Pertama dalam Sejarah, NASA Akhirnya Berhasil Sentuh Matahari!

Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat ruang angkasa milik NASA akhirnya berhasil menyentuh Matahari. Tentu, ini adalah pencapaian yang besar dalam sejarah umat manusia, geng.

Pesawat yang diberi nama Parker Solar Probe tersebut setidaknya berhasil melalui atmosfer bagian atas Matahari yang disebut korona, dan mengambil sampel partikel dan medan magnet dari sana.

"Tonggak sejarah ini tidak hanya memberi kita wawasan yang lebih luas terhadap evolusi Matahari dan dampaknya terhadap tata surya," ujar Thomas Zurbuchen dari Direktorat Misi NASA, dikutip dari Inverse, Senin (20/12/2021).

"Melainkan juga mengajarkan kita lebih banyak tentang bintang-bintang lainnya di alam semesta," lanjutnya.

Parker Solar Probe sebenarnya sudah memasuki atmosfer Matahari sejak 28 April 2021 lalu. Namun, pencapaian ini baru diumumkan pada 14 Desember 2021 dalam konferensi pers di New Orleans, Amerika Serikat (AS).

Lantas, mengapa pencapaian besar ini baru diumumkan sekarang? Jawabannya adalah karena NASA sendiri membutuhkan waktu selama berbulan-bulan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar melakukannya.

Kepastian tersebut akhirnya didapatkan setelah Parker Solar Probe berhasil menganalisis interaksi energi untuk mencoba dan menandai momen-momen saat memasuki atmosfer Matahari.

Pada akhirnya, hasil analisis tersebut menunjukkan adanya tanda-tanda medan magnet Matahari sekaligus memastikan bahwa pesawat luar angkasa milik NASA itu benar-benar telah menyentuh Matahari.

"Pada dasarnya inilah yang dilakukan para ilmuwan selama beberapa dekade, yakni mempertanyakan misteri korona matahari," kata Nicola Fox yang juga dari Direktorat Misi NASA, dikutip LiveScience.

Parker Solar Probe Sentuh Matahari 634aa

Sumber foto: Steve Gribben/AP

Tidak sampai di situ, melalui perjalanan ini, Parker Solar Probe juga berhasil mengungkap dengan tepat asal usul keberadaan struktur berbentuk semacam duri di angin matahari yang disebut switchbacks.

Switchbacks adalah lautan arus dan gelombang Matahari yang ditemukan pada 2019 silam. Fenomena ini terjadi karena medan magnet Matahari berbalik arah dan membentuk semacam gunung berliku-liku.

Menurut data yang berhasil dikumpulkan, diketahui bahwa tempat yang menjadi asal switchbacks ternyata berada di permukaan Matahari yang bisa terlihat dari Bumi atau yang disebut fotosfer.

Fenomena ini sekaligus membantu para ilmuwan untuk mengungkap misteri tentang bagaimana korona dipanaskan hingga jutaan derajat, bahkan bisa jauh lebih panas dari permukaan matahari itu sendiri.

Sesuai rencana awal, perjalanan menjelajahi korona memang hanya berlangsung selama beberapa jam saja. Namun, Parker Solar Probe akan terus mengelilingi Matahari dan ditargetkan dapat mencapai 3,83 mil dari permukaannya.

Hal ini memang sesuai dengan karakteristik pesawat ruang angkasa itu sendiri, yang mana memang dirancang untuk sekadar mendekati dan mengungkap asal usul panasnya korona Matahari.

Agar bisa menjalankan tugas dengan baik, Parker Solar Probe telah dilengkapi dengan perisai yang terbuat dari batu karbon. Material tersebut setidaknya mampu menahan suhu panas hingga 1,8 juta derajat Fahrenheit.

Sebagai informasi, suhu bagian terluar atmosfer Matahari sendiri bahkan mencapai 1 juta derajat Celsius, geng.

Dengan pencapaian ini, Parker Solar Probe setidaknya telah berhasil menyamai pencapaian ilmiah yang mirip dengan pendaratan di Bulan.

Adapun pesawat ruang angkasa NASA yang diluncurkan pada 2018 ini akan melanjutkan perjalanannya pada Januari 2022 mendatang.

Dalam perjalanan tersebut, Parker Solar Probe kemungkinan besar akan kembali memasuki korona Matahari untuk mengungkap hal-hal yang lebih besar.

Perlu kamu ketahui juga bahwa momen saat berhasil menyentuh atmosfer bagian luar Matahari atau korona ini adalah penerbangan yang ke delapan bagi pesawat luar angkasa tersebut.

Baca juga artikel seputar Sains atau artikel menarik lainnya dari Muhammad Irsyad.