Rilis pada hari Kamis (3/1) kemarin, OPPO seri R hadir kembali setelah vakum 2 tahun di Indonesia. OPPO R17 Pro hadir dengan beberapa spesifikasi mentereng, termasuk RAM 8GB dan prosesor Snapdragon 710 yang dimilikinya.
Akan tetapi, dengan harga yang mencapai Rp 9.999.000, pantaskah handphone ini dijadikan sebagai daily driver?
Review OPPO R17 Pro dan Alasan Tidak Membelinya
Dari segi desain, hampir tidak ada masalah. Yang bisa dianggap masalah mungkin ketiadaan headphone jack 3.55mm dan tidak menyediakan converter dari earphone 3.55mm ke USB C. Bagi beberapa orang, hal ini cukup mengganggu.
Beralih ke layar. OPPO R17 memiliki layar selebar 6.4 inci dengan resolusi ketajaman (yang hanya) 2340x1080 pixel. Ponsel ini memiliki fingerprint di layarnya, dengan kecepatan membaca sidik jari yang rata-rata.

Masalah performa, mungkin kita tidak perlu meragukan handphone ini karena dibekali dengan Snapdragon 710, meskipun banyak smartphone lain dengan harga yang lebih murah telah menggunakan Snapdragon 845.
OPPO R17 Pro memiliki tiga kamera di bagian belakang, hal yang sepertinya kini sedang menjadi tren. Dua kameranya memiliki 12MP dan 20MP, sedangkan kamera ketiganya merupakan TOF 3D stereo camera.
Bagaimana dengan kamera depannya? Handphone ini hanya memiliki satu kamera dengan resolusi 25MP. Nampaknya OPPO tidak terlalu menonjolkan kamera depannya seperti seri-seri OPPO yang lain.

Kualitas gambar yang diambil dengan kamera ini memang bagus, tapi banyak handphone lain yang harganya jauh di bawah R17 Pro mampu menghasilkan kualitas gambar yang tidak kalah menarik.
Salah satu yang banyak ditonjolkan pada OPPO R17 Pro adalah bagian baterainya. Bukan karena kapasitasnya (hanya 3700 mAh), melainkan penerapan teknologi SuperVOOC yang membuat kecepatan pengecasan handphone ini begitu cepat.
Akhir Kata
Kesimpulan yang bisa Jaka ambil setelah menganalisa handphone ini, OPPO R17 Pro memang overpriced. Dengan budget yang lebih rendah, kamu bisa mendapatkan handphone-handphone lain yang kualitasnya tidak jauh berbeda.
Atau jika kamu punya uang lebih, kamu bisa membeli handphone flagship lain yang menawarkan beragam fitur yang lebih canggih (serta merek yang lebih mentereng).
Mungkin satu-satunya alasan kamu membeli handphone ini adalah jika membutuhkan perangkat yang dapat mengisi baterai dengan cepat. Jika tidak, mungkin kamu bisa mempertimbangkan merek lain.
Baca juga artikel seputar Gadget atau artikel menarik lainnya dari Fanandi Ratriansyah