7 Film yang Ganti Judul Setelah Dirilis | Strategi Biar Makin Laris?
Out Of TechJudul berperan penting dalam promosi sebuah film. Jika judul yang digunakan menarik ditambah dengan poster yang eye catching, tentu banyak yang penasaran dengan jalan ceritanya.
Tapi, hal ini berarti bahwa pemilihan judul harus dipikirkan dengan baik dan tidak boleh sembarangan. Jangan sampai jadi seperti judul film Hollywood yang mirip judul film dewasa.
Meskipun demikian, ada juga film yang ganti judul meskipun sudah tayang karena berbagai alasan, utamanya untuk meningkatkan jumlah penonton. Berikut daftar filmnya.
7 Film yang Ganti Judul ketika Sudah Ditayangkan
Pemilihan judul untuk film biasanya memakan waktu yang lama, bahkan bisa sejak masa pra produksi hingga pasca produksi.
Oleh karena itu, tidak heran jika beberapa judul asli film Hollywood berbeda jauh dengan judul yang pada akhirnya digunakan.
Tapi, bukan hanya sampai tahap pasca produksi, film-film di bawah ini ganti judul ketika sudah dirilis di bioskop. Kok bisa? Berikut alasannya.
1. Birds of Prey (2020)

Sebelum filmnya dirilis, sudah banyak yang khawatir judul Birds of Prey (and the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn) yang terlalu panjang akan berpengaruh terhadap performanya di bioskop.
Benar saja, ketika dirilis, film yang dibintangi oleh Margot Robbie ini kurang menjual, meskipun review yang didapatkan lumayan positif. Pada akhirnya, pihak Warner Bros. memutuskan untuk mengubah judulnya menjadi Harley Quinn: Birds of Prey.
Menurut mereka, strategi ini dilakukan agar film tersebut mudah diakses di mesin pencarian dan website penjualan tiket bioskop.
2. Edge of Tomorrow (2014)

Sebenarnya, film ini akan diberi judul All You Need Is Kill sesuai dengan novel Hiroshi Sakurazaka yang menjadi sumber adaptasi. Tapi, Warner Bros. malah memilih judul yang terlalu biasa, yaitu Edge of Tomorrow, sehingga penjualan filmnya kurang berhasil.
Akhirnya, ketika film yang dibintangi Tom Cruise ini dirilis dalam bentuk DVD, judulnya diganti menjadi Live Die Repeat: Edge of Tomorrow.
Padahal, Live Die Repeat adalah judul yang diusulkan oleh Doug Liman, sang sutradara. Namun, Warner Bros. malah hanya menjadikannya sebagai tagline.
3. Ghostbusters (2016)

Sama seperti Edge of Tomorrow, film arahan Paul Feig ini menjadikan tagline-nya, Answer the Call, sebagai judul pasca dirilis. Meskipun demikian, di bagian end credit memang sudah ditulis judul Ghostbusters: Answer the Call.
Ternyata, ini adalah hasil negosiasi antara Feig dan Paramount. Sebenarnya, pihak studio tidak ingin ada dua film Ghostbusters di katalog mereka, sementara Feig tidak ingin film garapannya diberi judul Ghostbusters 2016.
Oleh karena itu, keduanya sepakat menggunakan tagline tersebut sebagai sub-judul, tapi hanya boleh muncul di bagian akhir film. Judul ini dimaksudkan sebagai pembeda dengan film Ghostbusters yang dirilis pada 1984.
4. Bastille Day (2016)

Ingat dengan film yang dibintangi oleh Idris Elba dan Richard Madden ini? Jika tidak, jangan merasa bersalah, karena film action underrated ini memang kurang populer.
Oleh karena itu, ketika dirilis di bioskop Amerika Serikat dan dijual dalam bentuk DVD untuk pasar Eropa, judulnya diganti menjadi The Take.
Selain untuk meningkatkan penjualan, langkah tersebut diyakini sebagai akibat dari serangan teroris di Nice, Prancis, yang menyebabkan film Bastille Day ditarik dari peredaran.
5. Star Wars (1977)

Ketika film original Star Wars dirilis di bioskop, film ini tidak disangka akan sukses, sehingga pemberian judulnya pun sangat sederhana.
Ketika muncul sekuelnya pada 1980, film tersebut diberi sub-judul Episode V - The Empire Strikes Back. Pemberian nomor episode ini merujuk pada keinginan George Lucas untuk membuat trilogi prekuel di kemudian hari.
Lalu, pada 1981, film pertama Star Wars dirilis ulang, sehingga ditambahkan sub-judul Episode IV - A New Hope.
6. Dark Phoenix (2019)

Meskipun cukup mengejutkan, Dark Phoenix memutuskan untuk tidak menggunakan nama X-Men pada judulnya dengan harapan meraih suksesnya sendiri sebagaimana film Logan (2017).
Sayangnya, film ini justru flop di bioskop. Ketika dirilis dalam bentuk DVD, Fox memutuskan untuk mengadopsi kembali nama X-Men seperti yang digunakan pada penayangan internasional.
Ironisnya, kali ini mereka mencantumkan nama tersebut dalam ukuran besar di posternya. Bahkan, lebih dari tulisan Dark Phoenix itu sendiri.
7. Raiders of the Lost Ark (1981)

Film pertama Indiana Jones ini hanya diberi judul Raiders of the Lost Ark karena sejak awal hanya dibuat sebagai film solo.
Pasca meraih kesuksesan, film sekuelnya dinamai Indiana Jones and the Temple of Doom (1984). Sejak saat itu, film-film selanjutnya mengikuti format judul "Indiana Jones and the..." yang terkenal hingga kini.
Nah, supaya konsisten, versi remaster Raiders of the Lost Ark yang dirilis dalam bentuk VHS pada 1999 diberi judul Indiana Jones and the Raiders of the Lost Ark.
Akhir Kata
Itu dia film-film yang memutuskan ganti judul meskipun sudah dirilis. Harapannya, penggantian judul yang lebih baik turut membawa peruntungan pada jumlah penonton.
Menurutmu, apakah hal ini berpengaruh besar terhadap kepopuleran filmnya? Atau sebenarnya sama saja? Tuliskan pendapatmu di kolom komentar, ya.
Baca juga artikel seputar Out Of Tech atau artikel menarik lainnya dari Sheila Aisya Firdausy.