Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto memberikan penjelasan terkait suhu dingin di Depok dan DKI Jakarta.
Menurut Siswanto, kondisi tersebut dikarenakan adanya penumpukan awan-awan hujan yang membuat terhalangnya sinar matahari.
"Disebabkan kondisi cuaca yang cenderung berawan sehingga sinar matahari tertawan oleh awan-awan tersebut," kata Siswanto yang dikutip dari CNN Indonesia pada Kamis (24/06/2021).
Lebih lanjut, meski sudah memasuki musim kemarau, dia menjelaskan kalau fenomena ini akan terus berlangsung selama bulan Juni saat Matahari berada pada summer solstice, yaitu 23.5 derajat Lintang Utara.
Fenomena tersebut membuat daerah di belahan Bumi bagian selatan memiliki sudut datang sinar Matahari di permukaan Bumi mencapai minimum.
Hal tersebut akan mempengaruhi jumlah panas yang sampai di Bumi, termasuk akan terasa di Jakarta dan Depok.
Sementara itu, peneliti iklim dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN), Erma Yulihastin menyebutkan cuaca di sekitar Depok, Jawa Barat, dan DKI Jakarta memiliki suhu 21 hingga 22 derajat celcius.

Hal ini jika dibandingkan dengan tahun lalu, memiliki suhu lebih rendah sekitar 2 derajat. Pada 23 Juni 2020 lalu saja, suhu permukaan berada pada 23-24 derajat celcius.
"Beda 2 derajat lebih dingin dari tahun lalu. Bulan Juni tahun lalu itu kemarau basa muncul di sekitar awal Agustus. Sekarang Juni sudah kemarau basah. Jadi secara suhu lebih dingin," jelas Erma.
Di sisi lain, Erma belum bisa memastikan apakah perubahan suhu di Depok dan DKI Jakarta diakibatkan oleh perubahan iklim dunia.
Menurutnya, harus dilakukan penelitian lebih lanjut terkait fenomena ini.
Sebelumnya, peneliti cuaca dan iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Iid Mujtahiddin mengatakan kondisi Kota Bandung dan sekitarnya yang diguyur hujan beberapa hari terakhir.
Terkait hal itu, menurutnya, suhu di Kota Bandung pada pekan ketiga bulan Juni jadi terasa lebih dingin dari biasanya meski sudah memasuki musim kemarau.
Iid menjelaskan, penyebab suhu dingin di musim kemarau kali ini dikarenakan faktor regional.
"Salah satunya dari faktor regional, kecenderungan suhu permukaan laut di sekitar perairan Jawa Barat lebih hangat, sehingga berpotensi terhadap pembentukan awan-awan hujan," ujar Iid.
Iid juga memprediksi kemungkinan terjadinya kelembaban di ketinggian menengah cenderung basah, dan ini bisa menyebabkan potensi hujan.
"Sehingga kondisi cuaca akan terasa sedikit lebih dingin dengan adanya potensi yang terjadi," imbuh Iid.
Dalam kurun 5 hari terakhir, Iid mengungkapkan kondisi terpantau suhu udara minimum absolut di Kota Bandung berdasarkan pantauan alat pengukur suhu udara adalah 18,2 derajat celcius.
Meski demikian, menurut Iid, kondisi suhu rata-rata itu masih terbilang normal.
"Suhu udara selama musim kemarau relatif lebih dingin dibandingkan musim hujan, ini karena dipengaruhi oleh kondisi suhu di wilayah Benua Australia yang mengalami musim dingin," tuturnya.
BACA JUGA
10 Potret Seleb yang Ternyata Anak dari Artis Indonesia Terkenal | Ada yang Anak Rocker!
10 Potret Baby Arsha, Bayi Ganteng dari Pasangan Dinda Hauw dan Rey Mbayang | Lebih Mirip Siapa?
Nonton Film Ali dan Ratu Ratu Queens (2021) | Melancong ke AS Demi Mencari Ibu
Download Higgs Domino MOD APK v1.72 Terbaru 2021 | Unlimited Money!
Pemilik Rumah di Tengah Jalan Tol Tolak Penggusuran | Minta Kompensasi Dua Kali Lipat