Smartphone Android memang cukup rentan dari serangan Malware, bahkan tercatat ada beberapa Malware Android yang paling berbahaya di dunia. Sebelumnya Malware (Malicious Software) sendiri merupakan sebuah program yang dirancang untuk merusak, menyusup, dan mencuri data-data tertentu dari para pengguna komputer maupun smartphone.
Masuknya Malware melalui perangkat Android biasanya terjadi saat pengguna mendownload aplikasi dari sumber yang tidak terpecaya, seperti dari pihak ketiga serta dari email dan lain sebagainya. Biasanya setelah terinfeksi Malware, smartphone akan berjalan lebih lambat dan kerap memunculkan berbagai iklan tidak penting atau Adware. Namun ada juga lho beberapa serangan Malware yang tak menandakan apapun terhadap smartphone.
Jika sudah menginfeksi perangkat Android, maka Malware akan menyebabkan kerusakan serta memungkinkan untuk mencuri data maupun informasi pribadi miliki pengguna. Oleh karena itu keberadaan Malware tersebut sangat berbahaya dan berisiko merugikan pengguna. Ada beberapa Malware yang dikenal paling berbahaya yang kerap menyerang perangkat Android. Seperti yang dikutip dari CRN, berikut 7 Malware Android Paling Berbahaya yang Sering Menginfeksi Smartphone di Indonesia.
7 Malware Android Paling Berbahaya yang Sering Menginfeksi Smartphone di Indonesia
1. Basebridge
Malware Basebridge biasanya bertindak sebagai spyware yang akan mencuri data sensitif dari pemilik perangkat. Malware jenis ini kerap terdeteksi di wilayah Asia dan biasanya tertanam dalam salinan aplikasi populer yang diunduh dari toko aplikasi pihak ketiga. Basebridge sendiri sebenarnya dirancang untuk memata-matai pesan SMS korban dan mengirim pesan teks tersebut ke nomor premium-rate yang telah diatur. Bahkan Malware ini juga dapat memblokir pemantauan konsumsi data oleh penyedia layanan seluler lho.
2. JIFake
Malware JIFake menyamar sebagai aplikasi seluler seperti aplikasi pesan singkat. Aplikasi seluler yang telah disisipi JIFake ini memiliki fungsi Trojan SMS yang berfungsi untuk mengirim pesan teks ke nomor telepon premium. Malware jenis ini banyak terdeteksi di kawasan Eropa Timur dan Rusia, dan jelas sangat merugikan pengguna karena Malware jahat tersebut dapat memonitor pesan SMS yang masuk dan mengumpulkan informasi perangkat dan data serta lokasi atau bisa difungsikan sebagai penyadapan.
3. KungFu
Bukan bela diri asal China, KungFu yang dimaksud adalah keluarga Malware yang kerap ditemukan tertanam dalam aplikasi dan mencoba untuk mendapatkan akses root dari perangkat korban. Malware yang mulai terdeteksi pada tahun 2011 ini memiliki fungsi backdoor yang memungkinkan snartphone untuk menginstal aplikasi Android berbahaya secara otomatis serta menjalankan program atau menavigasi ke situs web tertentu. Hal tersebut memungkinkan untuk merusak perangkat dan mencuri seluruh data yang ada dalam smartphone.
4. Fakedolphin
Fakedolphin berisi SMS Trojan yang mencoba untuk mendaftarkan pengguna untuk layanan premium tanpa persetujuan mereka. Alhasil para pengguna akan secara otomatis menerima tagihan tertentu berupa pulsa akibat terdaftar di berbagai layanan premium yang tidak ada fungsinya. Maka jika kamu pernah tiba-tiba mendapatkan SMS tentang langganan ke layanan tertentu dan pulsa terpotong secara tiba-tiba, maka kemungkinan kamu terkena serangan Malware ini.
5. SNDApps
Sekitar 12 persen dari seluruh Malware yang menyerang Android berjenis SNDApps. Malware jenis ini pada awalnya ditemukan di beberapa aplikasi resmi dalam Google Play Store. Malware ini berisi spyware yang akan secara otomatis meng-upload segala informasi pribadi, mulai dari alamat email, nomor telepon dan rincian lainnya tanpa sepengetahuan pemiliknya. Untungnya kini aplikasi penyebar Malware tersebut telah dibasmi oleh Google, namun masih kerap dijumpai dalam aplikasi yang disediakan di pihak ketiga.
6. FakeInst
Fakeinst merupakan Malware yang paling banyak merusak perangkat Android, meskipun pengguna tidak akan menyadari kehadiran Malware ini, namun secara tidak disadari ia akan kehilangan seluruh data di perangkatnya. Biasanya Malware ini terdapat pada berbagai aplikasi dan game yang tersedia di pihak ketiga. Oleh karena itu maka berhati-hatilah saat menginstal aplikasi dari pihak ketiga, dan lebih baik menginstal aplikasi resmi dari Google Play Store.
7. VDLoader
VDLoader merupakan Malware yang tertanam dalam aplikasi dan mengandung fitur update dan download aplikasi secara otomatis. Malware yang banyak terdeteksi di wilayah Asia ini akan mendownload kemudian mengupdate aplikasi secara otomatis, sehingga bisa dipastikan memori serta kuota Android akan terkuras. Tak hanya itu, Malware ini juga akan menampilkan pesan teks untuk mendesak pengguna agar mendownload berbagai aplikasi tambahan.
Akhir Kata
Nah, itulah 7 Malware Android Paling Berbahaya yang Sering Menginfeksi Smartphone di Indonesia. Selain berbahaya berbagai Malware tersebut juga sangat merugikan para penggunanya, terlebih mereka tidak sadar bahwa perangkat mereka telah terinfeksi berbagi Malware tersebut.