Viral Film Dirty Vote Tentang Kecurangan Pemilu 2024: Ini Sisi Positif dan Negatif Menurut Netizen!

Ditulis oleh Muhammad Irsyad - Tuesday, 13 February 2024, 14:00
Besok mau pencoblosan, ada yang berubah pilihan karena film Dirty Vote? Apa pendapat kamu soal film yang menjadi perbincangan ini? Sampaikan di kolom komentar, ya!

Film dokumenter 'Dirty Vote' yang mengungkap isu kecurangan dalam Pemilu 2024 telah menciptakan gelombang pembicaraan di media sosial. Pantauan CNBC Indonesia menunjukkan bahwa topik ini telah menjadi trending topic di platform X sejak tayang pada Minggu (11/2) hingga pagi ini dengan lebih dari 400.000 posting yang membahasnya.

BACA JUGA

    Dalam gelombang percakapan tersebut, sentimen negatif mendominasi, demikian seperti yang terungkap dari laporan terbaru Drone Emprit yang menganalisis data di platform X, TikTok, dan berita online sejak 10-12 Februari 2023.

    Menurut pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, "Volume percakapan sejak 10 Februari 2024, saat film diumumkan akan dirilis di YouTube, hingga hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat."

    Baca Juga: Pasti di-Acc! Begini Cara Mengajukan Limit Akulaku, Bisa Belanja Online Sepuasnya!

    Dalam periode analisis Drone Emprit, terdapat total 276.965 mention terkait film 'Dirty Vote' di platform X. Mayoritas, sekitar 50%, memberikan komentar negatif. Sementara itu, 43% menunjukkan narasi positif, dan sisanya, sekitar 6%, bersifat netral.

    Tren yang serupa juga terlihat di TikTok, dengan mayoritas interaksi menunjukkan tanggapan negatif dari pendukung Prabowo-Gibran, yang menganggap film ini sebagai fitnah dan kampanye hitam yang disengaja pada masa tenang. Sementara pendukung Ganjar-Mahfud menyambut positif film ini, meski mendapat kritik di dalamnya.

    Baca Juga: Cara Mencairkan Gopay Paylater 2023, Mudah & Langsung ke Rekening!

    Narasi Positif 'Dirty Vote' di Platform X

    Drone Emprit melaporkan bahwa ada beberapa narasi positif terhadap 'Dirty Vote' di platform X. Film ini berhasil mengungkap kebobrokan dalam sistem pemilu, memberikan pemahaman tentang tantangan dalam proses demokrasi, dan menyajikan analisis hukum tata negara dengan sudut pandang kritis terhadap kecurangan dalam Pemilu 2024.

    ADVERTISEMENT

    'Dirty Vote' juga dianggap meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam pemilu, menjaga integritas demokrasi, dan mendidik mengenai menjunjung tinggi integritas serta mengatur diri sendiri dalam membuat aturan yang berlaku untuk semua. Film ini juga membuat masyarakat lebih peka terhadap bobroknya rezim saat ini yang menggunakan berbagai cara untuk memenangkan pemilu, serta mengajak masyarakat agar tidak golput dan menggunakan hak suara dengan bijak.

    Baca Juga: Daftar Kode Transfer DANA Lengkap Semua Bank + Cara Top Up, Mudah Diingat!

    Narasi Negatif 'Dirty Vote' di Platform X

    Namun, sejumlah narasi negatif juga mencuat di platform X. Beberapa menilai bahwa 'Dirty Vote' hanya merupakan propaganda kotor yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan menciptakan kekacauan dalam proses demokrasi. Narasi dalam film dianggap tidak objektif dan memiliki kepentingan politik tertentu, membuat informasinya dianggap sebagai fitnah dan tidak dapat dipercaya.

    Ada yang berpendapat bahwa film hanya menciptakan kegaduhan dan memperkeruh suasana politik tanpa memberikan solusi konkret atau alternatif yang membangun. Dukungan terhadap film dianggap hanya berasal dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan politik tertentu, sehingga tidak bisa dianggap sebagai representasi opini masyarakat secara keseluruhan.

    Baca Juga: Cara Mencairkan Gopay Paylater 2023, Mudah & Langsung ke Rekening!

    'Dirty Vote' dinilai tidak memberikan sudut pandang yang seimbang dan adil terhadap proses pemilu, dapat mempengaruhi persepsi masyarakat secara negatif. Beberapa berpendapat bahwa film hanya menciptakan kebencian dan polarisasi tanpa memberikan ruang untuk dialog dan pemahaman yang lebih mendalam.

    Informasi dalam film dianggap tidak didukung oleh bukti yang kuat dan dapat dianggap sebagai manipulasi fakta untuk mencapai tujuan politik tertentu. Film dianggap hanya menciptakan ketidakpercayaan terhadap institusi dan proses demokrasi tanpa memberikan alternatif yang lebih baik atau solusi yang konstruktif.

    Ada yang melihat dukungan terhadap 'Dirty Vote' sebagai upaya untuk mengganggu stabilitas politik dan menciptakan ketidakharmonisan di masyarakat, serta film dianggap hanya menciptakan kebingungan dan kekacauan dalam pemilu tanpa memberikan pemahaman yang jelas atau solusi yang dapat diimplementasikan.

    Baca artikel dan berita menarik dari JalanTikus lainnya di Google News

    Bacaan Menarik Lainnya

    Kembali Keatas