Kapan era smartphone itu dimulai? Apakah tanggal 9 Januari 2007 ketika pendiri dan CEO Apple Steve Jobs meluncurkan versi pertama dari iPhone. Namun, smartphone telah tersedia jauh sebelum iPhone ada.
Ya, smartphone telah mengubah banyak hal dalam kehidupan menjadi lebih mudah. Namun menurut sebuah laporan terbaru dari The Atlantic, remaja yang tumbuh di era smartphone lebih rentan depresi dan memiliki pemikiran untuk bunuh diri. Kok bisa?
Benarkah Smartphone Bikin Remaja Mudah Depresi dan Bunuh Diri?

Dilansir dari PhoneArena, dalam studi tersebut mereka yang lahir antara tahun 1995 sampai 2012 disebut sebagai kelompok iGen. Inilah orang-orang yang tidak pernah hidup tanpa koneksi internet dalam kehidupan mereka dan mereka bahkan lebih tertekan daripada generasi milenium.
Kelompok iGen ini terhubung ke teman secara digital yakni menggunakan smartphone. Salah satu efek buruk penggunaan smartphone secara berlebihan pada usia dini ialah membuat mereka tidak nyaman berinteraksi dengan teman di dunia nyata.
The Atlantic juga menungkapkan beberapa statistik menarik. Bahwa anak-anak kelas 8 (SMP) yang menghabiskan waktu mereka 10 jam atau lebih dalam seminggu di media sosial, 56 kali lebih mungkin tidak bahagia daripada orang lain seusianya yang menggunakan media sosial lebih sedikit.

Mereka yang menghabiskan 6 sampai 9 jam seminggu di media sosial, 47 persen lebih mungkin tidak bahagia daripada mereka yang menggunakan media sosial lebih sedikit.
Intinya semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja untuk melihat layar smartphone, semakin besar kemungkinan depresi.
Tentu saja, informasi ini sangat penting untuk diketahui oleh para orang tua dan termasuk kalian para kelompok iGen itu sendiri. Bagaimana pendapat kamu?
Baca juga artikel seputar Smartphone atau tulisan dari Lukman Azis lainnya.