Kamu penggemar berat game-game battle royale? Pasti familiar dong dengan game Fortnite? Apa justru kamu pemain setia Fortnite?
Ngerasa gak sih, Fortnite masih kalah populer dibandingkan dengan PUBG atau Free Fire di Indonesia?
Sebagai fakta, sesungguhnya Fortnite adalah game terbesar di dunia saat ini. Diperkirakan sudah ada 125 juta pemain Fortnite di seluruh dunia.
Jika Fortnite sedemikian besar dan populer di seluruh dunia, mengapa Fortnite justru melempem dan tidak menunjukkan taji-nya di Indonesia?
Nah, kali ini Jaka akan memberikan sedikit analisis dan tanggapan mengapa Fortnite boleh dibilang tidak laku di Indonesia.
Baca sampai habis ya, guys!
5 Alasan Fortnite Tidak Laku di Indonesia
Seperti yang sudah kita ketahui, Fortnite bisa dimainkan di banyak platform game seperti PS4, PC, Xbox, Nintendo Switch, Android, dan juga iOS.
Banyaknya opsi platform yang bisa kamu pilih untuk memainkan game Fortnite, rasanya wajar jika Fortnite menjadi salah satu game paling laris di dunia saat ini.
Meski demikian, hal ini tidak berlaku di Indonesia. Fortnite tidak begitu populer dan banyak dimainkan orang Indonesia. Mengapa demikian? Ini penjelasannya:
1. Gameplay Sulit Dimainkan
Fortnite memang memiliki keunikan sendiri sebagai game battle royale. Secara garis besar game ini tidak jauh berbeda dari PUBG atau Apex Legend. Turun di suatu wilayah secara bersama-sama dan berebut menjadi The Last One Standing.
Tetapi, yang membuat Fortnite berbeda adalah mode konstruksi yang ada di dalam gameplay-nya. Di dalam game Fortnite, kamu bisa build atau membangun bangunan dari material yang kamu kumpulkan untuk menghindar dari musuh.

Nah, karena gameplay Fortnite terasa lebih ribet dan banyak kontrol yang harus dikuasai, banyak orang ogah memainkan game ini.
Bahkan ada game battle royale yang memiliki fitur Auto-Aim sehingga jauh lebih mudah saat dimainkan.
Untuk pecinta game battle royale seperti PUBG, pasti akan lebih mudah jika fokus pada perang saja, tidak perlu ribet membuat bangunan untuk berlindung segala.
2. Tidak Cocok untuk Pemula

Sebagai catatan penting, Fortnite tidak memiliki sistem peringkat atau Tier yang biasanya ada di setiap game.
Kamu pasti tahu dong peringkat atau urutan rank di dalam PUBG? Nah, Fortnite tidak memiliki sistem Tier sehingga pemain pro atau pemain noob bisa bertemu di dalam satu game yang sama.
Jelas, hal ini akan selalu merugikan kamu yang noob karena akan dihabisi di awal permainan oleh pemain pro.
Kalau sudah begini, siapa sih yang gak jadi males main Fortnite? Kamu harus sering-sering berlatih di game ini kalau gak mau dibikin keok sama pemain Pro Fortnite.
3. Grafis Kartun

Sebenarnya ini soal selera saja, sih. Tetapi banyak orang yang merasa bahwa game battle royale tidak cocok dengan settingan grafis cartoonish seperti yang ada di Fortnite.
Kalau kamu sering bermain PUBG atau Apex Legend, nuansa game perang dengan grafis memukau lebih terasa dibandingkan dengan Fortnite.
Memang Fortnite memiliki "nafas" yang berbeda dengan game-game battle royale lainnya. Fortnite memang lebih fun, santai dan banyak hal-hal lucu seperti Fortnite Dance yang sangat populer itu.
Tetapi, buat sebagian orang, hal ini menjadi nilai negatif tersendiri. Mungkin beberapa orang mempunyai ekspektasi bahwa game battle royale selalu mempunyai nunsa perang yang kental dan penuh ketegangan.
4. Versi Mobile Sangat Terbatas
Seperti yang sudah Jaka sebutkan sebelumnya, Fortnite memang bisa dimainkan di banyak platform game, termasuk versi mobile-nya baik di Android maupun iOS.
Sebenarnya untuk memainkan Fortnite di PC pun tidak membutuhkan spesifikasi yang tinggi-tinggi amat. Bahkan dibandingkan dengan PUBG PC atau Apex Legend, Fortnite masih bisa dimainkan di PC dengan spesifikasi yang lebih rendah.
Namun, hal ini berbanding terbalik dengan versi mobilenya. Pasalnya, Fortnite hanya bisa dimainkan di HP-HP flagship saja seperti Samsung S7 / S7 Edge , S8 / S8+, S9 / S9+, Note 8, Note 9, Tab S3, Tab S4, Razer Phone, Asus ROG Phone, dan lain-lain.

Secara kasar kita bisa mengetahui bahwa player Fortnite lebih banyak bermain di PC atau game console. Memainkan Fortnite di HP pun terasa lebih sulit karena memang gameplay-nya yang ribet.
Tetapi, dengan membatasi HP apa saja yang bisa memainkan game ini justru membuat banyak orang enggan memainkannya karena merasa harus mengeluarkan uang lebih untuk mengganti handphone.
5. Tidak Ada Event dari Epic Games di Indonesia

Entah strategi marketing apa yang dibuat oleh Epic Games selaku pembuat Fortnite. Namun, Indonesia sepertinya bukan target utama market game ini.
Jaka belum pernah dengar bahwa Epic Games mengadakan event offline untuk para pemain Fortnite Indonesia dan membuat kompetisi tingkat nasional.
Padahal, penetrasi pasar semacam ini cukup ampuh untuk menambah kepopuleran suatu produk, tidak terkecuali Fortnite. Kalau kamu jeli, rasanya juga belum ada tim e-sport Indonesia yang secara fokus dan spesifik menjadi Pro-Player Fortnite.
Jadi, sebetulnya bukan tidak mungkin Fortnite bisa populer di Indonesia, rasanya memang perlu untuk memasarkan Fortnite secara masif sehingga Fortnite lebih dikenal oleh gamers Indonesia.
Tetap Penasaran? Download Fortnite di Sini
Kalau kamu termasuk yang belum pernah main Fortnite tapi penasaran pengen tahu kenapa game ini bisa nge-hype di luaran sana, nih Jaka punya link download Fortnite di bawah ini, untuk dipake HP Android maupun di PC Windows.
Akhir Kata
Demikian penejalasan dari Jaka mengapa Fortnite tidak laku dan tidak begitu populer di Indonesia.
Jaka sih tidak bisa menjamin apakah satu atau dua tahun ke depan Fortnite bisa mengalahkan game battle royale terpopuler di Indonesia seperti PUBG atau Free Fire.
Silakan share dan komen artikel ini untuk terus mendapatkan informasi, tips & trik dan berita seputar teknologi dari Jalantikus.com
Baca juga artikel seputar Game atau artikel menarik lainnya dari Naufal.