Pengembang game raksasa yang terkenal dengan game serial Final Fantasy, Square Enix, sepertinya siap menyambut tahun 2022 dengan sebuah misi baru, geng.
Bagaimana tidak, presiden Square Enix Yosuke Matsuda baru-baru ini mengungkapkan antusiasmenya terhadap tren teknologi seperti Non-Fungible Token (NFT), blockchain, dan Metaverse.
Hal tersebut disampaikan Matsuda dalam sebuah surat resmi yang dibagikan kepada karyawannya dalam rangka penyambutan tahun baru 2022.
Dengan pesan tersebut, Matsuda seolah menyampaikan bahwa perusahaannya kini siap menjadikan NFT, blockchain, dan Metaverse sebagai kunci model bisnis mereka di tahun yang baru ini.
"2021 bukan hanya sebagai tahun pertama Metaverse, tapi juga tahun pertama NFT, mengingat teknologi itu mengundang sorotan banyak pihak," kata Matsuda, dikutip dari Dotesport, Kamis (06/01/2022).

Sumber foto: Square Enix
Menurutnya, NFT memang sangat berjasa dalam meningkatkan likuiditas barang digital. Meski begitu, dirinya tetap menyoroti situasi pasar di NFT yang menurutnya masih terlalu spekulatif.
Perhatian Matsuda juga tertuju pada konsep Metaverse yang sebelumnya digagas oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Ia berharap agar Metaverse nantinya dapat memberikan dampak yang besar bagi bisnis Square Enix, terutama dengan dimulainya tren penggunaan VR (virtual reality) oleh para gamer.
Memang, dalam surat tersebut, Matsuda tidak merilis satu pun produk NFT atau yang berkaitan dengan Metaverse.
Namun sejak tahun 2020 lalu, ia mengaku telah mengalihkan fokus perusahaan pada investasi AI (artificial intelligence), cloud gaming, dan game blockchain.
Lebih lanjut, Matsuda menegaskan bahwa tema strategis utama Square Enix di tahun 2022 ini adalah untuk menciptakan game blockchain yang terdesentralisasi, geng.
Dengan token berbasis blockchain pada game play-to-earn, Matsuda ingin agar para player dan modder bisa membuat konten mereka sendiri dan memonetisasinya melalui token digital.
Sementara bagi yang merasa tidak senang dengan tren play-to-earn, masih menurut Matsuda, mereka adalah orang-orang yang hanya ingin bermain game untuk bersenang-senang.
Di sisi lain, Matsuda sangat yakin kalau masih banyak gamer di luar sana yang butuh motivasi lebih untuk bermain game. Oleh karena itu, ia percaya game berkonsep play-to-earn akan menjadi kunci bagi masa depan perusahaannya.
Dengan kata lain, apa yang disampaikan Matsuda dalam suratnya seolah menegaskan kesiapan Square Enix untuk menciptakan ekosistem baru di industri game pada masa mendatang, geng.

Sumber foto: teckreviews
"Ekosistem seperti inilah yang menjadi inti dari apa yang kita sebut sebagai game terdesentralisasi," kata Matsuda.
Sebelumnya, perilisan Square Enix NFT untuk franchise Million Arthur pada Maret 2021 lalu telah cukup membuktikan keseriusan mereka dalam bidang ini.
Namun, NFT tersebut masih belum terintegrasi dengan gameplay-nya, melainkan hanya berupa karya seni digital saja.
Square Enix bukan satu-satunya raksasa industri game yang terjun ke dunia NFT, lho. Ubisoft pun juga telah melakukan langkah serupa.
Ubisoft diketahui telah membuat platform NFT bernama Ubisoft Quartz, yang mana memungkinkan penggunanya bisa bermain Digits dengan sebuah AAA game.
Tentu saja, apa yang dilakukan para pengembang game kelas dunia ini adalah sesuatu yang sangat menarik. Bukan tidak mungkin, keputusan mereka untuk terjun ke dunia cryptocurrency nantinya akan diikuti oleh sejumlah pengembang lainnya, geng.
Baca juga artikel seputar NFT atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.
##BACA JUGA
Google Akuisisi Perusahaan Kacamata Pintar North, Tanda Gabung Metaverse?
Dari LV Hingga Gucci, Brand Fashion Mewah Mulai Ekspansi ke Metaverse
5 Tren NFT Terbesar Sepanjang Tahun 2021, Didominasi Artis dan Gaming!
9 Selebriti Ternama yang Terjun ke Dunia NFT, dari Justin Bieber Sampai Syahrini!
Proyek NFT Monkey Kingdom Berhasil Diretas, Kerugian Mencapai Rp18,5 Miliar!
Justin Bieber Rilis NFT untuk Pertama Kali, Jual Karya Seni Unik Bergambar Beruang