7 Hal tentang Hubungan Seks di Luar Angkasa | Ternyata Ribet dan Nyusahin!

Ditulis oleh Ayu Kusumaning Dewi - Wednesday, 21 July 2021, 17:00
Bagaimana rasanya berhubungan seks di luar angkasa? Apakah itu mungkin? Kalau mungkin, kira-kira gimana, ya?

Pernahkah kamu memikirkan bagaimana rasanya bercinta di luar angkasa? Well, tunggu dulu. Memangnya itu mungkin? Meski pertanyaan ini kayaknya random banget, hal ini bisa dijawab dengan hipotesa ilmiah, loh!

Tidak salah sih, kalau kamu kepo apakah saat mengeksekusi proyek besar NASA para astronot pernah merasakan gairah untuk bercinta. Mereka 'kan juga manusia biasa.

Namun, kalau sebelumnya kamu pernah mendengar seperti apa sulitnya keramas dan minum kopi di luar angkasa, bayangkan seperti apa sulitnya bercinta di atas sana sambil melayang-layang?

Daripada kamu berimajinasi kejauhan duluan, nih, Jaka kasih beberapa hal menarik yang bisa memberikan pencerahan untuk pertanyaan menarikmu!

1. Si Joni nggak bisa berdiri

Berita buruk yang pertama bagi para astronot pria adalah fakta bahwa mereka tidak akan bisa 'berdiri'.

Hal ini disebabkan rendahnya gravitasi yang mengacaukan regulasi aliran darah, yang berarti darah tidak mengalir di tubuh dengan ritme yang sama seperti ketika di Bumi.

Sedangkan, untuk bikin Joni bangun tentunya membutuhkan darah untuk turun ke bagian organ reproduksi dan mengisi organ vital pria.

Tentu saja hal ini juga menyebabkan ejakulasi kemungkinan besar tak akan terjadi. Duh, bikin merasa gagal menjadi seorang lelaki~

ADVERTISEMENT

2. Cewek nggak bisa basah

Ini baru namanya kesetaraan gender. Bukan cuma kaum pria yang harus bertahan dengan Joni yang loyo sepanjang misi, kaum wanita juga tidak akan bisa merasakan basah.

Alasannya juga sama, gravitasi nol yang menyebabkan darah tidak dapat mengalir ke area tempur para wanita sehingga organ reproduksi tak biasa mempersiapkan diri untuk hubungan seksual.

Jadi, jangan merasa dunia tidak adil, ya. Para wanita juga pasti rindu berbasah-basah selama di atas sana!

3. Seks di luar angkasa bikin tambah mual

Ternyata, ada yang namanya Space Adaptation Sickness alias penyakit kosmik yang mirip-mirip dengan mabuk kendaraan.

Kondisi ini dialami oleh lebih dari setengah penjelajah luar angkasa dan membuat penderitanya mual-mual saat tubuh menyesuaikan diri dengan kurangnya gravitasi.

Jika sudah menyesuaikan diri pun, kenyataan bahwa para astronot akan berputar-putar di udara selama misi juga gak membuat hal ini terasa lebih baik.

Nah, sekarang coba saja bayangkan. Mau gerak saja sulitnya bukan main, apalagi mikirin bercinta yang butuh banyak gerakan? Yaduuu, mana bisa!

4. Setiap cairan 'berkumpul' di tubuh

Masih gara-gara ketiadaan gravitasi, cairan tubuh pun akan berkumpul di area sekresi karena mustahil untuk melakukan konveksi secara alami.

Maka dari itu, astronot dibekali dengan latihan untuk mengeluarkan racun dan mendinginkan diri melalui keringat - sambil harus terus-menerus membersihkan tubuh dari cairan asin tersebut. Yikes!

Bayangkan betapa menjijikkannya kalau rangsangan seksual terjadi dan cairan-cairan itu ngumpul di tubuh astronot. Bukan enak, malah enek!

5. Tidak ada cukup privasi untuk seks

Pepatah mengambil kesempatan dalam kesempitan tak berlaku pada kasus ini, karena sempitnya ruangan yang ada tidak memberikan kesempatan bagi para astronot untuk skidipapap sawadikap asoy melehoy.

Ruangan di dalam pesawat ulang-alik standar umumnya berukuran kecil, biasanya hanya ada dua area utama dan kamar kecil, sehingga dapat dipastikan seluruh kru akan bersama sepanjang waktu.

Hal ini menyebabkan ruang privat nyaris tidak ada. Masa iya mau ramai-ramai :(

6. Perjalanan ke luar angkasa bikin gairah turun

Testosteron adalah salah satu hormon yang mempengaruhi libido seks, tetapi sebuah penelitian menunjukkan bahwa gairah seks menurun drastis di luar angkasa.

Meski belum ada penjelasan mendetail yang menyimpulkan sebab dari fenomena itu, tetapi hal ini melengkapi fakta-fakta di atas.

Kamu yang ingin jadi astronot tak perlu panik, kalau pulang ke Bumi kamu akan kembali dapat merasakan dorongan seks, kok!

7. Kontak fisik sangat sulit dilakukan

Pernahkah kamu melihat astronot melakukan kontak fisik yang sangat erat dengan satu sama lain selama bertugas di luar angkasa?

Jaka rasa sih, tidak pernah. Tentu kamu tahu bahwa sangat sulit untuk melakukan kontak fisik saat gravitasi nol, sementara seks membutuhkan kontak fisik yang sangat erat dan intens, bukan?

Kalau niat banget sih, astronot harus menggunakan tali kekang dan tali pengikat demi bisa 'nempel' dengan pasangannya. Ribet!

Akhir Kata

Itu dia gambaran hubungan seks di luar angkasa yang mind blowing banget. Udah gak penasaran lagi, kan?

Profesi astronot memang keren banget meski begitu banyak hal baru yang harus dihadapi ketika misi, termasuk mengenai kehidupan seksual. Kamu tertarik jadi astronot gak, nih?

Baca juga artikel seputar Luar Angkasa atau artikel menarik lainnya dari Ayu Kusumaning Dewi.

ARTIKEL TERKAIT
Kembali Keatas