Ternyata 58% Pendiri Startup Sukses di Indonesia Bukan dari Jurusan Teknologi!
Tech NewsBagi anak muda baru lulus SMA, memilih untuk melanjutkan pendidikan tinggi adalah tantangan tersendiri. Beberapa pertanyaan yang sering muncul adalah, harus kuliah di Indonesia atau luar negeri? Selain itu, jurusan apa yang paling bisa menjamin mendapatkan karir yang bagus, dan Universitas mana yang akan membawa kepada kesuksesan.
Biar nggak bingung, ternyata kita juga bisa melihat latar belakang pendidikan pendiri startup sukses di Indonesia, yang nantinya bisa dijadikan pendukung untuk menentukan Universitas yang kita inginkan!
58% Pendiri Startup Sukses di Indonesia Bukan dari Jurusan Teknologi!

Dari hasil sebuah penelitian, terdapat 3 temuan menarik mengenai latar belakang pendidikan para pendiri perusahaan rintisan sukses di Indonesia
1. ITB Menjadi Universitas Pencetak Pendiri Sukses Terbanyak
Dari 100 orang lebih pendiri dianalisa, 14 orang pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung. Para pendiri Bukalapak, seperti Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Muhamad Fajrin Rasyid berasal dari Institut Teknologi Bandung. Selain itu ada COO dari Kudo yang telah diakuisisi Grab Agung Nugroho, CEO Snapcart Raynazran Royono, Co-Founder Fabelio Marshal Tegar Utoyo dan masih banyak lagi.
Bina Nusantara dan Harvard berada di posisi ke dua. Kedua universitas ini mencetak 8 pendiri sukses. Beberapa diantaranya adalah pendiri dan juga CEO dari Tokopedia William Tanuwijaya, CEO dari Qlapa Benny Fajarai, CEO dari Tripvisto Benardus Sumartok. Sedangkan dari Harvard ada CEO Gojek Nadiem Makarim, CEO Traveloka Ferry Unardi, para co-founders Modalku, Raynold Wijaya dan Kelvin Teo dan masih ada yang lainnya.
Untuk Universitas Indonesia, berhasil mencetak 4 orang pendiri sukses, antara lain CTO Tiket.com Natali Ardianto, Chief of Product Ruang Guru Iman Usman dan juga CEO Hijup Diajeng Lestari.
2. 58% dari Pendiri Sukses Mengambil Jurusan Non-Teknologi

Dari 102 pendiri perusahaan rintisan yang sukses, 59 orang mengambil jurusan non-teknologi dan sisanya 43 orang lagi mengambil jurusan Teknologi.
Dari 59 orang tersebut, jurusan yang paling banyak diambil adalah Finance, Teknik Industri, Ekonomi, Marketing, dan Akuntansi.
Kebanyakan orang berpikir untuk merintis perusahaan yang berbasis teknologi, mereka harus mengambil jurusan yang berbau teknologi. Namun pada kenyataannya mayoritas dari para pendiri yang sukses tidak mempunyai latar belakang pendidikan teknologi.
3. Mayoritas Pendiri Belajar di Luar Indonesia

Pada level Sarjana (S1) dari total 102 pendiri, 58 orang belajar di luar Indonesia dan 44 orang belajar di Indonesia. Di level pascasarjana (S2) hanya 4 orang yang belajar di Indonesia, sisanya 32 orang memutuskan untuk belajar di luar Indonesia. Pada level MBA, hanya 2 orang yang belajar di Indonesia, 16 pendiri lain belajar di luar Indonesia.
Ternyata pada level sarjana, universitas lokal hampir dapat menyaingi universitas internasional, hanya berbanding 14 orang. Namun pada level pasca sarjana, banyak pendiri yang memutuskan untuk kuliah di luar negeri. Beberapa contohnya adalah CEO Fabelio Marshall Tegar Utoyo, ia mengambil S1 di ITB dan melanjutkan S2 di University of Sydney. CEO Investree Adrian A. Gunadi, mengambil S1 di UI dan melanjutkan S2 di Rotterdam School of Management, Erasmus University. Chief of Product Ruang Guru Iman Usman yang mengambil S1 di UI dan S2 di Teachers College of Columbia University.
Dari data ini kita dapat melihat bahwa pada level sarjana (S1), universitas lokal tidak kalah dengan universitas internasional dalam hal jumlah pendiri sukses yang dicetak. Semoga semakin banyak pendiri-pendiri sukses yang berasal dari universitas di Indonesia ya!
Sumber: iPrice
Baca juga artikel seputar startup atau tulisan dari Grace Fika Hanna lainnya.