Derivatif: Pengertian dan Jenis-Jenis Derivatif | Bisa Jadi Alternatif Investasi!
InvestasiTransaksi derivatif adalah salah satu alternatif yang tak jarang dimanfaatkan oleh para investor untuk melindungi nilai (hedging) atas portofolio yang mereka miliki.
Meskipun begitu, tak sedikit juga orang yang belum paham atau bahkan tahu mengenai instrumen investasi satu ini, karena memang jenis produk derivatif yang masih sangat terbatas di Indonesia.
Lantas, apa itu derivatif? Dan apa saja jenis-jenis derivatif? Yuk, cari tahu jawabannya lewat pembahasan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian Derivatif

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), derivatif adalah kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain (underlying assets).
Pada dasarnya, derivatif merupakan produk turunan dari seluruh jenis investasi yang ada di pasaran, baik yang bersifat penyertaan maupun utang.
Pada investasi derivatif, maka alih-alih membeli emas sebagai instrumen investasi, kamu justru lebih tertarik membeli produk turunan dari emas yang berupa kontrak perdagangan emas yang berisi grafik dan nilai kontrak.
Kontrak tersebut kemudian dijadikan suatu objek yang dapat diperjualbelikan dengan harga yang telah disetujui di awal oleh pihak penjual dan pembeli.
Akibat sifatnya yang merupakan produk turunan dari suatu jenis investasi tertentu, nilai harga kontrak tersebut di masa depan pun akan dipengaruhi oleh harga aset maupun komoditas dari induk tersebut (underlying assets).
Meskipun mungkin masih terdengar asing di telinga sebagian investor, namun instrumen investasi derivatif sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1848 di Chicago, Amerika Serikat.
Saat ini, instrumen derivatif yang tersedia di Bursa Efek sendiri merupakan produk keuangan (financial derivative).
Di mana, variabel yang mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan seperti saham, obligasi, indeks saham, mata uang (currency), dan instrumen keuangan lainnya.
Jenis-Jenis Derivatif
Ditinjau dari cara perdagangannya, kontrak derivatif pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis; Derivatif yang ditransaksikan di luar bursa (over the counter) dan derivatif yang diperdagangkan di bursa.
Namun, jika ditinjau dari instrumennya, ada banyak sekali instrumen finansial yang dikategorikan dalam kelompok derivatif.
Meskipun begitu, beberapa yang paling umum adalah Kontrak Berjangka, Opsi, dan Swap. Berikut penjelasan dari masing-masing jenis derivatif selengkapnya.
1. Kontrak Berjangka
Produk derivatif berupa Kontrak Berjangka adalah salah satu jenis derivatif yang umum diperdagangkan di bursa berjangka.
Jenis derivatif satu ini bertujuan untuk bisa melakukan transaksi pembelian atau penjualan terhadap suatu aset maupun instrumen pada tanggal di masa depan, dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi, misalnya perusahaan A membutuhkan 50 ton batu bara untuk kebutuhan 8 bulan mendatang.
Namun, dikarenakan khawatir harganya akan melonjak, maka perusahaan A dapat melakukan perjanjian dengan penjual untuk membeli batu bara tersebut dengan harga yang telah disepakati.
Maka, jika pada 8 bulan mendatang harga per ton batu bara tersebut benar-benar melonjak naik, dalam hal ini pihak pembeli pun diuntungkan. Begitu pun sebaliknya.
2. Opsi

Jenis instrumen berikutnya adalah Opsi. Opsi adalah instrumen derivatif yang memberikan suatu hak (right) kepada setiap pemegangnya untuk membeli atau menjual aset pada satuan harga tertentu sebelum jatuh tempo.
Opsi sifatnya mirip hak. Opsi boleh digunakan maupun tidak, maka pemegang Opsi nggak diwajibkan untuk menjual atau membeli aset yang ditawarkan tersebut.
Opsi sendiri dibagi menjadi dua yaitu call option dan put option.
Call option dalam derivatif adalah kontrak yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk membeli aset acuan (underlying assets) pada tanggal yang telah disepakati dan harga yang telah ditetapkan.
Sedangkan, put option adalah kebalikan dari call option. Di mana, pemegangnya diberikan hak untuk menjual aset pada harga yang telah ditetapkan dan dalam jangka waktu yang disepakati.
3. Swap

Swap yang berarti 'pertukaran' adalah transaksi pertukaran dua valuta asing melalui pembelian atau penjualan tunai yang kemudian dipertukarkan kembali di masa depan pada tingkat premi dan kurs yang telah disepakati.
Jenis derivatif satu ini biasanya bertujuan untuk mendapatkan kepastian kurs atau suku bunga selama kontrak berjalan. Dengan begitu, kerugian atas selisih kurs atau suku bunga pun dapat dihindari.
Akhir Kata
Nah, itulah pembahasan seputar pengertian derivatif lengkap beserta jenis-jenisnya yang bisa kamu pelajari.
Nggak perlu khawatir soal keamanannya, karena derivatif adalah instrumen resmi yang tersedia di bursa dan memiliki dasar hukum yang diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Tugas kamu hanyalah memilih mana jenis instrumen derivatif yang paling cocok dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.
Baca juga artikel seputar Finansial atau artikel menarik lainnya dari Shelda Audita