Samsung beberapa waktu lalu sudah kembali menjual Samsung Galaxy Note 7 setelah banyaknya kasus yang heboh karena Note 7 meledak. Hal ini sudah dilakukan karena Samsung menganggap bahwa Galaxy Note 7 sudah aman untuk digunakan. Ternyata, faktanya tidak!
Setelah melakukan recall terhadap semua produk Note 7 yang sudah ada di pasar maupun pengguna, nyatanya Samsung Galaxy Note 7 masih belum aman untuk digunakan. Pasalnya, kemarin sudah ada kabar bahwa Note 7 masih meledak dan membuat penggunanya sampai harus terkena penyakit Bronkitis akut. Padahal, itu merupakan produk yang tersedia ulang di pasar untuk ketiga kalinya. Lalu, bagaimana tanggapan dari pihak Samsung?
Inikah Penjelasan Samsung Kenapa Note 7 Selalu Meledak?
Ya, dilansir dari Mashable dan diyakini oleh berbagai pihak bahwa penyebab meledaknya Samsung Galaxy Note 7 adalah karena masalah baterai yang rusak dan tidak kunjung selesai. Pasalnya, baterai tersebut dipasok oleh divisi Samsung sendiri yang bernama Samsung SDI. Namun, pihak Samsung belum memberikan konfirmasi laporannya secara resmi.
Akhirnya, setelah didesak oleh berbagai kalangan, ada sebuah penjelasan yang dilayangkan oleh pihak Samsung UK. Mereka menjelaskan seperti di bawah ini:
Pertanyaan: Apa masalah sebenarnya?
Jawaban: Berdasarkan investigasi, kami mempelajari bahwa ada sebuah masalah di sisi baterai. Sel baterai yang overheat terjadi ketika anoda ke katoda terhubung, dan merupakan kesalahan dari proses manufaktur yang sangat langka.
Pertanyaan: Beberapa artikel media Korea mengidentifikasi bahwa Samsung SDI selaku pemasok baterailah yang membuat masalah terjadi, benar begitu?
Jawaban: Dalam rangka untuk memenuhi permintaan pasar, kami bekerja sama dengan beberapa pemasok. Sayangnya, kami tidak dapat mengonfirmasi ini karena kami bekerja sama dengan beragam pemasok. Kami tengah bekerja sama untuk melindungi pelanggan kami agar aman.
Jadi, kenapa baterainya bisa menjadi terlalu panas dan menyebabkan ledakan? Padahal, baterai yang digunakan merupakan jenis lithium-ion dan sudah banyak sekali perangkat gadget menggunakan jenis baterai yang sama dan mereka aman-aman saja.
Sebagian besar yang melaporkan masalah Note 7 setuju dengan klaim mereka soal overheat. Sama seperti klaim dari pengguna Note 7 yang menaruh Note 7-nya di dalam Jeep saat melakukan pengisian dan Jeep itu terbakar.
Lalu, Apa yang Akan Dilakukan Setelah Ini?
Untuk mencegah terjadinya overheat dan meledak, Federal Aviation Administration mendesak semua pihak agar membuat selebaran bahwa Samsung Galaxy Note 7 itu tidak aman. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar Note 7 tidak diaktifkan ketika melakukan penerbangan.
Bahkan, beberapa layanan operator di luar sana yang bekerja sama dengan Samsung, sudah membuat keputusan untuk tidak lagi menjual Note 7, dan merekomendasikan Note 7 dikembalikan untuk diganti dengan smartphone yang lain, bukan dengan pengganti Note 7 yang baru. Segitu berbahayakah Samsung Galaxy Note 7?
Apakah Semua Jenis Baterai Lithium-ion Bisa Meledak?
Jika ada yang memiliki pertanyaan seperti ini, fakta yang harus dijawab adalah BISA! Namun, overheat yang terjadi pada sebuah perangkat biasanya terjadi ketika kamu memainkan game grafis tingkat tinggi secara intensif dan memainkannya dengan rentan waktu yang cukup lama.
Tetapi, sebagian besar dari perangkat tersebut bahkan hampir semua smartphone tangguh yang menggunakan jenis baterai serupa dengan Note 7, belum ada yang mengalami masalah meledak seperti Note 7. Bahkan, masih banyak smartphone yang awet dengan pemakaian waktu yang lama.
Jadi, Percuma Saja Dong Recall yang Dilakukan Samsung?
Jika memang Samsung mengatakan bahwa Samsung Galaxy Note 7 meledak karena masalah manufaktur, kenapa hasil recall yang sudah dibilang "aman" itu masih saja meledak? Bahkan, kabarnya baterai yang digunakan berasal dari China Amperex Technology Limited. Terus, kenapa masih tersangkut kasus yang sama?
Berarti, dapat disimpulkan bahwa permasalahan dari Samsung Galaxy Note 7 bukan hanya soal baterai yang mudah panas, tetapi ada hal lainnya yang mampu menyebabkan Note 7 itu meledak dan Samsung tidak mengungkapkannya secara keseluruhan. Lalu, apa yang ditutupi oleh pihak Samsung sebenarnya?
Benarkah Samsung Ingin Melindungi Pelanggan Setianya?
Pertanyaan yang sebenarnya harus ditujukan kepada Samsung adalah seberapa banyak kesalahan dari manufaktur itu terjadi? Kemudian, benarkah Samsung ingin melindungi pelanggan setianya dan melakukan tindakan pencegahan dengan cara recall yang hasilnya tetap tidak aman? Gimana solusinya?
Pertanyaan ini harus segera dijawab oleh Samsung, jika memang mereka ingin perusahaannya tetap mengusung reputasi yang baik seperti sebelumnya. Apabila tidak, jangan harap penggemar gadget akan mengantre untuk membeli smartphone Samsung Galaxy S8 ataupun Note 8 tahun depan.
Semoga, Samsung cepat mengumumkan apa yang sebenarnya terjadi pada Galaxy Note 7 agar pengguna dan semua pihak tahu dengan kesalahan yang mereka buat. Berikan tanggapan dan pendapatmu melalui kolom komentar di bawah.
