaman Ransomware tengah meroket di Australia.
Yup, Australia menjadi target nomor satu untuk masalah Ransomware dan menjadi negara kesembilan di seluruh dunia, menurut Symantec Internet Security Threat Report. Kejahatan online di sana sangatlah canggih, para hacker memiliki dukungan teknis hotline yang baik dan melakukan kegilaannya pada akhir pekan.
Berhati-hatilah Untuk Para Pengguna Netflix dan PlayStation!
Ahli keamanan dari Symantec, Nick Savvides selaku yang menganalisis ancaman internet terbesar pada tahun 2015, menunjukkan bahwa Ransomware sangat berkembang pesat, dimana mengalami kenaikan hingga 141% dari tahun 2014 lalu. Pada dasarnya, Ransomware merupakan perangkat lunak, yang digunakan untuk meng-hack komputer pribadi, mengenkripsi informasi mereka, dan menuntut uang tebusan bagi mereka yang ingin mengaksesnya lagi.
Nah, tidak hanya file dan foto saja yang di-hack, ternyata akun Netflix juga dicuri. Lalu, untuk apa akun Netflix dicuri? Ya, hacker akan mencuri akun Netflix, untuk mengambil rincian kartu kredit agar bisa menguangkannya secara tunai. Nick Savvides juga mengatakan bahwa hacker akan menjual akun Netflix di pasar gelap sebesar $0.25 atau Rp 3.125, dan membuat sebuah jaringan untuk menjual akses layanan hanya $1 atau Rp 13 ribuan per bulannya.
Nick Savvides pun menambahkan, jika kamu ingin membeli akun PlayStation di pasar gelap, kamu hanya perlu mengeluarkan uang sebesar $7 atau Rp 92 ribuan, dan kamu juga akan mendapatkan rincian dari kartu kredit si korban hack. Kalau kamu ingin mendapatkan informasi seperti CVV atau Cardholder Verification Value, maka kamu perlu menambahkan $33 atau Rp 436 ribuan lagi.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Nah, kamu sebagai pengguna internet sangat amat disarankan, untuk membuat password yang kuat, atau bahkan ubah password kamu secara berkala. Kemudian, hati-hati dalam memilih sebelum membaca email dan membuka situs web yang ada pada isi email tersebut. Lalu, batasilah informasi pribadi pada jejaring sosial kamu. Terakhir, gunakan software keamanan terbaik untuk perangkat kamu.