Banyak yang bilang, berbisnis kuliner bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar, geng. Namun untuk itu, diperlukan mental dan tekad yang kuat untuk bisa meraih kesuksesan dari bidang tersebut.
Seperti halnya yang terjadi pada gadis muda yang satu ini. Di usianya yang masih menginjak 19 tahun, gadis bernama Tasya ini bisa dibilang sangat sukses dalam menekuni bisnis baso aci miliknya.
Perjalanan usaha kulinernya ini pun patut diteladani oleh banyak orang karena ia awalnya hanya memiliki modal berupa dana sebesar Rp800 ribu saja.
Tapi siapa yang bisa mengira, dengan modal yang tak sampai Rp1 juta itu, ia kini mampu meraup omzet mencapai Rp120 juta dalam sebulan, lho!
Usaha baso aci milik Tasya ini diberi nama Jajanan Kuliner Bondol yang berlokasi di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat.
Pada dasarnya, baso aci memang merupakan makanan favorit dari Tasya. Hingga suatu ketika, ia teringat dengan tiga kata sederhana yang pernah dipelajari dan mulai berani terjun ke bisnis pertamanya.
"Ini terinspirasi dari tiga kata yang aku pelajari, yaitu melihat, tiru, dan modifikasi. Itu aku jadikan sebuah ide dan kreasi bahwa anak muda juga bisa memproduksi hal-hal yang mereka konsumsi," kata Tasya, dikutip dari kanal YouTube Kawan Dapur, Selasa (08/02/2022).

Sumber foto: YouTube/Kawan Dapur
Jangan salah, kedai yang dikelola Tasya ini bahkan tidak hanya memproduksi dalam bentuk siap saji, geng, melainkan juga ada dalam bentuk kemasan yang bisa dibawa pulang konsumen.
Untuk produk kemasan yang ia produksi sendiri saja, pendapatannya bisa menyentuh angka Rp60 juta setiap bulannya.
"Waktu itu aku cuma bisa memproduksi 30 buah saja. Kalau untuk kemasan instan itu omzetnya Rp30-60 juta per bulannya," ungkap Tasya.
Adapun untuk persediaan menu di warung miliknya, Tasya bisa menyajikan hingga 300 porsi dalam setiap hari. Kini, Tasya pun telah dibantu dengan karyawan sebanyak 5 orang, yang mana dulunya ia hanya bekerja sendirian.
"Kalau kedai kita bisa habisin 200 sampai 300 porsi per hari. Dari awal kita cuma ada 2 pekerja, sekarang jadi ada 5 pekerja," lanjutnya.
Sempat Rugi Besar
Terjun ke dunia bisnis memang harus punya semangat pantang menyerah, geng. Itulah yang harus dihadapi Tasya saat ia sempat mengalami kerugian di awal-awal merintis bisnis kuliner.
Bagaimana tidak, lantaran terlalu semangat memulai bisnis, Tasya jadi lupa untuk memperkenalkan produknya secara luas terlebih dahulu.
Dirinya bahkan sempat memproduksi 100 porsi menu yang akhirnya tak laku dijual hingga menjadi basi begitu saja.

Sumber foto: YouTube/Kawan Dapur
"Waktu pertama pemasarannya itu aku justru rugi banyak banget. Waktu itu produksi baksi aci 100 buah, basi semua karena orang belum tahu, belum perkenalan tapi udah terlanjur pede duluan," kisahnya.
Hingga akhirnya, Tasya pun mulai mempelajari harga pasaran yang ada dan coba menjual dengan harga yang lebih murah. Ia merasa bahwa banyak anak muda yang suka makanan pedas tapi selalu terkendala dengan harga.
"Aku sebenarnya belajar dari mengonsumsi dulu, aku suka makanan pedas. Tapi harganya lebih up, Rp18-20 ribu. Padahal anak muda cenderung suka makanan enak dan murah," jelas Tasya.
"Ini kemasan Rp15 ribu dan untuk siap saji itu Rp13 ribu. Kedai offline kita buka dari jam 11 siang sampai jam 8 malam," sambungnya.
Berkat kegigihan dalam berbisnis sambil menjaga gaya hidup untuk tetap berhemat, bisnis dengan modal awal hanya Rp800 ribu itu pun kini sudah mampu meraih laba kotor mencapai Rp120 juta per bulan.
"Modal awal Rp800 ribu, itu aja uang program prakerja, bukan dari orang tua. Aku enggak suka nongkrong dan hedon. Lulus SMA langsung usaha, ingin buka lapangan kerja untuk orang," jelasnya.
"Aku omzetnya sudah Rp120 juta lebih, lho, sebulan, kalian harus lebih kaya gitu," pungkas Tasya sembari memberikan motivasi.
Baca juga artikel seputar Finansial atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.