Handphone sudah menjadi gadget yang paling penting dan paling banyak digunakan saat ini. Bukan cuma untuk komunikasi, handphone juga sering kali dijadikan media untuk menaikkan prestige.
Pada momen menjelang lebaran seperti saat ini, toko-toko handphone mulai dibanjiri oleh pengunjung, tetapi ternyata lebih banyak orang membeli handphone justru setelah lebaran.
Kenapa orang-orang justru melakukan pembelian handphone baru setelah lebaran? Padahal THR akan diberikan oleh perusahaan-perusahaan sebelum hari raya umat islam ini datang.
3 Alasan Orang Banyak Membeli Handphone Setelah Lebaran
Berdasarkan riset yang Jaka lakukan, ada beberapa penyebab kenapa kenaikan pembelian handphone baru terjadi dengan lebih signifikan justru setelah momen lebaran.
Meskipun setiap orang tentunya memiliki alasan yang berbeda, tetapi ada kecenderungan pola konsumsi yang sama terjadi di antara para pembeli handphone baru ini.
Apa aja sih alasan yang membuat orang-orang cenderung menunda pembelian gadget baru mereka setelah lebaran? Penasaran? Berikut informasi selengkapnya.
1. THR dari Sanak Saudara

Saat ini, bukan hanya orang dewasa yang sudah berpenghasilan saja yang menjadi konsumen handphone baru di masa lebaran ini, tetapi anak-anak pun ikut andil dalam fenomena lonjakan pembelian ini.
Dengan budaya bagi-bagi THR pada waktu lebaran, konsumen usia muda cenderung memiliki uang setelah momen lebaran berakhir. Kebiasaan ini pun mereka sudah paham betul seperti apa.
Belum lagi biasanya konsumen usia muda yang sudah memiliki keinginan untuk membeli handphone baru akan menabung sebelumnya, dan THR yang mereka dapatkan menjadi penggenap bujet mereka.
Handphone gaming murah dan sejenisnya menjadi favorit konsumen usia muda. Dengan range harga yang dipatok oleh pabrikan handphone ini, handphone baru bisa masuk jangkauan bujet mereka.
Hal ini menimbulkan pola konsumsi tersendiri di masyarakat. Hal ini membuat konsumen muda yang tadinya tidak signifikan menjadi faktor yang perlu diperhitungkan di masa ini.
2. Terbaginya Fokus Sebelum Lebaran

Selain konsumen usia muda atau anak-anak yang cenderung membeli handphone setelah lebaran, konsumen dewasa pun banyak melakukan hal yang sama.
Meskipun telah menerima uang THR jauh-jauh hari sebelum lebaran, hanya beberapa saja yang berani langsung mengalokasikan uang THR-nya untuk keperluan membeli gadget baru.
Hal ini dikarenakan banyaknya hal yang harus mereka beli dan persiapkan sebelum lebaran seperti membeli baju baru, kue lebaran, anggaran THR untuk keponakan, dan masih banyak lagi.
Bercabangnya fokus yang dimiliki oleh para konsumen dewasa sebelum lebaran ini mengakibatkan pola konsumsi yang lebih konservatif.
Setelah semua kebutuhan lebaran terpenuhi dan masih ada sebagian yang tersisa, barulah mereka berani menghabiskan uang THR untuk keperluan membeli handphone baru.
3. Persepsi Harga Handphone Mahal Sebelum Lebaran

Berbeda dengan poin nomor satu dan dua, poin ketiga ini bentuknya lebih kepada persepsi dan spekulasi. Melonjaknya harga-harga kebutuhan menjelang lebaran memunculkan paradigme serupa perihal handphone.
Banyak orang yang mengira bahwa penjual gadget cenderung melakukan markup harga pada momen menjelang lebaran, dan membeli handphone di masa ini adalah keputusan yang buruk.
Meskipun banyak yang tergiur oleh diskon yang diberikan penjual di momen menjelang lebaran, sebagian lagi masih beranggapan bahwa hal ini hanya bersifat iming-iming saja.
Persepsi seperti ini banyak membuat orang yang menunda pembelanjaan handphone baru mereka padahal sudah menyiapkan anggaran tersendiri. Kecenderungan untuk berlaku cermat melahirkan pola seperti ini.
Persepsi ini sebetulnya belum tentu benar karena pabrikan handphone sudah memiliki regulasi sendiri mengenai HET yang diperbolehkan. Meskipun begitu, tindakan hati-hati ini tidak bisa disalahkan juga.
Akhir Kata
Itu dia beberapa alasan kenapa pemebelian handphone baru justru cenderung melonjak di momen-momen setelah lebaran padahal THR sudah diberikan jauh-jauh hari.
Alasan yang Jaka rangkum kali ini dibuat berdasarkan pola pemberitaan berbagai media nasional yang memperhatikan isu serupa. Alasan ini bersifat argumentatif berdasarkan riset literasi Jaka.
Semoga informasi yang Jaka bagikan kali ini bisa menjadi tambahan informasi harian untuk kalian semua, sekaligus bisa menjadi topik hiburan menarik yang bisa kalian perbincangkan dengan kerabat lainnya.
Baca juga artikel seputar Handphone atau artikel menarik lainnya dari Restu Wibowo.