Assassin's Creed adalah serial game berkonsep open world dengan genre action-adventure dan stealth, yang berarti pemain harus bergerak secara diam-diam.
Diciptakan dan dirilis oleh Ubisoft, Assassin's Creed mengisahkan persaingan antara kelompok Assassins yang mengharapkan kedamaian berdasarkan kehendak bebas dan Templars yang menginginkan kedamaian melalui keteraturan dan kontrol.
Serial game ini menggabungkan unsur-unsur fiksi dan asli, salah satunya mengenai latar belakang tempat yang digunakan.
Meskipun Ubisoft sudah menggunakan banyak tempat pada seri-seri sebelumnya, namun masih ada berbagai lokasi yang bisa dijadikan latar belakang game Assassin's Creed. Penasaran? Simak daftarnya berikut ini.
7 Latar Belakang Potensial untuk Assassin's Creed Selanjutnya
Assassin's Creed Valhalla yang menjadi seri terbaru dalam franchise game ini berlokasi di Norwegia dan mendapatkan banyak pujian dari para gamers berkat kualitas visualnya.
Memang selama ini pihak developer menggunakan lokasi-lokasi menarik yang tersebar di banyak wilayah di dunia, sehingga pemain serasa diajak berkeliling dunia sambil bermain.
Nah, tidak ada salahnya bagi Ubisoft untuk mempertimbangkan lokasi-lokasi baru untuk game Assassin's Creed selanjutnya dengan latar belakang historis dan arsitektur yang tidak kalah menarik seperti di bawah ini.
1. Jalur Sutra
Jalur Sutra dikenal sebagai jalur perdagangan yang melintasi berbagai wilayah Bumi dari timur ke barat, termasuk China, Korea, Persia (Iran), Afrika Timur, dan Eropa Selatan.
Bukan hanya perdagangan sutra, banyak produk lain yang dijual di jalur ini. Interaksi antarpedagang juga menghasilkan penyebaran agama. Sebagai pusat politik dan budaya, Jalur Sutra menjadi lokasi yang menarik untuk diadaptasi dalam game.
Ubisoft juga bisa memasukkan Tembok Besar China yang bakal seru untuk dipanjat oleh pemain. Selain itu, mereka bisa menyertakan tokoh-tokoh historis ternama, seperti Marco Polo dan Genghis Khan.
2. Perang Dunia I
Sudah banyak film dan game yang berpusat pada era Perang Dunia II, namun hanya sedikit yang menjadikan Perang Dunia I sebagai latar belakang. Nah, Assassin's Creed memiliki kesempatan untuk melakukan hal ini.
Berbeda dengan game online perang yang memiliki banyak aksi tembak-tembakan, Ubisoft bisa membuat gameplay yang mengharuskan pemain sebagai Assassin untuk menghindari peluru.
Meskipun medan perang kebanyakan berisi parit, namun masih ada puing-puing bangunan yang bisa dijadikan sebagai tempat persembunyian pada stealth game satu ini.
3. Kerajaan Maya
Kerajaan Maya merupakan sebuah peradaban maju yang ada sejak era 2000 SM hingga awal penaklukan bangsa Spanyol pada 1511. Wilayahnya tersebar di kawasan Mesoamerica, yaitu Meksiko tengah, Belize, Guatemala, El Salvador, Honduras, Nikaragua, dan utara Kosta Rika.
Pemandangan yang indah di berbagai wilayah ini membuat Assassin's Creed tidak akan kalah dengan game petualangan terbaik.
Selain itu, persenjataan yang berbeda pada era tersebut juga memberikan tantangan tersendiri kepada pemain agar kreatif dalam memanfaatkannya untuk membunuh target.
4. Romania Era 1400-an
Kamu pasti sudah tidak asing dengan nama Dracula. Karakternya diangkat dari tokoh asli bernama Vlad III yang merupakan Pangeran Wallachia (kini menjadi wilayah Romania).
Ia terkenal kejam terhadap musuh-musuhnya karena menusuk mereka hidup-hidup di tiang pancang. Oleh sebab itulah ia mendapat julukan Vlad the Impaler alias Vlad si Penusuk.
Kamu mungkin ingat Vlad pernah menjadi cameo mengejutkan di video game Assassin's Creed Revelations pada 2011 sebagai mayat. Kalau begitu, mengapa tidak mengeksplor tokoh ini ketika ia masih hidup?
5. Wars of the Roses
Peristiwa Wars of the Roses adalah serangkaian perang saudara untuk memperebutkan tahta Kerajaan Inggris antara House of Lancaster, dilambangkan dengan mawar merah, dan House of York, dilambangkan dengan mawar putih.
Bukan hanya di medan perang, rivalitas keduanya juga berlangsung di luar dengan cara spionase. Unsur ini tentu cocok dengan Assassin's Creed yang mengusung tema stealth.
Terlepas dari persaingan politik, ada banyak desain indah pada era ini yang bisa membuat Assassin's Creed menjadi game dengan grafis terbaik. Lapangan tandus bisa menjadi latar adegan peperangan, sementara katedral dan istana cocok untuk dipanjat oleh pemain.
6. Wild West
Wild West sudah banyak diglorifikasi di media dan hampir menjadi cerita fiksi. Oleh karena itu, jika Ubisoft mengambil latar belakang ini untuk game Assassin's Creed selanjutnya, mereka tidak perlu terpaku pada akurasi sejarah.
Gameplay yang mungkin dibuat adalah pemain harus mengalahkan tokoh-tokoh kriminal terkenal pada masa ini, seperti Butch Cassidy, Billy the Kid, dan Jesse James.
Selain koboi dan kuda, Wild West juga ditandai dengan banyaknya penggunaan senjata api. Oleh karena itu, meskipun bukan game bergenre shooter, namun Ubisoft bisa memperbanyak adegan tembak-tembakan dibanding game-game Assassin's Creed sebelumnya.
7. Jepang Masa Feodal
Game Assassin's Creed yang didasarkan pada zaman feodal Jepang sudah banyak diharapkan oleh para penggemar sejak menjadi serial. Lokasi dan sejarahnya terasa sangat sempurna untuk game ini.
Peperangan antarklan dan pertempuran yang melibatkan berbagai kaisar adalah waktu yang tepat bagi Assassin untuk ikut berperan di dalamnya.
Ditambah dengan baju zirah khas samurai, katana, serta arsitektur pada masa ini tentu menjadi daya tarik tersendiri untuk game Assassin's Creed selanjutnya.
Akhir Kata
Itu dia berbagai wilayah yang bisa menjadi lokasi baru pada game Assassin's Creed. Pembaruan unsur game seperti ini penting untuk dilakukan supaya para penggemar tetap tertarik untuk memainkan versi terbarunya.
Apakah kamu setuju dengan lokasi-lokasi di atas? Atau kamu punya saran lokasi lainnya? Tuliskan pendapatmu pada kolom komentar di bawah, ya.
Baca juga artikel seputar Out Of Tech atau artikel menarik lainnya dari Sheila Aisya Firdausy.
